F.Embarrassing Momment

4.3K 377 49
                                    

Chanyeol :
Baek,aku ada di depan rumahmu.

Aku sungguh terkejut ketika membaca pesan dari Chanyeol yang mengatakan bahwa ia ada di depan rumahku saat ini.Astaga,aku sangat malu jika harus memperkenalkan dia di depan orang tuaku.Bagaimana ini? Apa aku usir dia? Tapi bukankah itu sangat kejam mengusir kekasihku sendiri? Tak ingin membuang waktu lagi,aku segera keluar dari kamarku.Aku tidak mengganti baju rumahku menjadi lebih baik lagi,tidak ada waktu untuk itu.

Aku membuka sedikit pintu pagarku yang sungguh besar dan pastinya berat.Benar,aku keluar diam-diam.Tepat di depan rumahku,sudah ada Chanyeol bersama dengan motornya.Aku tersenyum,lalu segera berlari menghampirinya dengan semangat.Baru saja jadian kemarin,tapi dia sudah menemuiku di malam minggu ini.

"Chanyeol!".Kagetku sengaja menepuk pundaknya.Dia sama sekali tidak kaget dan langsung menoleh ke arahku.

"Ya! Bagaimana bisa kau datang malam-malam begini? Bukankah cuaca di luar sungguh-".

Sret

Seluruh ucapanku yang hendak terlontar itu tertahan bahkan aku tak sempat menyelesaikan kalimatku ketika mataku menangkap sekuntum bunga mawar putih tersodor di depan wajahku.Aku terdiam tak mengerti apa maksudnya ini.Mata sipitku melirik Chanyeol yang tersenyum tipis.Dia tahu aku sangat bingung

"Untukmu.Kau berisik sekali".

Ukuran mataku menjadi sedikit lebih besar dan mulutku membuka terkejut.Aku tengah menahan suaraku agar aku tak berteriak di depan wajahnya.Bisa-bisa dia langsung memutuskanku.Sudut bibirku tertarik,aku pastikan kalau saat ini senyumku sangat lebar mungkin hampir menyentuh telingaku.Dalam hatiku,aku bersorak senang bahkan rasanya ada jutaan kembang api meledak di sana.Maklum saja,ini adalah pertama kalinya aku diperlakukan seperti ini oleh kekasihku.Lagipula siapa yang tidak senang diperlakukan seperti ini oleh kekasihmu sendiri? Dia datang malam-malam hanya untuk memberikanku bunga?! Manis sekali!

Aku menerima bunga pemberian Chanyeol itu.Kuhirup aroma bunga yang langsung masuk menyeruak indra penciumanku.Wanginya menyengat,membuatku merasa bahagia.Ah selain wangi bunga,aku juga bisa mencium bau segar dari tubuh Chanyeol yang menempel di bunga ini.Daripada wangi bunga,aku lebih suka wangi maksulin tubuhnya.

"Terima kasih Chanyeol~".Ucapku sambil malu-malu.Hua,aku ingin menyembunyikan wajahku di balik selimut,lalu menggigiti bantalku.Chanyeol hanya tersenyum tampan membuatku semakin merasa beruntung mempunyai kekasih sepertinya.

"Ah Baek,ini sudah malam.Kau cepatlah masuk ke kamar dan pergi tidur!".Dia mengelus pucuk kepalaku dengan penuh sayang.Aku mengangguk mengerti.Mataku memandang Chanyeol yang tampak berbeda.Chanyeol memang terlihat cuek,tapi dia tetap punya sisi perhatian yang sangat romantis.Aku harap,dia hanya bersikap seperti ini di depanku saja sehingga aku akan menjadi orang yang paling bahagia sekaligus beruntung di dunia.Astaga,pasti saat ini kedua pipiku sudah merona hebat.Aku bisa merasakan jika wajahku juga sangat panas seperti terbakar.Aku ingin teriak hiks.

"Kalau begitu aku pulang dulu.Aku tidak ingin membuat wajahmu semakin memerah!".Chanyeol menghidupkan kembali mesin motornya dan ia melesat meninggalkanku yang masih terbengong.Aku meraba kedua pipiku dan menangkupnya "Sudah kuduga!!!".Aku merasa sangat malu ketika Chanyeol mendapati kedua pipiku memerah dan mengatakannya langsung padaku.

Aku masuk ke rumah mewahku dengan perasaan yang senang bahkan aku bersenandung riang seperti anak kecil yang diajak ke toko es krim.Mungkin beberapa maid yang melihatku akan berfikir aku gila,tapi aku tidak peduli dengan pendapat mereka.Aku tidak bisa menahan semua kesenanganku.Kaki panjangku melewati ruang tv.Di sana ada orang tuaku yang sedang duduk sambil nonton tv langsung mengalihkan tatapannya dan menatapku aneh,namun aku hanya menyengir saja.

The Second BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang