"Halo, Doyeon."
"Hai Mingyuuuuu~"
Undangan sudah ditangan, tinggal outfit saja yang belum Yerim dan Jungkook punya sekarang.
Satu hal lagi yang dapat dipastikan selain kedua hal diatas, yaitu Jeon Jungkook sudah sangat yakin kalau nominal di dompetnya sangat mencekik.
Jadilah, ia mengajak Yerim turut serta menggerebek rumah Kim bersaudara.
Mingyu dan Doyeon, terlebih dengan fakta yang baru ia ketahui kalau anak bungsu Kim itu teman sekolah Yeri--Jungkook semakin tidak punya alasan untuk tidak pergi.
"Enyahlah dari sini, Jeon Jungkook."
Doyeon segera mengangkat pantatnya dari sofa, kakaknya yang membukakan pintu dan tidak segera kembali rupanya membuatnya benar-benar penasaran dengan tamu asing. Terlebih ini kali pertama rumahnya kehadiran orang lain di saat malam, gadis itu semakin kaget mendapati teman seangkatannya yang terkenal akan tubuh mungilnya--kini berdiri canggung didepan pintu rumah keluarga Kim.
"Yerim? Ayo masuk!"
Sambutan hangat Doyeon yang merupakan reaksi atas respon terkejutnya, kini membuat Mingyu semakin kesal karena sang sahabat justru memperlebar senyuman ambigunya itu. "Tidak denganmu, Jeon Jungkook. Pergi sana."
Sayangnya, balasan Mingyu masih dalam jangkauan pendengaran para gadis yang sudah berjalan menuju kamar Doyeon. "Kak, kenapa kakak Yeri tidak ikut masuk juga? Ajak sekalian masuk saja."
Demi apapun, Mingyu masih menaruh dendam pada Jungkook yang meninggalkannya seorang diri saat kuliah umum tempo waktu. Terlebih ia bahkan meninggalkan seluruh pesan Mingyu dalam keadaan sudah dibaca yet Jungkook masih belum memberikan konfirmasi atas hilangnya dirinya pada sang sahabat yang sudah mencemaskannya setengah mati.
Dan situasi malam ini, meninggalkan Mingyu tanpa pilihan selain membiarkannya masuk ke rumahnya.
******
"Jadi.. kau dapat undangan Saeron juga 'kan?"
Meski teman sekolahnya, Doyeon masih tak mempercayai matanya sekarang.
Kim Yerim yang selama ini hanya dapat ia dengar, kini benar-benar ada dihadapannya. Berdiri tegak dihadapannya, di dalam kamarnya.
Petite yet adorable.
Yang semua orang bilang rupanya benar, dan rasanya Doyeon bahkan bisa jatuh cinta padanya.
"Hey, Kim Doyeon." Protes Yeri yang tidak segera mendapat jawaban dari temannya itu. "Kau dengar aku 'kan?"
"Uh?"
"Dapat undangan juga?"
Sekolah mereka hanyalah SMA biasa, Doyeon berani bersumpah. Hanya gedung yang menyatukan banyak siswa untuk menyalurkan ilmu dari tenaga pendidik profesional yang sudah berbekal sertifikat pengajar nasional maupun ijazah Master.
Tidak ada yang berbeda, mungkin penggolongan murid berdasarkan golongan sosial terjadi pada sekolahnya. Tapi, sekolah manapun pasti ada satu hal itu 'kan?
Kim Doyeon sang kapten cheers dan Kim Yerim yang orangtuanya salah satu penyumbang terbesar sekolah, cukup menjelaskan sejarah keduanya tak pernah berkomunikasi sama sekalipun meski mereka sudah hampir setahun bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Do You Know
Fanfic"Tinggal dengan seorang yang tak seharusnya tahu soal rahasiamu, tentunya kau juga harus jadi pribadi yang lain 'kan?"