O.Kind Of Jealous

3.9K 365 52
                                    

Selama di New York,Baekhyun tinggal bersama Jongin di penthouse milik keluarga Kim.Terhitung sudah 8 tahun lamanya mereka tinggal bersama membuat hubungan tali persaudaraan mereka semakin erat.Terlebih keduanya sudah nyaman satu sama lain.Sekarang Baekhyun hanya memandang datar Jongin yang sudah berdiri bersama barang bawaannya.Kedua tangannya terlipat di depan dada.

"Kau yakin ingin tinggal sendiri di apartemen?".Tanya Baekhyun memastikan lagi.Tersirat nada tak rela di pengucapannya.Tentu saja,dia sebenarnya tak ingin sepupu tampannya ini pisah rumah dengannya.Jongin akan meninggalkan mansion keluarga Byun dan tinggal di apartmennya sendiri yang terletak di distrik gangnam.Dia hanya tidak ingin merepotkan dan memang ingin hidup bebas.Selain apartmen mewah,Jongin juga sudah membeli mobil sport ferrari silver mengkilat de gan harga fantastis! Jangan remehkan Kim Jongin.Bagaimanapun juga dia termasuk keturunan Keluarga Byun yang kaya raya.Ibu Jongin adalah adik dari ayah Baekhyun.

"Tentu saja.Memangnya kenapa? Ah,apa kau tidak ingin pisah dengan oppamu yang tampan ini? Tenang saja sayang,aku masih di Seoul".Goda Jongin seraya menyunggingkan senyuman miring yang terasa menyebalkan,namun sialnya membuat wajahnya semakin tampan.

Mendengar itu dahi Baekhyun langsung mengkerut.Lipatan tangannya terbuka."Cih,besar kepala.Sudah sana!".Marahnya membuat Jongin tertawa pelan.

"Aku hanya bercanda.Kau bisa menunjungiku kapan saja bahlan kau bisa menginap.Aku hanya tak ingin merepotkan keluargamu.Kalau begitu,aku pergi dulu".Baekhyun tidak punya hak untuk melarang keinginan sepupunya.Dia hanya menerimanya meski sedikit tak rela.Jongin dibantu beberapa pengawal mengangkat barang bawaan menuju mobil barunya,menyusun barang-barangnya di bagasi.Baekhyun melambaikan tangannya saat mobil Jongin melaju meninggalkan mansion mewah keluarga Byun.Baekhyun menghela nafasnya saat mobil itu sudah menghilang dari pandangannya.Dia kembali masuk ke rumahmya.

Sekitar 13 menit kemudian dengan kecepatan normal,mobil mewah Jongin sudah terpakir di basement salah satu apartemen mewah gangnam.Tanpa melepas kacamata yang membingkai wajah tampannya,Jongin memasukki apartemen itu seraya membawa barang bawaannya.Dia tampak seperti model yang tengah endorse sebuah tas-tas mahal.Beberapa pengunjung lainnya terutama yeoja menatap Jongin kagum dan hanya dibalas senyuman kecil oleh pemuda Kim.

Jongin memasukki sebuah lift.Dia hampir menjadi satu-satunya penghuni lift,sebelum pintu lift yang hampir tertutup itu dicegat oleh sebuah tangan yang terjulur panjang.Otomatis pintu lift itu kembali terbuka dan seorang gadis berambut merah masuk ke lift.Saat Jongin mendongak,dia merasa familar dengan gadis itu.Gadis itu hendak menekan tombol angka,namun ternyata sudah ditekan.Rupanya tujuan ia dan orang ini sama.Ia kembali menarik jarinya.Si cantik berambut merah berdiri di sampingnya.Jongin menurunkan kacamata hitamnya dan mata telanjangnya memperhatikan gadis itu dari bawah ke atas.Gadis itu mulai merasa risih,dia menghela nafasnya.

"Hey,apa aku terlalu cantik?".Tanyanya sombong seraya melipat kedua tangannya di dada.Pandangannya masih lurus ke depan,namun setelahnya ia menoleh ke arah Jongin.Kini wajahnya tertampang sempurna di hadapannya.Jongin terkejut,segera melepas kacamatanya,lalu menunjuk gadis itu dengan jari telunjuknya."Kau!".

Sama halnya dengan Jongin,Krystal yang begitu kaget saat tahu di sampingnya ini ternyata si hitam menyebalkan –menurutnya."Ya!  Kenapa kau di sini eoh?! Kau mengikutiku ya?!".Tuduhnya seperti Jongin adalah maling.

Jongin mendengus."Kau selalu menuduhku.Dengar ya,aku tinggal di sini mengerti?!".

Merasa sadar akan sesuatu,Krystal langsung menoleh ke arah tombol angka.Selanjutnya Krystal membuka mulutnya dengan mata membola.Shit! ternyata tujuan mereka sama! Sama-sama ke lantai 9.Lalu,jangan bilang jika—mereka tinggal di lantai yang sama?! Krystal langsung kembali menatap Jongin dengan wajah terkejutnya.Krystal benar-benar tak percaya ini.Dari banyaknya orang,kenapa harus namja hitam ini yang tinggal di gedung apartemen dan lantai yang sama.Krystal mendengus tersenyum,lalu melipat kedua tangannya di depan dada."Aku biasanya tidak mengatakan ini,tapi katakan nomor apartemenmu!".

The Second BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang