Bab 23

63 5 0
                                    

" Ma aku berangkat dulu ya " pamit Nadin pada Diana

" Iya hati-hati " jawab Diana tanpa menoleh ke arah Nadin

Nadin mengerutkan keningnya bingung karena mamanya seperti enggan untuk berbicara dengannya bahkan sekedar menoleh padanya saja tidak ada

Ia menghela napasnya dengan pelan dan berpikir positif, mungkin mama sedang kecapean " batinnya dan langsung bergegas pergi ke sekolah

Nadin sampai di sekolah dan langsung masuk menuju kelas

" Pagi " sapa Nadin kepada kedua sahabatnya

" Pagi juga " balas mereka berdua

Bel berbunyi dan guru masuk untuk memulai jam pertama.

Di tempat lain Nathan dan kedua sahabatnya langsung masuk kelas setelah mendengar bel pertanda masuk

Dan guru datang dan berdiri di depan kelas, sepertinya dia akan menyampaikan sesuatu

" Selamat pagi anak-anak " sapa bu guru

" Pagi bu " balas mereka

" Baiklah ibu akan menyampaikan sesuatu bahwa kalian kedatangan murid baru pindahan dari inggris, untuk kamu yang di luar silahkan masuk " suruh guru itu dan masuklah seorang gadis cantik dengan tubuh tinggi putih dan memiliki bola mata berwarnah coklat serta rambut dengan cat gold

Nathan sangat terkejut dengan murid baru ini begitu juga dengan Justin dan Steven

" Hay namaku Melisa Aliskay, aku pindahan dari inggris salam kenal ya " sapa melisa sambil tersenyum manis

" Baiklah kamu bisa duduk di samping Yuni " kata bu guru dan Melisa mengangguk dan berjalan ke arah yang bernama Yuni

Nathan di buat cemas dengan kehadiran Melisa, untuk apa dia datang dan bersekolah di sini, dia takut kehadiran Melisa akan mengganggu hubungannya dengan Nadin

" Tidak, itu tidak akan terjadi " batin Nathan sambil menggeleng kepalanya

Justin dan Steven melirik Nathan yang sepertinya sedang uring-uringan, dan mereka berdua saling menatap sambil menggeleng kepala kompak pertanda bingung dengan keadaan ini.

                         ***
Semua siswa sudah keluar kelas karena sudah waktunya istirahat. Justin dan Steven sudah keluar lebih dulu karena sudah janjian dengan para kekasih mereka masing-masing

Nathan sebenarnya ingin menemui Nadin tapi karena ada pekerjaan yang harus membuatnya untuk segera menyelesaikannya

" Hai Nathan " panggil seseorang

Nathan menegang tapi tidak menjawab

" Hei apa kabar " tanya gadis itu yang tak lain Melisa

Nathan melirik Melisa yang sudah duduk di depannya dengan tampang datarnya

Jujur saja Nathan sekarang ini sedang berperang dengan hatinya dan membenarkan pada kenyataan kalau sebenarnya dia memang masih menyimpan rasa pada gadis yang ada di hadapannya ini

" Nat kok loh nggak jawab sih ? " tanya Melisa

Nathan menghela napasnya pelan " Gue baik dan ngapain loh pindah dan sekolah di sini ? " tanya Nathan

Melisa tersenyum " Karena gue kangen sama loh "

Nathan tersenyum miring " Terus pacar loh yang kaya raya itu nggak loh ajak ? "

" Dia udah ninggalin gue dan lebih memilih wanita lain di banding gue " jawab Melisa dengan wajah masam.

                         ***
" Eh Nathan kamana ? " tanya Nadin pada Justin dan Steven

Mereka berdua saling pandang " Oh lagi di kelas tuh " jawab Steven

Nadin mengangguk dan langsung pergi menuju kelas Nathan, sampai di kelas Nadin melihat Nathan yang sepertinya sedang asik mengobrol dengan seorang gadis

Nadin memperhatikan gadis itu yang sepertinya adalah murid baru di kelas tersebut

Entah kenapa melihat mereka yang sepertinya sangat akrab membuat hatinya sakit

Nadin langsung pergi dari kelas itu dan langsung menuju kelasnya

Sampai di kelas Nadin hanya duduk dan diam sambil berpikir

" Aku yakin Nathan tidak akan membuatku kecewa, karena dia sudah berjanji akan hal itu. Yang pasti aku harus berfikir positif " batin Nadin sambil tersenyum

Bel masuk berbunyi semua siswa masuk ke dalam kelas begitu juga dengan guru jam pelajaran pada hari ini

Mereka menerima pelajaran dengan baik, tanpa mereka sadari waktu akhrinya menunjukan bel pulang dan semua keluar kelas untuk pulang

" Yuk capcusss " Ajak Ana dan di angguki oleh Nadin dan Amel

" Eh kok seharian ini gue nggak lihat Nathan ya ? " tanya Ana

" Iya apa lagi jalan bareng loh Nad " timpal Amel

Nadin hanya tersenyum sambil kepikiran tentang kejadian tadi

" Nad kok loh ngelamun sih " tanya Amel membuyarkan lamunannya

Nadin sedikit terkejut dan kembali tersenyum " Nggak kok gue hanya capek ajah "

Mereka mengangguk dan kembali berjalan menuju parkiran

" Eh itu Nathan kan ? " tunjuk Ana

" Mana sih ? " tanya Amel

" Itu yang sedang jalan bareng dengan gadis itu " kata Ana

Nadin yang melihat Nathan yang sedang berjalan dengan seorang gadis cantik itu lagi membuat hatinya sakit

" Guys gue balik duluan ya, bye " pamit Nadin dan langsung pergi menuju mobilnya dan menancap gas dengan kecepatan rata-rata

Sejujurnya Nadin tidak sanggup melihat semua itu, apa Nathan sudah melupakannya, bahkan sekedar menemuinya saja di sekolah tidak ada

Biasanya Nathan langsung pergi menemuinya kalau jam sudah istirahat, bahkan kalau Nathan sibuk dia pasti sempat-sempatnya akan menghubunginya, lah sekarang ??

" Eh Nadin kenapa ya ? " tanya Ana

" Mungkin dia sakit hati melihat Nathan sedang jalan bareng dengan cewek lain " jawab Amel sambil menatap tajam Nathan dan Melisa

Ana mengangguk sendu, Amel langsung berjalan mendekati mereka berdua yang sepertinya sedang asik mengobrol tanpa tau ada hati seseorang yang sedang sakit

" Siapa Nat, pacar loh ya ? " tanya Amel sinis

Nathan dan Amel menoleh kearah suara itu dan ternyata adalah Amel dan di sampingnya ada Ana

" Ah inggak, ini kenalin..."

" Gue nggak butuh cuma gue tegasin loh seorang cowok dan cowok itu yang di pegang adalah janjinya, bukan sekedar ngumbarin janji lalu hasilnya ujung-ujungnya BULSHIT " kata Amel dengan penekanan lalu pergi dari hadapan mereka berdua

Nathan hanya diam sambil mencernah semua perkataan Amel barusan

" Nat dia siapa, pacar loh ya ? Kelihatannya dia sinis gituh " tanya Melisa

Nathan menggeleng dan langsung pergi dan masuk ke dalam mobil tanpa memperdulikan teriakan Melisa.

Di lain tempat Nadin sampai dan langsung masuk ke dalam kamar, air mata yang sedari tadi di tahannya akhirnya runtuh begitu saja

Dia menangis sejadi-jadinya, entah kenapa dia kembali merasakan sakit itu lagi

Nadin memukul-mukul dadanya dengan kenjang tanpa merasakan dadanya yang sudah sakit tapi tidak sebanding rasa sakitnya melihat Nathan bersama dengan wanita lain

" Kenapa sakit lagi " teriak Nadin sambil terus memukul dadanya

Semakin lama pukulannya sudah pelan dan akhirnya Nadin tertidur tanpa mengganti pakaiannya

                          ***

Sang Pencinta KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang