Dalam hati Jongin terus mengutuk Baekhyun.Gara-gara mengemudi layaknya pembalap,hari pertamanya di kampus hancur.Dia tak bisa pergi masuk bersama Baekhyun karena Jongin sudah muntah-muntah di tempat parkiran bahkan sekarang dia tidak masuk kelas karena kepalanya pusing dan juga mual sehingga di sinilah Jongin sekarang.Dia berbaring seorang diri dengan begitu tak begitu tak berdaya di atas ranjang UKS kampus yang untungnya bagus.Tenaganya sungguh terkuras karena semua makanan yang dimakannya tadi pagi keluar.Demi apapun Jongin tidak ingin pergi bersama Baekhyun lagi jika Baekhyun yang mengendarai mobil.Ingatkan Jongin untuk menendang bokongnya saat bertemu Baekhyun!
Ceklek!
Pintu UKS terbuka,Jongin hanya meliriknya sekilas dan kembali menatap langit-langit putih UKS.Merasa terusik dengan kedatangan seseorang,Jongin menutup matanya dengan lengannya.Di balik itu kedua matanya terpejam berusaha memasukki alam mimpi.Pemuda pendek itu berjalan mendekati ranjang Jongin.Dia dengar dari orang lain kalau ada yang sakit di UKS,maka dia sebagai petugas di UKS segera pergi ke sana."Kau sakit apa?".Tanyanya lembut.
Di sini hanya ada dua orang,jadi Jongin tahu kalau orang itu berbicara padanya.Dengan malas,Jongin menyingkirkan lengan yang menghalangi wajahnya.Dia membuka matanya dan menatap orang yang berdiri di samping ranjangnya.Seketika pupil mata Jongin langsung membesar.Dia merasa begitu tertarik dengan pemilik mata burung hantu itu.Jongin berdehem sebentar untuk mengembalikan kesadarannya."Uhm,aku sedikit pusing dan mual".Jawab Jongin.
"Kau mau teh? Itu akan membuatmu merasa lebih baik".Tawarnya dibalas anggukkan oleh Jongin.Pemuda kecil itu terlihat berkutat di meja pojok sana tengah membuatkan teh untuknya.Setiap gerak-geriknya diamati oleh Jongin.Dia terus menatap pemuda kecil itu.Entalah,matanya hanya tidak punya tujuan selain namja kecil itu.Pemuda kecil itu kenbali menghampirinya dengan cangkir hijau di tangannya.Dia menyodorkannya pada Jongin.Namja berkulit tan itu bangkit dari posisi berbaringnya menjadi duduk di atas ranjang."Terima kasih".Ucap Jongin tersenyum kecil.Dilihatnya pemuda berparas imut itu mengangguk malu-malu.
"Ah ya,maaf aku tidak bisa menemanimu.Aku masih ada kelas.Kalau begitu aku pergi dulu".Pamit pemuda seraya menundukkan kepalanya sekedar memberi hormat.Setelahnya dia melesat pergi keluar UKS, meninggalkan Jongin yang duduk di atas ranjang dengan mata menatap pintu UKS yang baru saja dilalui pemuda itu.Senyum kecil masih terukir di wajah tampannya.
"Kyeopta".
.
.
.The Second Bloom 12
.
.
."Maaf,kau siapa?".
Sebelah alis Chanyeol terangkat,bingung dengan pertanyaan yang baru saja terlontar dari bibir tipis itu.Selanjutnya Chanyeol berdecih dan tersenyum miring ke arah lain.Tak percaya jika namja pendek ini lupa dengannya padahal dialah yang paling berperan di hidup Baekhyun.Dia adalah tokoh utama di sini.Setidaknya itu menurut Chanyepl sendiri.Chanyeol kembali menatap Baekhyun dengan senyuman sombongnya."Kau lupa denganku? Baiklah,aku Park Chanyeol,cinta pertamamu".Ucapnya tanpa mengulurkan tangannya bahkan dia
Baekhyun membuka mulutnya membentuk 'O' seraya menganggukkan kepalanya berulang kali,lalu kembali tersenyum tipis."Chanyeol juga mantanku,benar?".Senyumannya semakin melebar.Tidak terlihat menyebalkan,tapi mampu menyudutkan Chanyeol.
Chanyeol tersentak.Dia tak mengerti sebenarnya kenapa bocah ini.Namum Chanyeol tetap santai,dia berdehem sebentar."Ya,kau benar.Berarti kau tidak lupa denganku kan?".
Baekhyun menghela nafasnya pelan."Yahh,bagaimana aku bisa melupakanmu? Setelah semua yang terjadi".
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Bloom
FanficMeski Baekhyun terlalu aktif, konyol, ceroboh, dan cenderung dinilai unik, tetapi dia tetaplah manusia yang mempunyai rasa cinta. Dia begitu mencintai Chanyeol seperti tidak ada manusia lain di dunia ini. Hubungan mereka telah berakhir, namun untuk...