Bab 1

381 12 0
                                        

Melihatmu saja sudah menjadi kebahagiaan tersendiri untukku. Menyendiri, menjauh bahkan melamun tentangmu itulah caraku untuk tetap bertahan agar bisa tersenyum dan bahagia tanpamu
|||||||||||||


Indah cerah bahkan udara segar hadir di pagi hari yang nampu menyemangati semua manusia. Begitu pula dengan gadis cantik yang memiliki wajah seperti keturunan arab, tapi buktinya dia tidak memiliki keturunan tersebut. Dia asli indonesia paten tanpa campuran negara lain.

Dia adalah Nadin Anjani Williyam, banyak yang mengira nama belakangnya menurun pada nama Pangeran Williyam tapi nyatanya tidak.

Nadin keluar dari dalam kamarnya setelah memakai pakaian SMA, dia adalah seorang siswa tahun ajaran baru yang masuk pada tahun ini. Nadin sangat senang akhrinya dia bisa menjadi seorang siswa SMA.

Masa-masa SMa dimana yang begitu banyak dengan canda tawa, dan bahkan mempunyai arti akan persahabatan dan hanya di rasakan sekali, jadi Nadin tidak akan menyianyiakan masa SMAnya.

Nadin berjalan ke arah meja makan dan mendapati mama dan papanya yang sedang menunggunya untuk sarapan.
" Pagi Mama Papa " sapa Nadin kepada kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya menoleh ke asal suara dan tersenyum " Pagi sayang " balas kedua orang tuanya.

" Mau makan apa ? " tanya Diana pada anaknya Nadin

" Nasi goreng ma " jawab Nadin

Diana memberikan nasi goreng pada Nadin, dan Nadin menerimanya dengan mengucapkan terimakasih.

" Apa kau akan ikut bersama papa sayang, papa akan mengantarmu ke sekolah " tanya Thomas pada Nadin setelah menyelesaikan sarapan pagi mereka.

Nadin menggeleng sambil tersenyum pada papanya " Nggak pa, Nadin bisa berangkat sendiri kok "

" Tapi mobil kamu lagi di bengkel sayang, lagi pula hari ini pertama kamu masuk sekolah "

Nadin menghembuskan napasnya " Hm, yaudah deh ayo pa kita berangkat "

Thomas tersenyum " Ayo sayang "

Nadin berdiri dan mencium punggung tangan mamanya " Mama, Nadin berangkat dulu ya "

" Iya sayang hati-hati ya ? " jawab Diana

Nadin tersenyum !!

" Aku berangkat dulu " kata Thomas pada Diana sambil mencium kening istrinya dan tak lupa Diana mencium tangan suaminya.

Setelah berpamitan pada Diana mereka pergi dan menuju ke sekolah barunya Nadin

Selang beberapa menit mereka sampai di sekolah SMA Bintang Jaya Nrb .

Nadin turun dari mobil papanya dan tak lupa mencium punggung tangan Thomas

" Papa hati-hati di jalan " kata Nadin

Thomas tersenyum " Iya sayang, cepat kamu masuk "

Nadin mengangguk dan tersenyum setelah itu dia berjalan ke arah dalam sekolah.

Nadin terus berjalan dan tak menghiraukan tatapan kaka kelasnya yang menatapnya sinis.

                          ***

Sang Pencinta KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang