"Berangkat sekolah?"
Rasanya sudah ribuan tahun Jungkook menyimpan tubuh gadis itu dalam peluknya, sejak kemunculan Kim Taehyung yang baru saja pergi sepuluh menit lalu.
Sosok lelaki dengan garis wajah tegas, seolah merenggut seisi energi Yerim begitu Taehyung melepas tangannya dari dagu gadis itudan melenggang pergi--membuat Yerim segera terjatuh. Lututnya menyerah untuk berinteraksi langsung dengan figur yang masih menjadi orang yang paling ia benci, membuat gadis itu tak kuasa untuk menahan tangisnya lebih dalam lagi.
Bagai air terjun, kini tujuan likuid bening Kim Yerim tertampung sempurna dan membentuk pulau besar di kaus putih Jungkook.
"Sekarang Minggu, Kak." Menyeka ingusnya, Jungkook tak bisa menahan senyumnya melihat usapan kasar Yeri barusan menimbulkan rona lucu di hidung.
"Ah, Minggu ya.." Keduanya saling bertatapan sebelum Jungkook sadar akan suatu hal penting yang terlupakan.
"KIM MINGYU!"
******
"Doyeon dan aku bahkan harus mengantar Yerim pulang sampai rumah. Kemana saja kau, Jeon Jungkook!"
Layaknya istri yang senewen mendapati sang suami yang tidak pulang sejak semalam, Mingyu sudah menghadang di depan pintu restauran dengan menyikap kedua tangannya di dada. Benar-benar memprediksi kedatangan Jungkook yang akan terlambat, pemuda semampai itu bahkan menanti dengan posisi tersebut sejak satu jam lalu.
"Maaf."
"Kemana kau? Siapa juga yang membuat wajahmu babak belur seperti ini? Huh?!"
Mengernyit sebal, Jungkook tak bisa berbuat apapun ketika tangan raksasa Mingyu menarik dagunya--mengecek setiap inchi luka yang terdapat disana. "Yerim?"
Mendadak interogasi Mingyu terhenti, mata besarnya semakin membulat ketika menemukan sosok mungil yang bersembunyi dibalik punggung Jungkook. "Hai, Kak Mingyu."
"Hai? Serius, kau disini kenapa?" Mendorong tubuh Jungkook semena-mena, Mingyu kini menekuk lututnya demi mensejajarkan pandangannya dengan Yeri. Membuatnya semakin terlihat layaknya raksasa yang berusaha mendekati bocah.
"Aku boleh makan disini, Kak Mingyu?" Dengan wajah sengaja dibuat-buat menggemaskan, Mingyu segera menarik pergelangan tangan Yerim dan membawanya masuk--meninggalkan Jungkook yang masih terkaget-kaget menyaksikan langsung betapa si galak Mingyu bisa luluh hanya dengan wajah lucu Kim Yerim.
"Siapa suruh kau bisa duduk disini?"
Krek.
Sikap agresif Kim Mingyu tak berlangsung hanya di luar restauran.
Nyatanya, pemuda itu dengan hati bekunya tega menarik kursi yang hendak Jungkook duduki dan mengakibatkan pantatnya mendarat mulus langsung ke lantai dingin itu.
"Kau ini kenapa sih?!" Sesaatnya Jungkook sudah bisa berdiri tegak, pemuda itu segera melayangkan protesnya.
"Jangan ganggu Yerim. Kasihan dia pasti kelaparan sejak semalam." Mendekatkan wajahnya ke meja, perhatian Yeri kini beralih sejenak pada Mingyu. "Benar 'kan, Yerim?" Ajaibnya, gadis itu lantas menjawabnya dengan ekspresi dibuat lucu. Lagi. Dan itu cukup membuat Jungkook semakin kesal hari ini.
"Sudah sana!" Mendorong tubuh bongsor itu, Jungkook kembali meraih kursi yang sempat terambil darinya. Duduk dan segera mengamati wajah gadisnya dalam hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Do You Know
Fanfiction"Tinggal dengan seorang yang tak seharusnya tahu soal rahasiamu, tentunya kau juga harus jadi pribadi yang lain 'kan?"