Sebelum Baekhyun pergi ke New York selama 8 tahun, Baekhyun sempat menghabiskan waktunya bersama kedua sahabatnya semasa SHS. Kemana-mana mereka selalu bertiga, bagai direkati permen karet. Mereka banyak melakukan hal yang menyenangkan, salah satunya mencoba berbagai permainan. Permainan yang mereka mainkan kali ini adalah Truth Or Dare. Cara bermainnya dengan duduk melingkar, lalu letakan botol di tengah-tengah dan putar. Botol itu akan berhenti dan moncongnya akan menunjuk seseorang. Seseorang yang ditunjuk botol itu diberi pilihan antara pertanyaan atau tantangan.
Saat pelajaran olahraga dan mereka sudah selesai latihan menendang bola, mereka memilih untuk duduk di pojok lapangan dengan posisi melingkar. Kyungsoo menggunakan botol minum kosongnya untuk bermain TOD. Kyungsoo memutar botol itu. Mereka mulai antusias botol itu akan berhenti menunjuk siapa. Kecepatan botol itu memutar semakin pelan sampai akhirnya berhenti.
Dengan posisi menunjuk Baekhyun.
"Ahh, kenapa harus aku?" Kata Baekhyun seraya menghela nafasnya. Temannya yang jahil ini pasti akan menanyakan atau menyuruhnya hal yang aneh-aneh.
Luhan tersenyum menang. Dia sudah menyiapkan satu pertanyaan dan tantangan untuknya. "Truth Or Dare?"
"Truth."
"Kapan kau akan melupakan Chanyeol?" Luhan membuka mulutnya ingin bertanya, namun Kyungsoo lebih dahulu melontarkan pertanyaan. Dua pasang mata langsung menoleh menatap Kyungsoo. Namja bermata bulat itu hanya menunjukkan wajah tanpa ekspresinya.
Baekhyun berpikir sebentar untuk menjawab pertanyaan Kyungsoo. "Ehm... Mungkin tidak akan pernah bisa, sepertinya hari itu tidak akan datang. Buktinya, kalau dihitung secara keseluruhan, aku sudah menyukainya selama hampir lebih satu tahun sejak JHS dan sudah 8 bulan lalu aku putus dengannya, tapi aku masih menyukainya." Baekhyun menjawabnya dengan santai disertai senyuman kecil.
Kyungsoo manggut-manggut, tak berniat bertanya lebih jauh. Mereka hanya diberi masing-masing satu kesempatan untuk bertanya.
"Giliran aku yang bertanya, sepertinya kau dekat dengan Sehun. Menurutmu jika Sehun dan Chanyeol sama-sama menyukaimu, siapa yang akan kau pilih?" Di sini Luhan sama sekali belum menyimpan perasaan lebih pada Sehun. Namja rusa itu masih menganggapnya sebatas teman.
Baekhyun terdiam.
Benar-benar berpikir keras untuk yang satu ini.
Bahkan, air mukanya berubah menjadi datar.
"Bagaimana ya, Chanyeol cinta pertamaku, tapi Sehun ciuman pertamaku. Kalau sekarang aku akan memilih Chanyeol. Dia masih menjadi nomor satu di hatiku. Sehun hanyalah anak baru yang harus aku temani. Itu untuk sekarang, kalau waktu selanjutnya aku tidak tahu. Aku akan memilih yang terbaik di antara mereka. Harus ada satu orang yang aku lepaskan. Meski mungkin sulit melepaskan, tapi aku akan melakukannya.... agar tidak terluka lagi."
Luhan membuka mulutnya, kagum dengan jawaban Baekhyun. Kyungsoo sendiri menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan setuju.
"Giliranku yang memutar ya." Baekhyun memutar botol itu dan berakhir dengan berhenti menunjuk Kyungsoo. Luhan dan Baekhyun langsung menunjukkan wajah jahilnya dan Kyungsoo menghembuskan nafas.
"Truth Or Dare?" Tanya Baekhyun.
"Aku malas melakukan sesuatu, jadi truth saja."
"Kau tidak dekat dengan pria dan wanita, apa kau sebenarnya sudah suka seseorang?" Tanya Baekhyun. Benar, mereka berdua tidak pernah liat Kyungsoo menyukai bahkan sekedar mengagumi seseorang. Mereka curiga jika sebenarnya Kyungsoo diam-diam menyukai seseorang atau sama sekali tidak punya rasa cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Bloom
FanfictionMeski Baekhyun terlalu aktif, konyol, ceroboh, dan cenderung dinilai unik, tetapi dia tetaplah manusia yang mempunyai rasa cinta. Dia begitu mencintai Chanyeol seperti tidak ada manusia lain di dunia ini. Hubungan mereka telah berakhir, namun untuk...