U.Self-Control

3.6K 373 98
                                    

Kaki Chanyeol melangkah memasukki kamarnya.Beberapa menit lalu dia baru saja pulang setelah memghabiskan 2 jam bersama Yeri di taman kota.Untung dia masih punya sedikit uang untuk bisa membelikan gadis itu makanan.Kalau saja yang dia ajak pergi Baekhyun,pasti namja kecil itu dengan senang hati akan membayarnya.Dia suka sekali menggunakan uangnya untuk membahagiakan orang tersayangnya.Namun sangat disayangkan sekali,rasanya tidak mungkin mengajak namja mungil itu pergi bersama.Baekhyun terlihat tidak bersahabat dengannya lagi.

Chanyeol duduk di atas kasurnya saat ia sudah mengganti bajunya menjadi pakaian santai.Karena ini hari pertama kerja,dia merasa cukup lelah.Dia merasa sangat malas bergerak untuk mandi. Toh sekali tidak mandi tidak akan membuat ketampanannya hilang.Chanyeol menghela nafas.Dia langsung menidurkan tubuhnya.Mata bulatnya memandang langit-langit kamarnya.Dulu langit kamarnya begitu tinggi,sekarang menjadi rendah yang mana membuatnya kepanasan.Kamarnya yang lega sudah berubah menjadi kamar yang kecil dan nampak padat.Luas kamarnya sekarang bahkan tidak seluas kamar mandinya dulu.

Saat Chanyeol tengah meratapi nasibnya,suara perut yang bergemuruh itu membuat lamunan Chanyeol buyar.Dia mengusap perutnya.Baru ingat terakhir makan adalah sarapan tadi dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore.Chanyeol bangkit dari posisi berbaringnya,lalu keluar kamar.Dia membuka tudang saji dan tidak ada apa-apa di sana.Chanyeol menghela nafas.Dia berjalan ke arah dapurnya dan membuka lemari serta kulkas di sana.Chanyeol menemukan mie instan.Tak ada pilihan lain,Chanyeol memasak mie itu.

10 menit memasak,Chanyeol membawa masakannya itu ke ruang makan.Dia mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi di sana.Chanyeol mulai menyantap mienya dalam diam.

Sret!

Ibu Chanyeol datang ke ruang makan.Dia menarik kursi di hadapan Chanyeol dan duduk di sana."Maaf eomma tidak masak".Katanya dengan nada bersalah.Chanyeol hanya mengangguk saja,tidak mempermasalahkan."Jadi bagaimana hari pertama kerjamu?" Ya,Ibu Chanyeol tahu perihal Chanyeol yang bekerja itu.

"Semuanya baik.Bosku ternyata satu kampus denganku dan dia...sahabat mantan kekasihku".Jawab Chanyeol setelah menelan mie di mulutnya.

Ibu Chanyeol mengangguk mengerti,selanjutnya ia membenarkan posisi duduknya dan menatap Chanyeol antusias."Mantanmu Byun Baekhyun yang kaya itu,kan?" Chanyeol melirik ibunya.Dia hanya mengangguk menbenarkan tebakan ibunya."Kenapa kau tidak berpikir untuk balikan saja? Kalau kau bersamanya,kau tidak peru repot-repot bekerja seperti dan kondisi keluarga kita bisa lebih baik bahkan jauh lebih baik".

Chanyeol menghela nafasnya."Apa sekarang eomma sudah menyukai Baekhyun? Dulu eomma hanya menyukai Yejin saja".Chanyeol masih ingat dulu ketika Chanyeol putus dengan Yejin,ibunya melakukan segala cara agar mereka berdua bisa balikan walaupun Chanyeol tidak lagi menyukai Yejin.Namun di saat Chanyeol dan Baekhyun putus,ibunya bisa-biasa saja dan justru tampak senang.Chanyeol heran,padahal Baekhyun adalah kekasih yang baik.Dia memberikan apa saja pada Chanyeol dan ibunya juga senang.Ibu Chanyeol senang saat Baekhyun membelikan barang-barang.Saat itu Chanyeol berpikir jika ibunya menyukai Baekhyun dan mendukung hubungan mereka,namun nyatanya ibunya masih menyukai Yejin sehingga dia senang saat Baekhyun dan Chanyeol putus.

"Ey,kau berkata seolah-olah eomma membenci Baekhyun.Jangan salah paham,eomma sama sekali tidak membencinya.Dulu eomma biasa-biasa saja dengannya dan memang eomma menyukai Yejin,tapi sekarang Yejin sudah bertuangan.Jadi kenapa tidak Baekhyun saja? Dia juga satu kampus denganmu,kan? Itu bukanlah hal yang sulit".

Dan Chanyeol menghela nafasnya

.
.
.

Begitu sampai ke kamarnya, Baekhyun langsung menggulingkan tubuhnya ke atas ranjang.Dia baru saja pulang dari runah Sehun.Sambil tengkurap,dia memeluk boneka buah strawberrynya yang besar.Baekhyun senyam-senyum sendiri,adegan ciuman oanas di mobil Sehun tadi sore tak bisa ia lupakan dan juga betapa manisnya Sehun hari ini.Ingatan itu terus terngiang di benaknya membuat pipinya merona disertai dua sudut bibirnya yang tertarik ke atas. Rasanya ada bunga-bunga yang bemekaran di hatinya. Terasa sangat menyenangkan. Baekhyun meraba bibirnya,di sana ada jejak bibir Sehun. Baekhyun tertawa geli, lalu menyembunyikan wajahnya di boneka dan menggigit boneka itu saking gemasnya.

The Second BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang