Tiga pria yang terkenal dengan kegantengan mereka turun dari pesawat Lion Air dengan gaya cool masing-masing. Yah mereka baru saja sampai di indonesia pagi ini dan langsung di sambut oleh para bodyguart untuk menjaga keamanan. Siapa lagi kalau bukan Nathan, Justin dan Steven
Mereka berjalan sambil di kelilingi oleh para penjaga karena di luar sudah banyak fans untuk melihat wajah-wajah tampan mereka, tapi mereka tidak menghiraukan teriakan histeris para fans.
Berbeda dengan Nathan dan Justin. Steven malah tebar pesona dan itu membuat kedua sahabatnya mendengus kesal
" Cepetan woy, jangan tebar pesona mulu. Sakit nih badan gue di cubit-cubit " kaluh Justin
Justin dan Steven memang bisa berbahasa indonesia, berkat Nathan mereka bisa menguasai bahasa daerah tropis itu .
Nathan hanya menggeleng kepalanya sedangkan Steven hanya mencebik " Iya bentar, loh nggak lihat di sini banyak cewe-cewe cantik. Gue kan jomblo "
" Cih loh bukannya jomblo tapi sering mainin cewek " timpal Justin
Steven hanya memutar bola matanya jengah " Terserah loh "
Pada saat Justin ingin membalas perkataan Steven, Nathan buru-buru menyela " Kalau kalian tidak bisa diam akan ku tinggal kalian di bandara ini biar jadi gelandangan sekalian "
Mereka berdua akhirnya diam, meskipun Justin dan Steven sering berkelahi tapi mereka selalu menjaga persahabatan mereka agar tetap awet.
Cukup sulit untuk keluar dari kerumunan orang-orang itu, dan akhirnya mereka sampai di mobil yang sudah di utuskan oleh ayah Nathan untuk menjemput mereka bertiga.
Mereka masuk sambil bernapas dengan lega " Huu akhirnya terbebas juga dari cewek-cewek alay itu " kata Justin
" Gue capek banget pengen tidur " timpal Steven.
Nathan melihat kedua sahabatnya yang begitu kecapekan akhirnya memutuskan untuk mengantar kedua sahabatnya ke rumah orang tuanya
" Kalian akan ku antar ke rumah orang tuaku dulu, karena aku akan pergi ke sekolah untuk melihat situasi di sana " kata Nathan pada kedua sahabatnya, dan mereka hanya mengangguk sambil memejamkan matanya.
Tiga puluh menit akhirnya mereka sampai di rumah kedua orang tua Nathan, rumah yang sangat besar bak istana itu memiliki penjaga yang super ketat bahkan setiap orang yang ingin bertamu harus bisa mengeluarkan KTP untuk melihat identitas mereka. Bahkan penjaga harus mewawancarai setiap ada yang ingin bertamu.
" Hai bangun kita sudah sampai " Nathan membangunkan kedua sahabatnya dan mereka akhirnya bangun lalu turun dari mobil tersebut.
Melihat siapa yang datang semua penjaga bahkan pelayan menunduk hormat pada ketiga lelaki itu.
Para pelayan dan penjaga itu mengenal kedua lelaki yang berada di dekat Nathan, karena sedari kecil mereka selalu berlibur ke indonesia jadi para penjaga rumah mengenal siapa kedua pria itu.
" Ibu dan Ayahku dimana ? " tanya Nathan pada salah satu pelayan yang menyambut mereka
" Kami di sini boy " jawab ayahnya yang turun dari tangga bersama ibunya yang masih terlihat sangat cantik.
Nathan tersenyum dan berjalan lalu memeluk ibunya tercinta
" Bagaimana kabarmu ibu ? " tanya Nathan
***
Ibunya tersenyum manis sambil mencium kening anaknya " Ibu sangat baik sayang, kalau kamu nak bagaimana kabarmu ? " tanya ibu Nathan yang bernama Yuyun

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pencinta Kegelapan
RomanceMenyendiri dan di asingkan itulah jalan kehidupanku Menangis dalam diam dan tak tau harus melakukan apapun Mencoba bersabar apapun jalan takdir yang sudah di tetapkan Mencoba tersenyum walau walau sebenarnya hati menangis