Bab 30

170 8 2
                                        

Pagi telah datang seorang gadis cantik menggeliat pelan dalam tidurnya, perlahan dia membuka matanya mengucek dengan pelan sambil menguap lebar

Setelah sadar dan mengumpulkan nyawanya dengan cepat Nadin bangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya

Dan ternyata dia baru menyadari kalau ternyata dia tidak berada di kamarnya melainkan kamar seseorang

Seingatnya dia semalam tertidur di makam kakek dan neneknya, tapi sekarang...

Cleeck..

Pintu kamar terbuka, dan menampilkan seorang pria tampan blasteran Jerman

Nadin menoleh ke arah pintu terbuka dan terkejut siapa yang ada di depan sana, dan ternyata adalah Cris

Yah Cris lah yang ada di depan sana dengan senyum di wajahnya

" Kau " tunjuk Nadin

Cris tersenyum dan berjalan menghampirinya

" Hai, bagaimana keadaanmu ? " tanya Cris

Nadin masih bingung dengan keadaan ini

" Aku, aku baik " jawab Nadin

" Oh baguslah " ucap Cris

" Bagaimana aku bisa ada di sini ? " tanya Nadin

" Semalam aku menemukanmu tidur di atas makam setelah itu aku membawamu kemari " jawab Cris

Nadin hanya diam karena tersadar dan mengingat sesuatu yang membuat hatinya kembali sakit

" Kau baik-baik saja ? " tanya Cris

Nadin tersadar dari lamunannya dan hanya mengangguk

" Kalau boleh tau semalam loh di makam itu ngapain, sambil nangis ? " tanya Cris dengan ragu karena takut menyakiti hati Nadin

Nadin tersenyum sendu " Nggak apa-apa kok " jawab Nadin

Cris tersenyum kecut, sebenarnya dia sudah mendengar apa yang di katakan Nadin semalam dan sebagai curahan hatinya

Jujur saja dia sangat sedih mendengar dan melihat Nadin begitu rapuh, Nadin yang selama ini terlihat baik-baik saja dan selalu tersenyum kepada siapapun ternyata memiliki masalah yang cukup berat di hadapi oleh seorang gadis SMA yang masih dalam tahap remaja

" Baiklah, apa kau perlu sesuatu ? " tanya Cris

" Aku hanya ingin cuci muka setelah itu aku ingin pulang " jawab Nadin

Cris mengangguk " Baiklah tapi sebelum itu kau harus sarapan dulu bersama keluargaku, aku akan menunggumu di meja makan " ucap Cris

Nadin memangguk dan tersenyum setelah itu Cris meranjak dari tempat itu

Melihat Cris yang sudah menutup pintunya air mata yang sedari tadi di tahannya akhirnya jatuh begitu saja

Kembali lagi dia mengingat ucapan tante Sindy kemarin, rasanya ingin dia pergi dari dunia ini dan tidak akan pernah terlahir kembali jika kehadirannya tidak di inginkan

Rasanya ingin juga meninggalkan rumah itu perlu meninggalkan negara ini tapi apalah daya dia hanya seorang gadis sekolahan yang hanya makan dan meminta uang masih pada orang tuanya

Orang tua ? Mengingat orang tuanya saja membuat hatinya kembali sakit, orang tua yang seharusnya menjaganya menginginkannya tapi pada dasarnya tidak. Mereka hanya memformalitas dirinya sebagai seorang anak tapi nyatanya tidak

Tidak, karena mereka tidak menginginkannya !!

                                ***
Cris yang memang pada dasarnya belum beranjak dari pintu itu sempat mendengar tangis Nadin

Dia mengepalkan tangannya dan menahan emosinya, dia perpikir ada masalah apa sebenarnya yang menimpanya sampai harus terus menangis seperti itu

Sakit mendengar tangis Nadin, Cris meranjak dari tempat itu dan pergi menuju meja makan tapi sebelum itu dia menarik napasnya dengan pelan untuk menghilangkan emosinya

Sampai di meja makan, dia duduk dengan diam

" Bagaimana ? Apa temanmu sudah bangun nak ? " tanya Ainun selaku ibu Cris dan Iin

" Sudah Ibu, sebentar lagi dia akan turun " jawab Cris

Ainun mengangguk, selang beberapa menit Nadin turun dengan wajah yang di buat seceria mungkin

Keluarga Cris menoleh ke arahnya sambil tersenyum ramah, Iin yang melihat Nadin dengan mata berbinar langsung berdiri dan menghampirinya

" Kaka ayo kita sarapan bareng " ajak Iin dengan antusiasnya

Nadin tersenyum dan mengangguk setelah itu duduk di samping Ainun

" Makan yang banyak ya sayang anggap saja rumah sendiri " ucap Ainun sambil menyiapkan makan untuk Nadin

Cris sedari tadi hanya memperhatikan Nadin dengan diam, sesungguhnya dia sangat menyukai Nadin bahkan mencintainya tapi dia hanya bisa diam dengan perasaannya itu

Bukan pengecut tapi dia akan mengungkapkan perasaannya pada waktu yang tepat

" Cris makanlah " tegur Ainun karena dia melihat putranya itu hanya duduk sambil memperhatikan Nadin dan tanpa menyentuh makanannya

Cris tersadar dan mengangguk, setelah itu memulai makanannya dengan pelan.

Di lain tempat dalam keluarga Williyam, Diana terus menangis dengan histeris karena mendapati putrinya tidak berada di dalam kamar

Thomas juga sangat khawatir pas mengetahui kalau putrinya tidak ada di dalam kamarnya

Dan menjadi pertanyaannya anaknya itu pergi kemana, apa dia baik-baik saja ? Atau

" Thomas cepat cari Nadin, aku khawatir sama dia ya Tuhan " ucap Diana sambil terus menangis

" Aku sudah menyuruh orang-orang ku untuk mencarinya tapi belum ada hasilnya " kata Thomas

Diana menatap Thomas dengan tajam " Dan kau malah diam di sini saja tanpa ikut mencarinya ha ? "

" Bukan seperti itu tapi.."

" Sudahlah, biar aku yang mencarinya sendiri " ucap Diana sambil berdiri

" Tunggu, baiklah aku yang akan mencarinya kau diam di sini dan jangan kemana-mana " Thomas memutuskan untuk mencarinya dari pada membiarkan terjadi sesuatu pada istrinya itu

Diana mengangguk dan kembali duduk tapi tidak menghentikan tangisnya

Thomas sudah ingin melangkah tapi tiba-tiba terhenti karena mendengar suara seseorang

" Assalamualaikum " ucap seseorang sambil mengucapkan salam

Thomas dan Diana menoleh ke arah suara itu dan akhirnya mereka bernapas lega karena yang berdiri di sana adalah Nadin

Diana berlari kearah Nadin dan langsung memeluknya dengan erat sambil menangis

" Sayan, kamu dari mana nak ? " tanya Diana

Nadin membalas pelukan ibunya " Aku dari rumah teman, karena sudah malam jadi aku memutuskan untuk menginap di sana " bohong Nadin

Diana melepaskan pelukannya " Kenapa tidak memberitahu kami sayang, Mama dan Papa sangat khawatir " ucap Diana

Nadin tersenyum sinis " Oh ya ? Aku kira kalian tidak akan perduli " jawab Nadin dengan datar

Diana sedikit terkejut " Apa yang kamu katakan sayang "

" Aku ingin masuk ke kamar, permisi " pamit Nadin dan pergi dari hadapan mereka

Diana kembali menjatuhkan air matanya, Thomas langsung menarinya ke dalam pelukannya

" Ini salahku " racau Diana di sela tangisannya

" Sudah jangan menangis, kita harus minta maaf padanya karena sudah menyakiti hatinya, kamu tenang oke " hibur Thomas, Diana hanya mengangguk dan akhirnya sudah bisa tenang.

                               ***

Ternyata dan Ternyata seseorang itu adalah Cris 😂😂 .
Yuuk tunggu kelanjutannya ya gays, jangan bosan-bosan menunggu genggsss😘😘

V+C jangan lupaa yaaaawww

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sang Pencinta KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang