[PART 21]

116 12 1
                                    

Media playing: MIKA - Happy Ending

Sebelumnya...

WARNING : Mohon jadi pembaca yang bijak, ya😊 Kalau ada yang tidak suka dengan adegan kissing, bisa dilewati, kok. Karena tidak akan mengubah jalan cerita😊 Apalagi yang masih polos dan dibawah 17 *ups

Oke, enjoyyyyy
-----------------------------------------------------------

Setelah beberapa jam melayang dari Seoul, akhirnya Min Soo sampai di Dulles International Airport, Washington D.C. Setelah keluar dari bandara, tanpa berpikir lebih panjang, Min Soo langsung naik taxi menuju Nationals Park, tempat tim baseball Lee Hwan akan bertanding hari ini. Hari sudah siang, jadi pastinya pertandingan sudah akan berakhir dan Min Soo tak ingin kehilangan kesempatannya untuk melihat pertandingan Lee Hwan.

Namun sepertinya apa yang diharapkan Min Soo akan mengalami beberapa kendala. Jalanan Kota New York sedang macet. Min Soo tidak bisa duduk dengan tenang di kursinya selaman menunggu jalan untuk segera sepi.

"Permisi, kira-kira berapa lama lagi kita sampai?" tanya Min Soo pada supir taxi dengan bahasa inggrisnya yang bisa dibilang lumayan.

"Seharusnya, kalau jalanan sepi kita bisa sampai kurang lebih 45 menit. Tapi, kalau jalanannya macet seperti sekarang, mungkin bisa sampai 1 jam lebih," timpal supir taxi menafsir waktu.

Sedikit banyak, Min Soo mengerti perkataan supir itu dan kini Min Soo semakin panik. Dari tadi kakinya tak mau diam. Ia juga menggigiti jarinya karena terlalu gelisah. Selama Min Soo menunggu di dalam taxi, ia hanya selalu merapalkan doa di hatinya agar jalanan cepat longgar.

Setelah selama 1 jam Min Soo menempuh jalanan dari bandara ke stadion, akhirnya sampai juga. Min Soo langsung memberikan uang pada supir tadi dan segera berjalan ke stadion dengan langkah lebarnya.

Suara riuh penonton sudah mulai terdengar saat Min Soo berjalan mendekat pintu masuk. Setelah ia masuk, semuanya tampak jelas.    Di atas sana, ada papan yang menunjukkan skor para pemain dan juga ada layar kaca besar. Tepat saat Min Soo melangkah lebih dekat, wajah Lee Hwan yang sedang memegang tongkat baseball terpampang di layar tadi.

Satu hal yang ia syukuri sekarang, Min Soo datang tepat saat menit terakhir sebelum Lee Hwan akan melakukan aksinya. Min Soo pun berjalan ke kursi penonton dan mengamati Lee Hwan dari kejauhan.

Detik kemudian, bola pun dilempar dan Lee Hwan langsung memukulnya. Pukulannya sangat sempurna. Semua penggemar langsung berdiri dan berterpuk tangan. Mereka berseru menyemangati Lee Hwan yang tengah berlari kencang mengelilingi lapangan. Itupun tak terkecuali Min Soo. Tak henti-hentinya Min Soo meneriaki nama Lee Hwan ditengah keramaian penggemar yang lainnya. Dan akhirnya, home run. Semuanya berseru girang. Para anggota tim baseball Lee Hwan memeluk bangga Lee Hwan dan mengangkatnya ke udara.

Tanpa sadar, kaki Min Soo melangkah semakin dekat dengan lapangan. Dia menatap bangga Lee Hwan. Tiba-tiba saja, pandangan mereka saling bertemu tanpa sengaja. Min Soo melangkah maju perlahan hingga sampai batas bangku penduduk dan lapangan. Begitu pula dengan Lee Hwan. Ia berpisah dari anggota timnya dan berlari menghampiri Min Soo. Entah Min Soo dapat dorongan dari mana, kakinya melangkah lebar kearah Lee Hwan dan kemudian semakin lebar hingga akhirnya mereka berlari dan berhadapan dengan jarak yang dekat.

"Sudah sejak kapan kau menontonku?" tanya Lee Hwan dengan nafas yang masih tersenggal-senggal.

"Tepat sebelum kau memukul bola," timpal Min Soo tanpa melepaskan tatapannya pada Lee Hwan.

Eight: My Lucky NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang