Malam harinya Nadin makan malam tampa kehadiran orang tuanya karena mereka lagi dalam masa kesibukan oleh pekerjaan yang tiada habisnya.
Nadin menghembuskan napasnya dengan kasar tidak hanya malam ini saja Nadin selalu makan malam sendirian tetapi hampir setiap hari dan dia merasa sangat sedih.
" Makan sendirian lagi " gumam Nadin pada diri sendiri
Nadin makan dengan pelannya sambil melamun, tetapi lamunannya buyar karena ada yang membunyikan bel rumahnya.
Setelah menghabiskan makanannya Nadin berjalan ke arah pintu utama untuk melihat siapa yang bertamu di malam hari begini, dan itu tidak mungkin orang tuanya karena biasanya orang tuanya langsung masuk dan tidak membunyikan bel. Kalau pun pintunya terkunci orang tuanya memiliki kunci cadangan jadi tidak mengganggu kalau Nadin sudah tertidur.
Nadin membuka pintunya dengan pelan dan melihat para sahabatnya " Kalian "
Amel dan Ana hanya tersenyum dan langsung masuk begitu saja, hal biasa untuk mereka berdua
" Sendirian lagi Nad " gumam Amel
Nadin tersenyum kecil sambil duduk dengan mereka " Yah begitulah "
" Tenang-tenang kan ada kita " hibur Ana
Nadin tersenyum " Hmm itulah aku beruntung mempunyai kalian berdua "
" Ohiya kalian ngapain ? Tumben ? " tanya Nadin
" Kita kemari ingin mengerjakan tugas bareng loh dan juga kita akan menginap di sini " kata Amel
" Wah benarkah kalian menginap di sini lagi ? " tanya Nadin dengan mata berbinar
Amel dan Ana hanya mengangguk sambil tersenyum manis dan itu membuat Nadin bersorak gembira.
" Ohiya apa kalian sudah makan ? " tanya Nadin
" Udah " kata mereka barengan
" Hmm yaudah kalau gitu kita ke kamar gue ajah, ngerjain tugasnya di sana " ajak Nadin
" Yuk " jawab mereka berdua
Setelah itu mereka pergi ke kamar Nadin untuk mengerjakan tugas mereka.
***
" Yah kalah lagi " kata Steven karena sudah sekian kalinya dia tetap kalah bermain catur dengan ayah Nathan.
" Haha kau kalah boy " kata Jack sambil tertawa mengejek
" Ayah pasti curang, iya pasti ayah curang itu " kata Steven membelah diri .
" Ayo makan malam dulu " ajak Yuyun untuk memanggil mereka berdua untuk makan
" Iya sayang " jawab Jack pada istrinya
" Ayo kita makan dulu, setelah itu kau akan kalah lagi sama ayah " ajak Jack pada Steven dan langsung menggadeng Steven ke arah meja makan
" Tidak akan ayah, kali ini ayah akan kalah denganku " kata Steven dengan nada percaya diri
" Kita lihat saja nanti " tantang Jack.
Dan akhirnya mereka sampai di meje makan, di sana sudah ada Nathan dan Justin.
Steven melihat Justin yang sedang memeluk Yuyun langsung kesal dan menarik tangan Yuyun untuk di peluknya " Hai jangan peluk-peluk ibuku "
" Apaan sih Stev ganggu ketenangan ajah sih loh, lepas nggak " Justin tidak mau kalah
" Kalian berdua lepasin ibuku, kalian lupa kalau yang sedang kalian peluk itu ibuku bukan ibu kalian cepat lepas " Nathan juga tidak mau kalah, sedangkan Jack hanya tercengang melihat kejadian di hadapannya itu
" Cepat lepasin pelukan kalian pada istriku sebelum meja makan ini tidak lagi pada tempatnya " kata Jack dengan suara dinginnya tapi terkesan tegas
Mereka bertiga langsung melepaskan pelukannya dan diam di tempat sambil menunduk
" Cepat kalian makan " kata Jack dingin
Mereka bertiga langsung makan dengan diam sedangkan Yuyun hanya menggeleng kepalanya
" Jangan begitu Jack, kau lihat mereka ketakutan " bujuk Yuyun dengan suara lembutnya pada suaminya
Jack tidak membalas perkataan Yuyun dan malah kembali memakan makanannya.
Di meja makan sempat terjadi keheningan dan keheningan di pecahkan oleh suara Jack
" Bagaimana sekolah kalian hari ini " tanya Jack
" Baik ayah " jawab mereka bertiga
" Apa kalian sudah mempunyai pasangan kalian masing-masing " tanya Jacj lagi
" Sudah ayah " jawab mereka lagi dengan bersamaan
" Ohya ? Siapa pasangan kalian ? Kenapa tidak kalian bawa kerumah dan tidak memperkenalkan pada Ayah dan Ibu ? " tanya Yuyun dengan mata berbinar
Sedangkan mereka bertiga langsung kelagapan " Ah tidak maksud kita itu kita belum sempat mengungkapkan perasaan pada mereka " jelas Justin
" Iya begitu ibu " Steven membenarkan sedangkan Nathan hanya mengangguk
" Oh begitu ibu harap kalian langsung memperkenalkan mereka pada kami ya sayang " kata Yuyun dengan lembut
" Iya ibu " jawab mereka bertiga sambil tersenyum hangat pada Yuyun.
Selang beberapa menit acara makan malam mereka akhirnya selesai Jack dan Yuyun sudah berada di kamar mereka sedangkan Ketiga pria tampan itu sedang berada di kamar Nathan tepatnya di balkon kamar Nathan.
" Lagi mikirin apa loh " tanya Steven pada Nathan yang kelihatannya sedang melamun
" Pasti lagi mikirin Nadin " tabak Justin
Nathan hanya tersenyum mendengar Justin menyebut nama Nadin, itu tandanya tebakan Justin tepat
" Kenapa loh nggak nembak ajah " tanya Steven
" Mungkin belum saatnya " jawab Nathan sambil tersenyum
" Belum saatnya atau loh belum bisa move on dari masa lalu loh " kata Justin
Nathan tersenyum miring " Ngapain gue mikirin hal yang tak pernah gue dapat, hanya ngebuang-buang waktu gue untuk ngejar yang sebenarnya tidak di takdirkan untuk gue "
" Betul banget, gue heran apa sesulit itu ngejar seseorang yang begitu kita cintai " kata Steven sambil memainkan ponselnya
" Mungkin bukan jodoh " timpal Justin
" Dan jodoh hanya tuhanlah yang tau " balas Nathan
" Lebih baik kita tidur karena besok ada kuis fisika " ajak Nathan pada kedua sahabatnya
Justin dan Steven pergi dari kamar Nathan dan menuju ke kamar mereka masing.
Sedangkan Nathan masih berada di tempat itu " Gue harap gue bisa menjadi satu-satunya orang yang terspesal dalam hidup loh nanti " gumam Nathan setelah itu masuk ke kamarnya dan mengunci pintu balkonnya.
Setelah itu tidur menunggu hari esok yang mudah-mudahan akan jadi hari yang baik
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pencinta Kegelapan
RomanceMenyendiri dan di asingkan itulah jalan kehidupanku Menangis dalam diam dan tak tau harus melakukan apapun Mencoba bersabar apapun jalan takdir yang sudah di tetapkan Mencoba tersenyum walau walau sebenarnya hati menangis