[PART 8]

89 17 1
                                        

Mobil yang ditumpangi Min Soo sudah sampai di depan rumah Young Ho, tempat pelaksanaan ulang tahunnya. "Aku pergi dulu," pamit Min Soo pada orang tua dan adiknya yang mengantar Min Soo.

"Nikmati pestanya!" seru ibunya.

"Jangan pulang larut!" seru ayahnya.

"Bawakan aku makanan kalau perlu!" sekarang giliran adiknya, Bae Hana yang berseru. Sementara Min Soo menanggapi seruan keluarganya hanya dengan anggukan sambil gumaman tak jelas dan memutar bola matanya jengah. Kemudian barulah ia turun dari mobilnya.

Min Soo berjalan masuk dengan perlahan. Rumah Young Ho sangatlah luas, pikir Min Soo. Ia melihat ke sekelilingnya. Sangat ramai. Itulah suasana yang dapat dideskripsikan sekarang. Sebenarnya sekarang Min Soo sedang mencari seseorang yang tak lain adalah Young Ho. Tapi Min Soo sama sekali tak melihat batang hidungnya. Ia hanya melihat keramaian di sekelilingnya.

"Min Soo!" seru seorang perempuan dari samping kiri Min Soo dan Min Soo langsung menoleh ke sumber suara.

"Kim Sun!" seru Min Soo balik.

"Ayo! Sebentar lagi acaranya mulai!" seru Kim Sun sembari mengajak Min Soo masuk dengan sedikit menarik tangannya dan Min Soo mengikutinya.

Tepat setelah Min Soo dan Kim Sun masuk, acara dimulai. Sangat meriah dan semuanya tampan cantik dan tampan dengan pakaian dan dandanan mereka. Min Soo juga menatap Young Ho di panggung yang juga sangat tampan malam ini.

Acara potong kue dan tiup lilin sudah terlaksana. Ulang tahun Young Ho yang ke-17 benar-benar meriah. "Oke, sekarang aku ingin memanggil seseorang untuk maju dan berdiri di panggung bersamaku. Seseorang yang spesial," ucap Young Ho kemudian.

Semuanya berbisik-bisik bertanya-tanya. Mereka penasaran siapa orang yang dimaksud Young Ho. Namun Young Ho tak kunjung memanggil nama orang itu. Hingga pada akhirnya ia pun berucap dengan lantang, "Bae Min Soo."

Min Soo harap dia tidak sedang bermimpi ataupun salah dengar sekarang. Apa barusan Young Ho memanggilnya? "Kuharap kau mau menemaniku disini," ucap Young Ho lagi sambil menunjuk area disamping kanannya.

Sementara itu, Min Soo hanya terdiam kaku. Semua mata tertuju padanya sejak tadi hingga sekarang. Namun Min Soo tak kunjung berkata ataupun bergerak. Ia masih berpikir apakah ini mimpinya atau kenyataannya.

"Min Soo, sepertinya kau tidakꟷ"

Min Soo tidak mendengar Kim Sun berkata lirih padanya dengan nada cemas, lebih tepatnya lagi ia sudah tidak bisa mendengar suara lain selain suara hatinya untuk maju ke panggung dengan perlahan. Lengan Young Ho pun terulur pada Min Soo dan Min Soo menerimanya dengan sedikit ragu-ragu.

Di lain sisi, Min Soo tidak memperhatikan Kim Sun yang sudah sedikit cemas sekarang. Diam-diam, Kim Sun membuka ponselnya dan mengirim pesan singkat pada Alan, "Cepatlah!" Beberapa detik kemudian, Kim Sun mendapat balasan cepat dari Alan dan segera membacanya, "Aku dibelakang." Otomatis, Kim Sun menoleh ke belakang dan matanya mencari Alan. Tepat di ujung kerumunan dengan pencahayaan yang remang-remang, Kim Sun menemukan Alan. Laki-laki itu menggunakan setelan jas hitam dengan kaus polos abu-abunya dan tengah menatap kearah panggung dengan tatapan yang tak terbaca. Sudah aman, pikir Kim Sun. Setelah itu, Kim Sun kembali fokus pada Min Soo dan Young Ho.

Kini mereka berdua sudah ada di panggung bersama. Jantung Min Soo semakin bekerja cepat dikala Young Ho menggenggam tangan Min Soo. Kepalanya hanya tertunduk tak melihat ke teman-temannya. Sesekali ia hanya melirik ke Young Ho yang bersikap biasa saja.

"Aku mau mengumumkan sesuatu pada kalian," ucap Young Ho lantang. Semuanya pun diam menunggu apa yang akan dikatakan Young Ho selanjutnya. Begitu pula dengan Min Soo.

Eight: My Lucky NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang