[EPILOG]

185 15 2
                                    

Pagi sudah menyapa. Min Soo meregangkan badannya di sepanjang lorong depan kelasnya, hal yang setiap pagi ia lakukan. Bisa dibilang Min Soo cukup lelah pagi ini. Bayangkan saja, Min Soo sampai di rumah dari bandara tadi malam. Tapi justru Lee Hwan tak membiarkan Min Soo tidur. Dia menelpon Min Soo malam-malam dan mengajak Min Soo bercakap-cakap hingga akhirnya Min Soo terlelap karena kelelahan. Walaupun begitu, itu tak cukup bisa dijadikan alasan untuk tak masuk sekolah.

"Min Soo!" seru Kim Sun yang langsung berlari kearah Min Soo sebelum Min Soo berhasil duduk di bangkunya.

"Kenapa berteriak seperti itu?" tanya Min Soo malas dan kemudian melanjutkan langkah ke bangkunya.

"Aku tahu kenapa kau tidak masuk kemarin!" seru Kim Sun lagi dengan wajah girangnya.

"Semua anak tahu, bahkan guru," timpal Min Soo.

"Iya, yang semua tahu adalah kau izin karena acara keluarga. Tapi, aku sangat tahu detailnya!" seru Kim Sun lagi tambah girang dan Min Soo cepat-cepat menutup mulutnya dengan tangannya sebelum Kim Sun berkata lebih panjang lagi.

"Kalau kau tahu, tutup mulutmu saja! Jangan biarkan yang lain tahu!" seru Min Soo berbisik pada Kim Sun.

"Ah, jadi rupanya rahasia, ya?" Kim Sun menggoda Min Soo. Sementara Min Soo memutar kedua bola matanya jengah. "Jadi, kalian sudah resmi berpacaran?" tanya Kim Sun lagi dengan tingkat penasarannya yang tinggi.

Min Soo hanya mengendikkan bahunya acuh tak acuh. Ia cukup malu untuk mengatakannya. Apalagi tentang ciuman pertamanya saat itu. Membayangkannya saja sudah membuat Min Soo memerah kembali.

"Selamat pagi!" Tiba-tiba Lee Hwan berseru sambil memasuki kelas. Cepat-cepat, Min Soo mengubah posisi duduknya dan mencoba bersifat tenang seakan-akan tidak terjadi apapun.

"Selamat pagi, Min Soo-ku!" seru Lee Hwan lagi dengan sangat keras. Sontak, semua mata tertuju pada mereka berdua yang duduk di dekat tembok.

"Lee Hwan! Apa yang kau lakukan, ha?" desis Min Soo tajam.

Sedangkan Lee Hwan hanya mengendikkan bahunya dan berkata, "Aku hanya menyapa kekasihku."

"APA?" Tiba-tiba dapat dipastikan Nana memekik terkejut dan berdiri dari tempat duduknya. "Siapa? Siapa kekasih siapa?" tanya Nana lagi dengan memekik. Sementara itu, Lee Hwan dengan santainya menjawab dengan menunjuk dirinya dan kemudian Min Soo sebagai bahasa isyarat yang artinya, "Aku dan dia."

Nana hanya terdiam. Ah, dia hampir lupa kalau dia sudah hampir berhasil berdamai dengan Min Soo.

Ricuh. Semuanya menjadi ricuh. Min Soo hanya menggelengkan kepalanya karena kelakuan Lee Hwan yang seenak jidatnya saja.

"Kau sudah membuat kacau kelas!" bisik Min Soo pada Lee Hwan.

"Aku senang membuat kekacauan," timpal Lee Hwan yang tak pernah bisa menyembunyikan senyum lebarnya.

"Ah, iya. Sini, pinjam ponselmu," ucap Lee Hwan yang tiba-tiba saja langsung mengambil ponsel Min Soo sebelum Min Soo memberikannya izin.

"Ada apa?" tanya Min Soo setengah kesal setengah penasaran dikala Lee Hwan terlihat serius mengutak-atik isi ponsel Min Soo.

"Apa ini?" tanya Lee Hwan tiba-tiba sambil menunjukkan ponsel Min Soo yang ternyata adalah nama kontak Lee Hwan di ponsel Min Soo. "Apa maksudnya dengan angka 8 ini? Kenapa kau tidak menulisnya dengan tersayang atau tercinta atau cintaku atau yang lebih romantis lagi?" tanya Lee Hwan lagi.

Min Soo terkikik geli. "Romantis tidak harus ditunjukkan secara gamblang. Angka 8 ini sudah romantis bagiku," timpal Min Soo.

"Memangnya apa maksudnya?" tanya Lee Hwan lagi.

"Angka 8 itu menunjukkan dirimu dan kau itu keberuntunganku. Aku beruntung mendapatkanmu dan kau juga beruntung ada di dekatku," timpal Min Soo menjelaskan dengan nada bangganya.

"Ah, rupanya romantismu tidak terduga," ucap Lee Hwan terkekeh.

"Aku anggap itu sebagai pujian," kata Min Soo.

-----------------------------------------------------------
579 words
Ahhh thankyou😚😚
Akhirnya cerita ini selesai jugaa😊

Terima kasih, yaa... untuk yang sudah ikuti cerita ini dari awal hingga akhir perjuanganku😄 terima kasih juga buat shironesora dan AnitaArta temanku tercintah dan teman2ku yang lainnya *duh berasa ajang award😂

Pokoknya, tunggu aja projek selanjutnya dari aku yaaa😉
C u nx time😁

Eight: My Lucky NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang