" Baiklah anak-anak sekian pelajaran dari saya, terimakasih " kata guru yang baru selesai mengajar dan meninggalkan kelas tersebut
" Akhirnya selesai juga " keluh Ana sedangkan Nadin dan Amel hanya tersenyum
" Ngantin yuuk " ajak Amel
" Yuuk " jawab Nadin dan Ana
Pada saat mereka keluar ternyata di depan sudah ada pacar-pacar Amel dan Ana yah siapa lagi kalau bukan Justin dan Steven
" Eh kok kalian disini ? " tanya Ana
Steven tersenyum sambil mengacak rambut Ana " Mau jemput sang pujaan hatilah "
Ana blussing sambil senyum-senyum " Ih apaan sih "
" Yaudah kalau kalian mau jemput pujaan hati kalian nih ambil gue duluan bye " kata Nadin dan pergi meninggalkan mereka berempat karena di situ tidak kelihatan sang pemilik sekolah.
Nadin berjalan ke kantin dan kaget melihat situasi kantin yang padetnya minta ampun " Buset rame banget kaya pasar, terus gue makan di mana coba " keluh Nadin
" Kenapa ? Nggak dapat tempat yaa "
Nadin menoleh ke arah suara dan mendapati Nathan yang berada di sampingnya
Nadin mengangkat sebelah alisnya " Ngapain loh kesini mau makan ? Silahkan gue mau balik duluan udah nggak nafsu makan "
Sebelum Nadin berjalan meninggalkannya Nathan sudah lebih duluan mencekal pergelangan tangannya dan membawa Nadin pergi ke taman belakang sekolah.
" Hei lepasin gue " Nadin merontak untuk di lepaskan dia berpikir Nathan akan membawa dia kemana
Setelah sampai Nathan langsung mendudukan Nadin di bangku taman belakang
Nadin menatap Nathan dengan tajam " Ngapain loh bawa gue kesini ? "
Nathan tidak menjawab dan dia malahan mengeluarkan kotak makanan dari dalam tasnya
" Ini " kata Nathan dan memberikan kotak makanan pada Nadin
Nadin mengerutkan keningnya " Apa ini ? " tanya Nadin sambil melihat apa yang ada di tangan Nathan
Nathan tersenyum tipis " Ini makanan dan kau harus makan "
" Kenapa harus ? " tanya Nadin" Iya harus karena tadi aku lihat kamu ingin makan tapi karena melihat suasana tidak mengizinkan yah nggak jadi "
" Terus ? " tanya Nadin lagi
Nathan menghembuskan napasnya " Yah makanlah, aku nggak mau lihat kamu nggak makan karena sakit "
Nadin tertegun tapi langsung merubah mimik wajahnya " Nggak usah lagian aku nggak bakalan sakit karena nggak makan satu hari "
" Meskipun begitu kamu harus makan, ayo makan cepat makan " paksa Nathan
" Terus kamu ? " tanya Nadin karena tidak mungkin Nadin makan bagian makan siang Nathan
" Aku tadi udah makan jadi sekarang giliran kamu " jawab Nathan sambil tersenyum
Nadin menghembuskan napasnya pelan " Baiklah aku makan "
Nadin mengambil kotak makan itu dan membukanya sambil memakan makanan itu dengan pelan
" Jangan lihatin aku makan " kata Nadin dengan kesal
" Kenapa ? " tanya Nathan sambil tersenyum
" Yah nggak boleh " jawab Nadin dengan sinis
" Iya memangnya kenapa ? Lagian kamu lagi makan gituh cantik kok " goda Nathan
Nadin memutar bola matanya malas " Yaudah kalau kamu godain aku terus aku nggak bakalan makan lagi " ancam Nadin
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pencinta Kegelapan
RomanceMenyendiri dan di asingkan itulah jalan kehidupanku Menangis dalam diam dan tak tau harus melakukan apapun Mencoba bersabar apapun jalan takdir yang sudah di tetapkan Mencoba tersenyum walau walau sebenarnya hati menangis