{Prolog}

32.2K 1.4K 6
                                    

"Sampai kapan putraku?."

Suara lembut itu menghentikan gerakan tangan Javi pada sendok ditangannya.

"Aku belum menemukannya, Ibu." Javi melanjutkan acara makannya yang tertunda.

"Aku sudah tidak sabar. Umurmu sudah tidak muda lagi. Apa perlu aku yang carikan?." Serra menatap ragu pada putranya.

"Tidak perlu. Aku bisa mencarinya sendiri."

Javi sudah menyelesaikan acara makannya lalu mengelap mulutnya dengan kain bersih yang tersedia.

"Jangan sampai, Ayahmu tahu hal itu! segera kau cari gadis yang bisa melahirkan bayi sehat untuk keluarga ini."

"Bersabarlah. Aku sedang berusaha."

Setelah itu Javi berdiri dari kursinya dan berjalan kearah bangku yang di duduki Serra, lalu mencium kening ibunya dengan lembut.

"Aku pergi dulu."

****

Javi menghentikan goresan pensil pada kertas bidang didepannya setelah mendengar ketukan pintu. Merasa terganggu akhirnya Javi memberi perintah pada seseorang didepan pintu untuk masuk.

Seseorang itu masuk kedalam ruangan lalu membungkukkan sedikit tubuhnya untuk menunjukkan rasa hormat pada Tuannya. Dia adalah Lucas. Orang kepercayaan sekaligus tangan kanan Javi.

"Saya sudah mendapatkan gadis yang tepat, Tuan."

Javi meletakkan pensilnya keatas meja lalu menatap Lucas yang berdiri didepannya sambil memegang sebuah berkas. "Sebutkan semua datanya."

Javi mengerutkan dahinya menatap Lucas yang masih membaca berkas. Mencerna semua informasi yang diucapkan anak buahnya tersebut.

Lucas mulai membuka berkas tersebut, kemudian dengan lantang membacakan semua isinya. "Pricell Davoila. Bertempat tinggal di panti asuhan sejak usia lima tahun. Kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan beruntun. Tidak ada keluarga yang mencarinya setelah itu sehingga dia ditempatkan di panti asuhan."

Javi mengerutkan dahinya menatap Lucas yang masih membaca berkas. Mencerna semua informasi yang diucapkan anak buahnya tersebut.

"Sejak kecil Pricell Davoila tidak ingin diangkat menjadi anak adopsi, hingga sekarang usianya sudah mencapai dua puluh tahun dia masih tinggal dipanti asuhan."

Lucas melirik Tuannya sekilas lalu melanjutkan membaca berkas. "Saat ini Pricell Davoila bekerja di sebuah toko buku untuk membantu keuangan pemilik panti asuhan."

"Cukup. Siapkan mobil dibawah. Kita akan kesana." Javi memotong ucapan Lucas. Merasa sudah cukup puas akan penjelasan anak buahnya.

"Baik, Tuan." Sekali lagi Lucas menunduk sopan kemudian melangkah keluar dari ruangan.

Javi segera bangkit berdiri, mengambil jas untuk bersiap pergi menuju panti asuhan tempat wanita itu di besarkan.

****

"Setuju dengan penawaran yang kuberikan?." Javi menatap tajam lawan bicaranya.

Saat ini Javi sedang berada di ruang tamu panti asuhan. Leoni Welston sendiri merupakan pemilik sekaligus Ibu bagi panti asuhan. Awal mula Leoni membangun panti asuhan dikarenakan dia tidak bisa memiliki seorang anak dari suaminya, hingga dengan kejam suaminya menceraikan Leoni. Karena ingin meredakan rasa sakit hatinya, Leoni akhirnya membangun sebuah panti asuhan.

"Maaf, Tuan Laxious. Sebelumnya izinkan saya untuk bertanya terlebih dahulu kepadanya." Leoni begerak gelisah ditempat duduknya karena tatapan tajam dan dingin dari pria didepannya.

Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang