Malam telah tiba Nadin sangat senang karena dia bisa makan malam beserta keluarganya, mereka banyak bercerita dan tentunya Nadin melepas rindu bersama kedua orang tuanya
" Ma gimana keadaan aunti ? " tanya Nadin
" Alhamdulillah aunti lia sekarang sudah membaik " jawab Diana
Nadin mengangguk dan kembali menekuni makanannya
" Ohiya sayang papa dengar Anton akan menikah " tanya Thomas pada anaknya karena Anton beserta keluarganya cukup terkenal di kalangan pembisnis
Meskipun Thomas tau kalau Nadin tidak pernah di perkenalkan pada orang tua Anton tapi dia cukup tau siapa yang berteman bahkan pacaran dengan anaknya
Nadin yang di tanya langsung menegang, dia sudah menerka pasti papanya akan cepat mengetahui hal ini karena Anton dan papanya saling mengenal di dalam dunia bisnis
Nadin menghela napasnya pelan " Iya pah " singkat tapi di dalam mengandung banyak arti
Thomas hanya tersenyum miring " Apa kau tau kenapa dia akan menikah ? " tanya Thomas
Nadin menoleh ke arah papanya karena dia merasa pembicaraan ini cukup serius " Karena dia sudah memiliki kekasih " jawab Nadin polos
Thomas hanya terkekeh " Betul, tapi lebih tepatnya dia sudah menghamili kekasihnya itu "
Nadin terkejut bukan main, apa segitu bebasnya pergaulan Anton hingga dia menghamili gadis lain, dan segitu teganya dia hingga tidak memikirkan aku pada saat melakukan hal bejat itu
" Sungguh brengsek " batinnya
" Awalnya papa memang tidak setuju kau berhubungan dengan dia, dia bukan laki-laki yang baik untukmu " kata Thomas sambil meminum kopi yang di buat oleh Diana
" Mama juga merasakan itu sayang, dan mama yakin kau tidak mengetahui kelakuannya bukan ? " tanya Diana
Nadin hanya mengangguk sambil menghela napasnya, jelas kalau Anton bukan pria yang baik untuknya. Mungkin dia akan mendapatkan kebahagiaannya kelak dengan orang lain. Entahlah !!
" Mama Nadin ke kamar dulu ya ? " pamit Nadin dan di anggukkam oleh kedua orang tuanya setelah itu pergi menuju kamar
Nadin masuk dan duduk di atas ranjangnya, dia mengambil hpnya dan melakukan video call pada kedua sahabatnya
Setelah terkonek muncullah wajah Amel dan Ana
" Haai " sapa Nadin
" Hai juga tumbel loh video call kaya gini " balas Ana
" Bener tuh " timpal Amel
Nadin terkekeh " Nggak sih cuma kangen ajah "
Amel dan Ana mencibir sedangkan Nadin hanya meleletkan lidahnya
" Ohiya gimana kalau kita besok jalan ? " tanya Ana
" Iya seru juga tuh, yuukk " balas Amel dengan senangnya
" Nggak ah, ujung-ujungnya gue jagain nyamuk " cibir Nadin
" Yaelaah kan loh bisa ngajak Nathan " ucap Amel
" Yee emang Nathan siapa gue neeng " jawab Nadin acuh
" Ngeless ajah, loh suka kan sama Nathan ? " tanya Ana
Nadin mengerutkan keningnya
" Siapa bilang ? Ngarang deh "" Bohoong " ucap Amel dan Ana
" Terserah deh " kata Nadin
" Ayolah, besok kita hangeout bareng, yaahh " rengek Ana
Nadin hanya menghela napasnya " Yaudah deh, gue usahain "

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pencinta Kegelapan
RomanceMenyendiri dan di asingkan itulah jalan kehidupanku Menangis dalam diam dan tak tau harus melakukan apapun Mencoba bersabar apapun jalan takdir yang sudah di tetapkan Mencoba tersenyum walau walau sebenarnya hati menangis