DIA (MEMANG) CANTIK

1.5K 104 0
                                    

"Noodle ice cream satu, cookies ice cream satu, blackforest slices ice cream satu, fruit ice cream satu dan.... Ah ya, french fries satu." Karamel tersenyum manis mengakhiri pesanannya yang kemudian dicatat oleh waitress dengan kening berkerut.

"Badan lo kecil tapi makannya porsi kuli ya." Sindir Alfa yang dibalas dengan kedikan bahu acuh oleh Karamel.

"Ada lagi Kak?" Tanya si waitress ramah.

"Udah itu aja. Kamu pesen apa Al?"

Alfa membolak-balik buku menu. Membaca deretan menu disana yang hampir semuanya jenis makanan manis. Dan Alfa tidak suka itu.

"Saya pesen apa aja deh mbak. Pokoknya yang nggak manis."

Karamel sontak terbahak keras. Sedangkan si pelayan perempuan yang berdiri di samping meja mereka lagi-lagi mengerutkan dahinya bingung melihat kedua pelanggannya yang aneh.

Kedai yang menjadi tempat rekomendasi Karamel ini memang sangat terkenal dengan berbagai jenis olahan ice cream dan makanan manis. Makanya, Alfa sempat tidak mau memasuki tempat ini karena dia tidak suka apapun jenis makanan yang bisa merusak gigi itu.

"Ck! Nggak usah ketawa. Gue nggak makanan manis asal lo tahu."

Karamel menutup mulutnya. Berusaha menelan tawanya yang siap menyembur lagi. "Coffe latte aja gimana?" Tanyanya menawarkan.

Alfa tampak berpikir sejenak. Sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan. "Sounds better. Tanpa gula ya."

Waitress itu mengangguk lalu berlalu pergi setelah mencatat pesanan Karamel dan Alfa.

"Lo pilih tempat bocah banget dah." Gerutu Alfa sambil menatap sekeliling.

Cafe bernama 'Q-day ice cream' ini memang punya tampilan yang sangat meriah khas anak-anak. Dinding full colour dengan tempelan stiker berbagai jenis makanan, origami banyak tergantung sebagai hiasan, serta para pelayannya yang berpakaian serba pink cerah.

"Ini cafe favorit aku tahu. Kalo lagi suntuk aku biasanya kesini. Makam ice cream sepuasnya dan yeah... rasanya suntuknya ilang gitu aja." Curhat Karamel dengan mata menerawang.

"Bisa suntuk juga lo?"

"Setiap orang punya masalah kali. Tergantung cara ngadepinnya aja gimana."

"Lo nyindir gue?"

"Ha? Enggak lah. Jangan sensian gitu dong. Udahlah, sekali-kali nikmatin aja." Karamel tersenyum lebar menampakkan deretan giginya yang rapi dan putih.

Alfa mendengus mengabaikan ucapan Karamel dan mengalihkan fokusnya ke ponsel pintarnya yang sejak tadi berisik. Tampak chat dari teman-temannya yang membahas tentang gadis didepannya itu. Mereka semua berpendapat bahwa Karamel adalah salah satu contoh 'gadis paket lengkap'.

Pintar. Baik. daannn... Cantiknya sederhana.

Alfa melirik Karamel, gadis itu tampak sibuk mengoperasikan laptop miliknya dengan raut wajah serius. Sesekali dahinya berkerut tanda dia sedang berpikir keras. Sesekali dia juga menangguk-anggukan kepalanya lalu tersenyum tipis.

Merasa perhatikan, Karamel mendongakkan kepalanya. Alfa buru-buru memalingkan wajahnya. Berpura-pura sibuk memainkan ponselnya.

"Okay. Aku udah cari beberapa Sumber buat tugas-tugas kamu. Let's start!" Karamel menyatukan kedua tangannya di dada semangat. Senyumnya mengembang cerah.

"Gue bingung mulai dari mana." Ucap Alfa jujur. Saking banyaknya tunggakan tugasnya, Alfa tidak tahu harus mulai mengerjakan yang mana dulu.

Karamel menghentikan kegiatannya, tampak berpikir sejenak. "Eum, gini aja deh. Sekarang kamu kerjain dulu yang menurut kamu paling gampang, nanti yang lain belakangan aja."

Karamel untuk AlfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang