{Part 9}

13.7K 862 8
                                    

Pricell menatap Javi terkejut. "Bukannya aku istrimu?"

"Hanya sampai kau melahirkan. Setelah itu kau bukan istriku lagi." Ucapan Javi datar tanpa perasaan.

Pricell terkejut. Semua perasaannya bercampur menjadi satu. Kecewa, marah, merasa tertipu, semuanya terasa begitu berat bagi Pricell.

Dia berlari kencang meninggalkan Javi yang masih berada didepan pintu kamar. Pricell terus berlari dengan air mata yang mulai turun dari kedua matanya. Dia ingin bertemu Leoni, hingga akhirnya Pricell sampai pada tempat dimana dia bisa mengadukan semua masalahnya.

Leoni yang menyapu halaman depan terkejut melihat Pricell berlari langsung memeluknya dengan tangisan pecah dan nafas yang terputus-putus.

"Kenapa kau bisa disini?." Leoni balas memeluk Pricell sambil sebelah tangannya mengusap kening Pricell yang berkeringat dingin.

"Ibu... Ibu..." hanya itu yang keluar dari mulut Pricell beserta tangisannya yang pecah.

"Ada apa sebenarnya?" Leoni perlahan membawa Pricell kedalam panti asuhan.

Setelah duduk Pricell tetap tidak mau melepaskan pelukannya dari Leoni sampai beberapa menit kemudian akhirnya dia mulai bercerita tentang semua yang terjadi bahwa dia hanyalah mesin pembuat anak bagi keluarga Laxious. Leoni yang mendengar itu semua langsung murka dan ingin mendatangi rumah keluarga Laxious, tapi dengan cepat Pricell langsung mencegahnya. Pricell tidak ingin lagi berurusan dengan keluarga Laxious. Pricell sekarang sudah menetapkan hatinya untuk tidak kembali lagi kerumah keluarga Laxious.

Semenjak kejadian itu sudah dua hari Pricell tetap tinggal di Panti asuhan tempatnya dibesarkan. Menjalankan tugasnya dengan membantu Leoni mengurus anak-anak panti asuhan. Hingga tibalah sore itu dimana mobil mewah Javi terparkir didepan halaman panti asuhan. Javi beserta anak buahnya Lucas segera turun dari mobil kemudian berjalan memasuki panti asuhan.

Pricell terkejut melihat kedatangan Javi. Ada tatapan benci yang terpancar dimatanya. Karena merasa terancam Pricell segera berlari kedalam bermaksud untuk bersembunyi namun sebelum dia bisa bersembunyi Lucas yang merupakan anak buah Javi sudah terlebih dahulu mencekal kedua tangannya.

"Lepaskan aku!" Pricell menatap Javi penuh kebencian bercampur dengan ketakutan. Anak-anak panti asuhan yang masih kecil mulai menangis mendengar teriakan Pricell beserta aura mencekam dari Javi.

"Apa yang kau lakukan! Lepaskan, Icell." Leoni yang melihat pemaksaan itu mencoba melepas cengkraman tangan Lucas, namun dengan tangannya yang lain Lucas langsung mendorong Leoni hingga terjatuh.

Pricell membuka lebar matanya melihat Leoni yang terjatuh. "Ibu! Kau brengsek lepaskan aku! Apa maumu!" Teriak Pricell pada Lucas mencoba melepaskan diri.

Lucas hanya diam sambil mencengkram kuat kedua pergelangan tangan Pricell hingga Javi yang sedari tadi melihat akhirnya bersuara.

"Beraninya kau pergi dari rumahku. Memangnya kau siapa bisa bertindak semaumu! Seret dia kedalam mobil."

Lucas segera melaksanakan tugasnya menyeret Pricell menuju mobil. Melihat tindakan kasar itu dengan berani bercampur takut Aron yang merupakan anak kecil yang paling dekat dengan Pricell di panti asuhan itu mulai bertindak, mengejar Lucas lalu memukul punggung Lucas beberapa kali dengan tangan kecilnya. "Lepaskan Icell! Kenapa kau menyeret Icell dengan kasar!"

Javi yang melihat tindakan konyol Aron segera mendorong anak kecil itu hingga jatuh ketanah. Pricell memekik terkejut melihat itu, dia berusaha untuk menolong Aron namun kedua tangannya masih dicekal oleh Lucas. "Aron! Kalian! Aron hanya anak kecil!"

Javi mengangkat alisnya tak peduli. Seluruh tubuh Aron yang masih jatuh ditanah sudah bergetar hebat. "Icell.." Suaranya bergetar menahan tangis.

Pricell yang sudah tidak tahan ikut menangis dan memohon pada Javi. "Tolong, jangan sakiti dia.. Aku akan ikut denganmu." Pricell pasrah. Tanpa perlawanan Lucas membawanya masuk kedalam mobil.

Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang