Pagi telah datang seorang gadis cantik menggeliat pelan dalam tidurnya, perlahan dia membuka matanya mengucek dengan pelan sambil menguap lebar
Setelah sadar dan mengumpulkan nyawanya dengan cepat Nadin bangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya
Dan ternyata dia baru menyadari kalau ternyata dia tidak berada di kamarnya melainkan kamar seseorang
Seingatnya dia semalam tertidur di makam kakek dan neneknya, tapi sekarang...
Cleeck..
Pintu kamar terbuka, dan menampilkan seorang pria tampan blasteran Jerman
Nadin menoleh ke arah pintu terbuka dan terkejut siapa yang ada di depan sana, dan ternyata adalah Cris
Yah Cris lah yang ada di depan sana dengan senyum di wajahnya
" Kau " tunjuk Nadin
Cris tersenyum dan berjalan menghampirinya
" Hai, bagaimana keadaanmu ? " tanya Cris
Nadin masih bingung dengan keadaan ini
" Aku, aku baik " jawab Nadin
" Oh baguslah " ucap Cris
" Bagaimana aku bisa ada di sini ? " tanya Nadin
" Semalam aku menemukanmu tidur di atas makam setelah itu aku membawamu kemari " jawab Cris
Nadin hanya diam karena tersadar dan mengingat sesuatu yang membuat hatinya kembali sakit
" Kau baik-baik saja ? " tanya Cris
Nadin tersadar dari lamunannya dan hanya mengangguk
" Kalau boleh tau semalam loh di makam itu ngapain, sambil nangis ? " tanya Cris dengan ragu karena takut menyakiti hati Nadin
Nadin tersenyum sendu " Nggak apa-apa kok " jawab Nadin
Cris tersenyum kecut, sebenarnya dia sudah mendengar apa yang di katakan Nadin semalam dan sebagai curahan hatinya
Jujur saja dia sangat sedih mendengar dan melihat Nadin begitu rapuh, Nadin yang selama ini terlihat baik-baik saja dan selalu tersenyum kepada siapapun ternyata memiliki masalah yang cukup berat di hadapi oleh seorang gadis SMA yang masih dalam tahap remaja
" Baiklah, apa kau perlu sesuatu ? " tanya Cris
" Aku hanya ingin cuci muka setelah itu aku ingin pulang " jawab Nadin
Cris mengangguk " Baiklah tapi sebelum itu kau harus sarapan dulu bersama keluargaku, aku akan menunggumu di meja makan " ucap Cris
Nadin memangguk dan tersenyum setelah itu Cris meranjak dari tempat itu
Melihat Cris yang sudah menutup pintunya air mata yang sedari tadi di tahannya akhirnya jatuh begitu saja
Kembali lagi dia mengingat ucapan tante Sindy kemarin, rasanya ingin dia pergi dari dunia ini dan tidak akan pernah terlahir kembali jika kehadirannya tidak di inginkan
Rasanya ingin juga meninggalkan rumah itu perlu meninggalkan negara ini tapi apalah daya dia hanya seorang gadis sekolahan yang hanya makan dan meminta uang masih pada orang tuanya
Orang tua ? Mengingat orang tuanya saja membuat hatinya kembali sakit, orang tua yang seharusnya menjaganya menginginkannya tapi pada dasarnya tidak. Mereka hanya memformalitas dirinya sebagai seorang anak tapi nyatanya tidak
Tidak, karena mereka tidak menginginkannya !!
