Nathan dan kedua sahabatnya baru saja sampai di rumah, Justin langsung duduk di sofa ruang keluarga dan di susul oleh Nathan sedangkan Steven langsung pergi menuju kamarnya tapi sebelumnya dia pamit pada kedua sahabatnya dulu
" Guys gue ke kamar duluan mau tidur, capek " kata Steven dengan suara lebaynya dan pergi ke atas menuju kamarnya
" Alay banget " ucap Justin sambil memejamkan matanya sedangkan Steven sudah tidak terlihat lagi
Nathan hanya diam sambil terus memikirkan keadaan Nadin, dia tidak memperdulikan apa saja yang terjadi di hadapannya itu
" Kenapa loh ? Kepikiran Nadin ? " tanya Justin yang sedari tadi melihat sikap Nathan hanya terus melamun
Nathan hanya melirik Justin sekilas dan kembali menatap kosong kedepan
" Nggak sih cuma gue kepikiran ajah Nadin lagi punya masalah apa " kata Nathan tanpa melirik Justin
Justin hanya terkekeh kecil " Sama ajah kali loh lagi mikirin dia "
" Tapi iya juga sih, sampai-sampai Amel dan Ana saja nggak tau masalahnya apa " lanjutnya sambil kembali memejamkan mata
" Gue ke kamar dulu " kata Nathan dan berjalan ke arah kamarnya
Justin hanya menghela napas dengan kasar " Kalau sudah begini gue juga harus ke kamar, karena di sini sudah tidak ada siapa-siapa, Ayah dan Ibu kan lagi pergi, jadi yasudahlah " gumamnya dan pergi ke kamarnya.
Nathan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang, entahlah ada apa dengannya yang pasti saat ini dia sedang memikirkan Nadin
" Gimana caranya agar gue bisa menghubungi Nadin, kalau nomernya saja aku tidak punya " gumamnya
" Ahhrrgg lebih baik besok gue ketemuan ajah sama dia dan meminta langsung nomer telvonnya " setelah mengatakan itu Nathan langsung bangkit dan masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
Steven bangun dari tidurnya karena tiba-tiba merasa lapar, dia turun dan berjalan sambil menguap lebar
Dia berjalan menuju dapur sampai di dapur dia melihat sudah ada makanan yang tersedia di atas meja
Matanya langsung berbinar karena sudah ada makanan tanpa di undang yang terhias di atas meja
" Wah pucuk di cinta ulang pun tiba nih, tanpa di suruh makanan sudah ada, langsung sikat " gumamnya sambil duduk dan mulai siap memakan tanpa mencari tau siapa pemilik makanan tersebut
Pada saat Steven ingin menyuapi makanan itu kemulutnya tiba-tiba sudah ada yang menjewer telinganya dari samping " Eeits..eitss.. siapa yang suru loh makan makanan ini ? " tanya seseorang yang sedang mejewer telinganya
Steven melirik ke sebelahnya dan melihat siapa yang menjewer telinganya dan mengganggu acara makannya
Setelah melihat siapa itu yang ternyata adalah Justin langsung buru-buru melepaskan tangan Justin yang ada di telinganya
" Apaan sih, ganggu tau nggak, loh nggak lihat gue mau makan " ujarnya sambil menyuapi makan itu ke mulut tapi langsung di tarik oleh Justin" Heh ini makanan gue, seneng banget luh lihat yang udah ada langsung loh embat ajah " kata Justin sambil mengambil makan yang ada di hadapan Steven dan langsung menaruhnya di hadapannya sambil menyuapi makan itu ke mulutnya
Steven hanya bisa menelan ludahnya sambil terus melihat Justin yang sedang asik makan sedangkan Justin terus makan tanpa memperdulikan Steven yang sedang asik memperhatikannya
Sesekali Justin melirik Steven sambil terus makan " Mauu ? " tanyanya
Setven tersenyum sambil mengangguk " Bagi dong gue laper nih " katanya dengan suara memelas
![](https://img.wattpad.com/cover/112308827-288-k155830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pencinta Kegelapan
RomantiekMenyendiri dan di asingkan itulah jalan kehidupanku Menangis dalam diam dan tak tau harus melakukan apapun Mencoba bersabar apapun jalan takdir yang sudah di tetapkan Mencoba tersenyum walau walau sebenarnya hati menangis