[PART 9]

94 16 1
                                        

Hari ini suasana kelas sedikit berbeda. Setelah kejadian kemarin, semua orang terlihat aneh. Hari ini Min Soo juga tidak masuk dengan alasan sakit. Jam pelajaran di kelas berjalan seperti biasanya. Tapi sepertinya terasa sangat membosankan bagi Alan.

Akhirnya, bel tanda pulang sekolah berbunyi. Hari juga sudah lumayan sore. Semua siswa sudah berhamburan keluar. Tapi tidak dengan Alan. Saat Kim Sun hendak pergi, barulah Alan pergi juga untuk menghampirinya.

“Tunggu, Kim Sun!” seru Alan berjalan cepat kearah Kim Sun.

“Ada apa?” tanya Kim Sun.

“Apa kau tahu dimana rumah Min Soo?” tanya Alan balik.

“Rumah Min Soo?” bukannya menjawab, Kim Sun justru bertanya balik.

“Aku tidak mengulanginya lagi,” ucap Alan sedikit geram.

“Ah, baiklah. Ayo, kutunjukkan jalannya! Aku juga akan mengunjunginya.”

***

“Kita sampai!” seru Kim Sun saat mobil Alan sudah ada tepat di depan rumah Min Soo yang sederhana namun terlihat indah dengan pot-pot bunga yang indah terpajang di sekeliling rumah.

Kim Sun menekan bel pintu rumah Min Soo. Setelah beberapa saat, pintu terbuka dan tampaklah Bae Hana. “Ah, Kakak. Apa Kak Kim Sun datang kesini untuk menjenguk kakakku?” tanya Hana.

“Ya, aku juga bawa makanan kesukaannya!” seru Kim Sun girang sambil mengangkat tas yang berisi beberapa wadah makanan.

“Siapa laki-laki itu, Kak?” tanya Hana sambil melirik pada Alan yang ada di belakang Kim Sun.

“Ah, dia teman sekelas,” timpal Kim Sun cepat sebelum Alan berhasil menjawab.

“Oke, ayo masuk!” ajak Hana.

Alan memandangi seluruh isi dari rumah Min Soo. Banyak foto keluarga yang terpajang di dinding maupun di meja-meja kecil. Alan cukup terkejut ketika melihat foto masa kecil Min Soo.

“Apa ini Min Soo?” tanya Alan sambil menunjuk salah satu foto di bingkai persegi panjang kecil yang ada di meja kaca dekat tangga.

“Ya, itu kakakku,” Hana menimpali dan kemudian mereka menuju lantai atas, letak kamar Min Soo.

Sampailah mereka di depan sebuah pintu dan Hana langsung membukanya perlahan. Setelah terbuka lebar, barulah Alan dan Kim Sun masuk. Sementara itu, Hana sudah keluar sedetik setelah Alan dan Kim Sun dipersilakan masuk.

Terlihat, Min Soo berbaring memunggungi mereka. Walaupun wajahnya tidak tampak, tapi bisa dimengerti kalau Min Soo benar-benar lemas sekarang. Dia saja bahkan tidak menyadari kalau Alan dan Kim Sun datang.

“Min Soo!” seru Kim Sun sambil menghampiri Min Soo. Perlahan, Min Soo menoleh. Ia cukup terkejut ketika mendapati Alan juga datang bersama Kim Sun.

“Oh, kau datang,” ucap Min Soo lemas. “Kau juga,” lanjutnya sambil menatap Alan. Sementara Alan hanya diam menanggapinya.

“Woah, kau demam tinggi!” seru Kim Sun setelah memegang dahi Min Soo.

“Kalau aku tidak demam tinggi, pasti aku sudah masuk! Lagipula aku juga tahu,” ujar Min Soo.

“Hehehe, maafkan aku, Nona,” ucap Kim Sun terkekeh. “Nih, tadi aku dan Alan membelikanmu ini! Bubur dan juga Jajangmyeon dari kedai favoritmu!” seru Kim Sun sambil mengeluarkan semua makanan yang tadi ia dan Alan beli.

“Kau membelikan orang sakit Jajangmyeon?” tanya Min Soo tak percaya.

“Hei, Alan membelikanmu bubur karena kau sakit dan karena itu aku membelikanmu Jajangmyeon kesukaanmu karena kau suka itu! Jadi, kau harus berterima kasih pada kita karena sudah melengkapinya,” ujar Kim Sun bangga.

Eight: My Lucky NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang