Nathan duduk di ranjangnya sambil memegang hpnya dengan gelisah, malam ini dia ingin sekali mengajak Nadin untuk jalan ataupun dinner bersama tapi dia bingung dengan kata-kata apa yang ingin di ucapkannya pada Nadin agar Nadin mau di ajak dinner bersama
" Arrhhgg kenapa gue merasa seperti baru jatuh cinta ajah " teriak Nathan frustasi sambil mengacak rambutnya
Nathan kembali memegang hpnya dan memutuskan untuk menelfon Nadin. Setelah menekan nomer Nadin dia menunggu panggilan itu tersambung
" Halo " jawab Nadin
Nathan diam entah apa yang harus di lakukannya
" Halo Nathan ? " panggil Nadin
" Eh.. halo Nadin loh lagi ngapain ? " tanya Nathan dengan ragu
" Oh lagi duduk ajah, ada apa ? " tanya Nadin
Nathan menghela napas dengan pelan " Malam ini loh ada acara nggak ? "
" Nggak, memangnya ada apa ? "
" Hmm loh mau nggak jalan bareng gue atau nggak makan malam gituh " jawab Nathan dengan ragu
Nadin terkekeh kecil " Loh ngajak gue dinner ? "
Nathan menggaruk kepalanya yang tidak gatal " Yah gituh loh mau nggak ? "
" Yaudah bisa lagian gue juga belum makan, tapi loh yang jemput atau ? "
Nathan tersenyum " Gue jemput ajah gimana ? "
" Boleh, yaudah gue siap-siap dulu " kata Nadin pada akhirnya
" Oke " kata Nathan dan mematikan hpnya.
Nathan sangat senang akhirnya dia bisa mengajak Nadin jalan bareng bersamanya dan malam ini akan ada hal yang akan di katakan Nathan padanya.
Setelah mengganti pakaiannya dengan sedikit rapih Nathan turun dari tangga sambil sesekali bersiul, keluarga yang melihatnya sedikit bingung
" Heh bro mau kemana loh udah rapih ajah di tambah ganteng pula " kata Steven yang sedang berjalan dari dapur menuju ruang keluarga
Nathan melirik Steven sekilas dan berjalan menuju Yuyun dan Jack sedangkan Steven hanya menggerutu kesal" Ibu ayah aku keluar sebentar ya ? " pamit Nathan
" Boleh tapi mau kemana sayang ? Apa urusan pekerjaan ? " tanya Yuyun
" Nggak Ibu aku mau jalan sama teman " kata Nathan
" Pasti Nadin " ucap Steven dan Justin barengan
" Kamu mau jalan sama pacar kamu ya sayang ? Kok nggak di kenalin sih sama Ibu dan Ayah " kata Yuyun dengan wajah sedih
Nathan menggeleng dengan cepat karena sudah melihat wajah ibunya yang sedih
" Bukan pacar bu, aku dan Nadin hanya teman biasa tapi doakan saja agar aku bisa pacaran sama dia " kata Nathan sambil nyengir" Oh kalau itu sudah pasti bro gue doain loh sama Nadin langsung nikah sekalian " kata Justin
" Mulut loh " kata Nathan sambil melempar Justin dengan majalah yang ada di meja
" Yaudah kalau gituh aku pamit dulu ya, takut kalau Nadin udah nunggu lama " lanjutnya setelah mendapat anggukan dari mereka dia langsung pergi
" Semoga Berhasil boy " teriak mereka semua dan di acukan jempol oleh Nathan.
***
Setelah menerima televon dari Nathan, Nadin langsung mengganti pakaiannya dengan cepat, dia berdoa agar Nathan cepat-cepat menjemputnya karena sesungguhnya dia ingin keluar dari keluarga yang selalu membanding bandingkan antara anak satu ke anak yang lain

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pencinta Kegelapan
RomansaMenyendiri dan di asingkan itulah jalan kehidupanku Menangis dalam diam dan tak tau harus melakukan apapun Mencoba bersabar apapun jalan takdir yang sudah di tetapkan Mencoba tersenyum walau walau sebenarnya hati menangis