Bab 19

83 5 0
                                    

Bel istirahat berbunyi dan semua siswa sudah dalam kegiatan mereka, Nadin duduk di dalam kelas sambil membaca novel dan kedua sahabatnya sedang makan sambil memainkan ponsel mereka

" WHAT ?? " Teriak Ana histeris sambil memegang ponselnya

Nadin dan Amel langsung menatap Ana dengan pandangan horor

" Kenapa loh ? " tanya Amel

Ana menoleh ke arah Amel kemudian menoleh ke arah Nadin yang sedang melihatnya dengan kening berkerut

" Kenapa sih ? " tanya Nadin

" Loh udah jadian sama Nathan ? " bisik Ana

" Oh good beneran ? " teriak Amel, Nadin yang di tanya hanya membaca novelnya dengan tenang dan tidak perduli dengan ucapan kedua sahabatnya

Amel langsung mengambil novel yang ada di tangan Nadin karena tidak menjawab pertanyaannya " Nad beneran loh udah pacaran sama Nathan ? " tanya Amel lagi

Nadin menghela napasnya dan mengangguk sambil tersenyum, Amel dan Ana langsung tersenyum dengan mata berbinar

" Selamat ya, ceritain dong " rengek Ana

" Iya dong " timpal Amel

" Kepo deh " balas Nadin sambil kembali membaca novelnya

" Ayolah Nad ceritain " mohon Ana

Nadin terkekeh kecil " Semalam dia nembak gue di taman "

" Ohya terus-terus " kata Amel dengan antusias

" Yah gituh deh, pokox yang pasti gue sama Nathan udah jadian dan gue berharap dia bisa nepatin janjinya untuk gak buat gue kecewa dan sakit hati " jelas Nadin

Amel dan Ana mengangguk " Amin " kata mereka barengan

" Eh emang loh tau dari mana sih ? " tanya Nadin pada Ana

" Hehe dari Steven " kata Ana sambil cengegesan

Nadin mengangguk dan mengambil makanan Amel dan memakannya tanpa mendengar Amel yang menggerutu kesal

Bel masuk berbunyi semua siswa sudah masuk dan duduk di tempat mereka, guru masuk dan memulai pelajarannya dengan tenang

Dalam beberapa jam pelajaran berganti dan akhirnya waktu menunjukan jam pulang, bel pulang berbunyi dan semua siswa sudah di izinkan untuk pulang

Di depan sudah ada para kekasih mereka yang sudah menunggu untuk menjemput, Nadin Amel dan Ana sudah keluar kelas dengan senyum menghias wajah mereka

" Ehem gimana nih udah sah ? " kata Steven sambil menarik turunkan keningnya

" Sah-sah loh kira udah nikah " cibir Justin sedangkan Steven hanya memutar bola matanya

Nathan tersenyum tipis dan beralih menoleh ke arah Nadin " Kita pulang ? " tanya Nathan pada Nadin

Nadin mengangguk " Tapi aku bawa mobil sendiri " jawab Nadin

" Nggak apa-apa kamu bawa mobil kamu nanti aku ikutin dari belakang " kata Nathan sambil mengelus kepala Nadin dengan sayang

" Ciiiieeeee " kata mereka berempat

" Cosweeett " kata Justin

Wajah Nadin sudah merah padam sedangkan Nathan hanya senyum-senyum

" Yaudah yuk kita pulang " ajak Ana dan mereka mengangguk bersama setelah itu pergi menuju parkiran dan masuk ke mobil mereka masing-masing bedanya Ana dan Amel masuk ke mobil para kekasih mereka.

Sang Pencinta KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang