part 15

858 30 1
                                    

Syifa pun langsung masuk dan menhampiri arnold dan teman-temanya.

"Lo udh baikan?" tanya syifa. Saat berdiri di samping arnold.

"Udh kok" jawabnya. Disertai senyuman yang sangat manis. Dan mata arnold sangat berbinar ketika melihat syifa.

"Emm ini gue bawain buah buat lo" ucapnya seraya menaroh buah itu di atas meja.

"Oh. Makasih yah" mata arnold terus memandangi syifa.

"Ekhem. Udh kali nold mandangnya" ledek angga disertai tawa teman-temanya.

"Biasanya kalian ribut, kok sekarang kaya ada yang beda yah. Jangan-jangan???" cibir manda.

"Pake bawain buah segala lagi"bryan juga gk mau kalah. Untuk ngeledek temanya.

"Eh kalian nih ngomongin apaan sih gk jelas banget!!" kesalnya.

"Ngomongin lo!!" kata semua kecuali Syifa sama arnold. Semua juga tertawa dan kecuali mereka berdua.

"Eh gays. Kayanya gue balik duluan deh." kata elina seraya memberhentikan gelak tawa sahabatnya.

"Kenapa?" tanya manda.

"Nyokap gue pulang gays" jawab elina.

"Ohh nyokap lo yang dari australi itu?" tanya bryan.

"Iya. Y udh gue balik duluan yah bye" elina pun hendak pergi tapi tanganya terasa ada yang narik.

"Gue anterin yah?" benar dugaan elina pasti bryan yang narik dia dan menawarkan tumpangan.

"Gk ush bry gue bisa pulang seniri kok"

"Udh gk pp. Y udh kita pulang duluan yah. Bye..." ucap bryan seraya menarik tangan el ke luar dengan halus.

Selang beberapa menitnya amanda juga pulang sama angga dan disitu cuma ada arnold dan syifa. Dan keheningan yang dari tadi melanda mereka.

" ngomong2 ponakan lo mana?" tanya arnold.

"Emm...Ada kok di rumah" jawab syifa syifa dikit canggung.

"Hahahahahah" entah knapa arnold tertawa. Dan membuat syifa terheran.

"Kok ketawa sih?" tanya syifa.

"Kok lo canggung gitu sih ke gue?" tanya arnold. Dan kembali tertawa.

"Apaan sih lo! Lagi sakit juga masih nyebelin ajah!" sewot syifa seraya mengambil bantal yang ada di samping arnold dan memukul arnold dengan bantal itu. Hingga bantal itu mengenai kepala arnold.

"Aww......" lirihnya sambil memegangi kepalanya.

Syifa yang melihat arnold kesakitan pun langsung sigap menolongnya.

"Eh eh lo kenapa?" tanyanya khawatir. Entah apa yang syifa rasa. Jantungnya benar-benar ingin lepas darinya. Matanya tak berhenti menatap wajah yang kini hampir menyentuh hidungnya. Dan kini mereka semakin dekat. Lalu hidung mereka bersentuhan dan saat itulah mereka sadar.

"Emm maaf gue gk sengaja" ucap syifa yang kini jantungnya nyaris lepas. Dan syifa tak tahan lagi dengan apa yang dia rasa. Syifa ingin menghilangkan rasa itu. Dengan pergi dari hadapan arnold.

"Gk pp kok" jawab arnold.

Kini syifa berlalu keluar dengan pipi yang kemerahan itu.

"Hei lo mau kemana? Tungguin gue!" teriak arnold dan beranjak dari ranjangnya. Dan bergegas mengejar syifa dengan badan yang masih belum benar-benar sehat.

Kini syifa sudh berada di depan rumah arnold. Dan ia merasa kalo ada yang meneriaki namanya dan ia langsung berbalik dan melihat arnold yang sedang berjalan mengejarnya. Syifa langsung menghampiri arnold karena ia tak tega melihat arnold berjalan mengejarnya dengan kondisinya yang seperti itu.

"Lo apa-apaan sih. Kenapa lo keluar!?!?" tanya syifa dengan sedikit rasa khawatir menyelimutinya.

"Gue cuma mau ngejer lo. Kenapa lo pergi?" tanya arnold.

"Gue...."ucap syifa sambil nunduk

"Gue apa? Hei kenapa lo nunduk?" tanya arnold sambil mengangkat dagu syifa perlahan, agar syifa menatapnya.

"Emm gue mau pulang" jawabnya dan pergi meninggalkan arnold. Tapi arnold berhasil menggapai tangan syifa dan menahanya.

"Tapi kenapa?"

"Duh....gue harus jawab apa nih ke arnold. Lagian sih coba ajh klo tadi gue gk kesandung bantal. Kan jadinya gk kaya gini. Ribet kan kalo kayak gini urusanya." Syifa hanya ngedumel di dalam jatinya.

"Hei....kok malah ngelamun sih. Jawab dong, kenapa?" tanya arnold yang membuyarkan lamunan syifa.

"Ha? Emm......oh iya ponakan gue kan sendirian di rumah. Jadi gue mau pulang. Yah" jawabnya.

"Kok gue gk yakin yah sama jawaban Syifa. Tapi gue juga gk ada hak kan buat ngelarang dia." batin arnold.

"Oh y udh. Mau gue anter gk?"

"Gk ush lo juga belum sehat kan." jawab syifa.

Tiba2 ada suara motor yang berhenti di hadapan rumah arnold. Dan pengendara itu menghampiri mereka.

"Syifa?"..........

__________________

Siapa yah yang manggil syifa.

Maaf yah sedikit.
karena udh malem.
Jangan lupa voment yah.

Seketika Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang