[PART 5]

111 19 15
                                    

Keadaan di ruang guru kini mencekam. Alan dan Min Soo berdiri di hadapan Guru Kim dengan kepala tertunduk dan Park Young Ho hanya mengawasi mereka dari ujung ruangan. Sementara Guru Kim menatap tajam Alan dan Min Soo sedari tadi.

“Ini sudah yang kesekian kalinya kalian bertingkah seperti anak kecil di sekolah,” ucap Guru Kim dengan tajam dan juga tersirat kekecewaan disana.

“Dimana saja dan kapan saja kalian selalu saja membuat masalah. Kalian tidak malu menjadi bahan tontonan anak-anak yang lain? Apa kalian tidak jera setelah kuberi hukuman?”

“Maafkan saya, Guru Kim.” Hanya itu yang terucap dari bibir Min Soo.

“Alan, aku tahu kau memang anak baru di sekolah ini. Tapi kalau kau membuat masalah, maka hukum juga pasti berlaku untukmu. Karena hukum berjalan tanpa pandang bulu,” ucap Guru Kim.

“Maafkan saya,” ucap Alan kemudian.

“Sebenarnya aku ingin memanggil orang tua kalian. Tapi karena aku masih berbaik hati dan ini juga karena rekomendasi dari Young Ho, aku akan memberi kalian hukuman untuk membersihkan atap sekolah dan toilet sekolah. Aku harap setelah ini kalian sudah jera,” ucap Guru Kim dengan tegas. “Kalian boleh kembali ke kelas.”

Setelah menunduk memberi hormat pada Guru Kim, barulah Alan dan Min Soo keluar dari ruang guru. Begitupula dengan Young Ho yang mengikuti mereka.

“Apa semua baik-baik saja sekarang?” tanya Young Ho tiba-tiba pada Min Soo.

“Um, ya,” timpal Min Soo sedikit gugup. Sementara Alan yang melihat mereka hanya mendengus sambil memutar bola matanya jengah. “Terima kasih, Young Ho. Aku juga minta maaf karena sudah merepotkanmu”

“Sama-sama. Itu bukan masalah besar, karena sudah tugasku juga. Aku juga tidak akan membiarkanmu diskors dan orang tuamu dipanggil nantinya,” ucap Alan dengan senyumnya yang lembut pada Min Soo. Sementara Min Soo sudah memerah karena Young Ho. “Kuharap kalian tidak membuat ulah lagi,” lanjut Young Ho yang setengahnya ditujukan pada Alan dengan sedikit sinis.

“Aku duluan,” ucap Young Ho dan kemudian ia pergi meninggalkan Alan dan Min Soo. Sementara itu, Min Soo menatap punggung Young Ho yang mulai menghilang dari pandangannya. Matanya tak berkedip sama sekali dan senyumnya juga tak luntur dari wajahnya. Namun ia tak sadar kalau sedari tadi ada yang memperhatikan semua itu dan orang itu berdiri tepat disampingnya.

“Ehem.” Alan berdeham, dan itu cukup untuk membuat kesadaran Min Soo kembali ke tempatnya.
Min Soo menghela napasnya kasar. “Yah, kuharap setelah ini tidak ada masalah lagi diantara kita,” ucap Min Soo dingin sebelum dia benar-benar pergi dari sana. Sementara itu, Alan yang mendengarnya hanya mendengus sambil berseringai dan menatap kepergian Min Soo dengan tatapan tak terbacanya.

***

Bel pulang sekolah berbunyi kencang dan itu adalah tanda bagi Alan dan Min Soo untuk menyelesaikan hukumannya. Namun, sebelum Min Soo berhasil pergi dari kursinya, lagi-lagi Nana dan teman-teman satu gengnya–Hera, So Ra, dan Soo Hye–menghadang Min Soo.

“Kalian mau apa lagi?” tanya Min Soo dingin.

“Kau tidak akan minta maaf pada Alan karena kau sudah menuduhnya yang bukan-bukan?” Nana membalas Min Soo dengan pertanyaan.
Min Soo menghela nafasnya kasar. “Lebih baik–“

“Bukankah seharusnya kalian yang minta maaf pada Min Soo?” Tiba-tiba Alan  berucap dengan sinis pada Nana dari arah belakang. Entah sejak kapan ia sudah ada disitu dan dari mana dia datang tadi. Karena setahu Min Soo, saat jam pelajaran terakhir tadi Alan izin keluar kelas entah kemana hingga baru sekarang ia muncul di kelas.

Eight: My Lucky NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang