"Kim Yerim~~"
"Ayo bangun~"
"Jangan bilang kau melupakan hari ini!"
"Cepatlah keluar~~"
Disebuah pagi yang teramat cerah, saking cerahnya sampai-sampai Jungkook terbangun dalam keadaan berpeluh total. Ajaibnya, bulir keringat itu bukanlah disebabkan oleh alasan klasik yang menimpanya seminggu terakhir--melainkan sinar matahari yang usil sudah menyergap bilik jendela meski jam masih menunjukkan pukul enam pagi.
Mendadak panasnya suhu ruang tengah saat itu, membangunkan Jungkook sepenuhnya.
Jadwal piknik sekolah Kim Yerim, gadis itu tak boleh terlambat karenanya.
"Kim Yerim~"
Latar belakang suara pagi itu adalah gedoran berisik Jeon Jungkook yang non stop mengetuk magoni itu. Meluncurkan jemarinya ke seluruh sisi daun pintu, sebab Jungkook tahu gadis itu tidak mungkin mudah bangun karena acara semalam.
Bukan seperti mereka menghadiri sebuah konser yang menyesakkan ataupun Jungkook yang sengaja mengajak Yerim ke restorannya untuk membantu bersih-bersih, yang pemuda itu yakini adalah satu hal.
Ketika seorang Kim Yerim kembali ke rumah dengan pundak yang sangat lesu, sudah pasti harinya tidak berlangsung sempurna. Pelampiasannya? Hanya ke tidur.
Dan benar saja, gadis itu bahkan tidak keluar kamar ketika Jungkook bahkan sudah mengetuk ribuan kali ketika ramyun buatannya telah matang.
"Kim Yerim!"
Disisi lain, Jeon Jungkook tak tahu apa yang sedang merasukinya saat ini.
Mengetuk pintu berulang kali--terlebih dalam konteks, moodnya sangat baik. Mendekati sempurna, Jungkook tak melihat perbedaan suasana hatinya itu antara efek melihat bunga sakura tumbuh sempurna ataupun karena lambungnya sudah ringan akibat sudah buang hajat.
"Kim Yerim~ Kau mau kubawakan kimbab?"
Kimbab sudah pasti jadi bekal wajib para murid sekolah saat piknik, tentu.
Jeon Jungkook tak boleh melupakannya semenjak ia tinggal bersama Kim Yerim.
Sudah cukup keberadaan kedua orangtuanya ia renggut, jangan masa remaja gadis itu.
Krik..
"Kak Jungkook berisik sekali pagi ini."
Pintu magoni itu akhirnya terbuka.
Meski sedikit, Jungkook tak bisa menyembunyikan rasa senangnya tatkala menatap wajah itu kembali setelah belasan jam ia lalui dengan penuh penderitaan.
Bahkan obat tidurnya yang terbaru--video rekaman Kim Yerim yang tersenyum dibawah kamera ponselnya, tak mampu melenyapkan rasa rindunya pada gadis itu.
"Hari ini sekolahmu piknik 'kan?"
Satu lagi hal aneh yang Jungkook sadari pagi ini.
Dirinya tak mendapati sebersit perasaan kecewa tatkala pertanyaannya berbalas gestur tubuh gadis itu.
"Mandi sana."
Ditariknya pundak Yeri, Jungkook kini setengah menarik kenop pintu agar kamar gadis itu selalu tertutup dan segera menuntun tubuh Yeri menuju kamar mandi. Menariknya, gadis itu justru terima-terima saja tubuhnya didorong dan bahkan ia membiarkan Jungkook menutupkan pintu kamar mandi setelah Yeri masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Do You Know
Fanfiction"Tinggal dengan seorang yang tak seharusnya tahu soal rahasiamu, tentunya kau juga harus jadi pribadi yang lain 'kan?"