***
Cris yang memang pada dasarnya belum beranjak dari pintu itu sempat mendengar tangis NadinDia mengepalkan tangannya dan menahan emosinya, dia perpikir ada masalah apa sebenarnya yang menimpanya sampai harus terus menangis seperti itu
Sakit mendengar tangis Nadin, Cris meranjak dari tempat itu dan pergi menuju meja makan tapi sebelum itu dia menarik napasnya dengan pelan untuk menghilangkan emosinya
Sampai di meja makan, dia duduk dengan diam
" Bagaimana ? Apa temanmu sudah bangun nak ? " tanya Ainun selaku ibu Cris dan Iin
" Sudah Ibu, sebentar lagi dia akan turun " jawab Cris
Ainun mengangguk, selang beberapa menit Nadin turun dengan wajah yang di buat seceria mungkin
Keluarga Cris menoleh ke arahnya sambil tersenyum ramah, Iin yang melihat Nadin dengan mata berbinar langsung berdiri dan menghampirinya
" Kaka ayo kita sarapan bareng " ajak Iin dengan antusiasnya
Nadin tersenyum dan mengangguk setelah itu duduk di samping Ainun
" Makan yang banyak ya sayang anggap saja rumah sendiri " ucap Ainun sambil menyiapkan makan untuk Nadin
Cris sedari tadi hanya memperhatikan Nadin dengan diam, sesungguhnya dia sangat menyukai Nadin bahkan mencintainya tapi dia hanya bisa diam dengan perasaannya itu
Bukan pengecut tapi dia akan mengungkapkan perasaannya pada waktu yang tepat
" Cris makanlah " tegur Ainun karena dia melihat putranya itu hanya duduk sambil memperhatikan Nadin dan tanpa menyentuh makanannya
Cris tersadar dan mengangguk, setelah itu memulai makanannya dengan pelan.
Di lain tempat dalam keluarga Williyam, Diana terus menangis dengan histeris karena mendapati putrinya tidak berada di dalam kamar
Thomas juga sangat khawatir pas mengetahui kalau putrinya tidak ada di dalam kamarnya
Dan menjadi pertanyaannya anaknya itu pergi kemana, apa dia baik-baik saja ? Atau
" Thomas cepat cari Nadin, aku khawatir sama dia ya Tuhan " ucap Diana sambil terus menangis
" Aku sudah menyuruh orang-orang ku untuk mencarinya tapi belum ada hasilnya " kata Thomas
Diana menatap Thomas dengan tajam " Dan kau malah diam di sini saja tanpa ikut mencarinya ha ? "
" Bukan seperti itu tapi.."
" Sudahlah, biar aku yang mencarinya sendiri " ucap Diana sambil berdiri
" Tunggu, baiklah aku yang akan mencarinya kau diam di sini dan jangan kemana-mana " Thomas memutuskan untuk mencarinya dari pada membiarkan terjadi sesuatu pada istrinya itu
Diana mengangguk dan kembali duduk tapi tidak menghentikan tangisnya
Thomas sudah ingin melangkah tapi tiba-tiba terhenti karena mendengar suara seseorang
" Assalamualaikum " ucap seseorang sambil mengucapkan salam
Thomas dan Diana menoleh ke arah suara itu dan akhirnya mereka bernapas lega karena yang berdiri di sana adalah Nadin
Diana berlari kearah Nadin dan langsung memeluknya dengan erat sambil menangis
" Sayan, kamu dari mana nak ? " tanya Diana
Nadin membalas pelukan ibunya " Aku dari rumah teman, karena sudah malam jadi aku memutuskan untuk menginap di sana " bohong Nadin
Diana melepaskan pelukannya " Kenapa tidak memberitahu kami sayang, Mama dan Papa sangat khawatir " ucap Diana
Nadin tersenyum sinis " Oh ya ? Aku kira kalian tidak akan perduli " jawab Nadin dengan datar
Diana sedikit terkejut " Apa yang kamu katakan sayang "
" Aku ingin masuk ke kamar, permisi " pamit Nadin dan pergi dari hadapan mereka
Diana kembali menjatuhkan air matanya, Thomas langsung menarinya ke dalam pelukannya
" Ini salahku " racau Diana di sela tangisannya
" Sudah jangan menangis, kita harus minta maaf padanya karena sudah menyakiti hatinya, kamu tenang oke " hibur Thomas, Diana hanya mengangguk dan akhirnya sudah bisa tenang.
***
Ternyata dan Ternyata seseorang itu adalah Cris 😂😂 .
Yuuk tunggu kelanjutannya ya gays, jangan bosan-bosan menunggu genggsss😘😘V+C jangan lupaa yaaaawww

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pencinta Kegelapan
RomansaMenyendiri dan di asingkan itulah jalan kehidupanku Menangis dalam diam dan tak tau harus melakukan apapun Mencoba bersabar apapun jalan takdir yang sudah di tetapkan Mencoba tersenyum walau walau sebenarnya hati menangis