Handle✔️

1.6K 219 55
                                    

Chapter 8

Author pov

Jae Rin berlari kesana-kemari dengan wajah paniknya. Sudah 15 menit gadis itu mencari Taehyung. Keringat pun mulai mengucur dari pelipisnya karena sudah terlalu lama berlari.

Jae Rin mengedarkan pandangannya memperhatikan dengan seksama tempat itu serta orang-orang yang berlalu lalang di sana.

Jae Rin panik bukan main saat tak mendapati Taehyung ketika kembali dari atas tower.
Ia sudah berusaha menghubungi Taehyung tapi ponselnya mati.

'Ya Tuhan dimana Taehyung? Bagaimana ini? Apa terjadi sesuatu? Apa yang harus aku katakan pada Taeyeon Ahjumma?' batinnya cemas.

Ia masih berlari ketika tak sengaja kakinya menyandung sesuatu. Ah bukan. Tapi seseorang yang sedang terduduk selonjoran dengan menundukkan wajahnya.

"M-mian agashi, Gwenchanayo?" Ujar Jae Rin.

Jae Rin memperhatikan namja yang sepertinya sedang dalam keadaan tidak baik itu. 'sepertinya pria ini pingsan' pikirnya karena namja itu bahkan tak bergerak seinci-pun.

Perlahan tapi pasti Jae Rin mencoba menangkupkan tangannya di wajah namja itu.

Namun tiba-tiba matanya membola ketika melihat wajah namja itu dengan jelas.

"YAK. KIM TAEHYUNG!! ADA APA DENGAN MU!"

Jae Rin segera mamapah namja itu menuju kursi panjang di dekat mereka.

Kepanikannya bertambah. Mata Jae Rin bahkan sudah berkaca-kaca sekarang.

Dilihatnya wajah namja itu yang memucat.

'Kemana perginya petugas tempat ini? Dan kenapa dari banyaknya orang di sini tak ada yang membantumu? jahat sekali!' Jae Rin benar-benar ingin menangis saat ini. Tapi gadis itu langsung menahan agar air matanya tidak jatuh. Dia tak suka jika menjadi lemah

"Kenapa bisa begini? Mana kacamata mu hm? Tunggu sebentar. Aku akan segera kembali. Bertahanlah." Jae Rin yang melihat kacamata Taehyung tergeletak tak jauh dari tempat ia menemukan sahabatnya itu, dengan cepat mengambilnya sebelum rusak karena terinjak oleh seseorang.

'Untung tidak pecah' batinnya kemudian.

"Sadarlah kumohon Tae, satu jam lagi kita harus pulang." Jae Rin menggenggam tangan namja itu kuat-kuat. Berharap mungkin itu bisa membuatnya menjadi lebih baik.

Saat Jae Rin kembali mengutak-atik ponselnya,

"Eunngh" namja itu membuka matanya yang terpejam

"Gwencanha? Aku sudah memesan taksi. Tidak mungkin menaiki kereta dengan keadaanmu yang seperti ini.
Kau masih bisa berjalankan? Genggam saja tanganku"
Namja itu hanya mengerjapkan matanya karena kesadarannya memang belum pulih seutuhnya.

Beberapa menit kemudian Taksi mereka pun datang.

Jae Rin kembali memapah Namja itu ke dalam taksi dan melaju menuju motel.
Setelah mengambil barang-barang mereka yang sudah ter-packing, Jae Rin check out dan segera kembali lagi ke dalam taksi.

'Tak apa lebih lama, asal kau baik-baik saja' pikirnya. Akhirnya mereka pun memulai perjalanan menuju Busan.

Sementara sang namja itu tertidur di pundak Jae Rin.

-----------------------------

Yoongi Pov

Aku menutup telingaku dengan earphone. Entah apa yang di makan si brengsek ini -Pikirku

TWINS BROTHER [ KTH-V-MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang