J.Hopeless

3.7K 403 111
                                    

Ujian Nasional bagi murid yang berada di kelas terakhir sudah dekat.Hanya tersisa 3 hari lagi untuk mempersiapkan segalanya dengan matang.Tidak bisa main-main lagi.Butuh nilai tinggi untuk melanjutkan ke pendidikan selanjutnya.Seperti aku,aku disuruh orang tuaku untuk masuk ke SHS nomor satu di Seoul.Bukan hal mudah untuk masuk ke sana.Sekolah itu menaruh target nilai 90 jika kau mau masuk ke sana.Sebenarnya aku tidak terlalu ingin masuk ke sekolah itu,tapi ayahku bilang dia akan memberikanku 10 juta won bila aku masuk ke sana.Tidak bisa kutolak tawaran menggiurkan itu.Kali ini aku benar-benar mengandalkan otak cerdasku untuk memperoleh nilai terbaik.

Selama seminggu penuh ini aku belajar sungguh-sungguh dengan keras.Aku mengabaikan segala yang ada di sekitarku.Fokusku hanya satu,belajar agar bisa masuk SHS itu.Ponselku yang sering kumainkan itu entah berada dimana,berapa notif yang masuk,aku tidak peduli.Sudah lama aku tidak memainkan ponselku.Aku terlalu sibuk belajar sampai tidak sempat mengecek ponsel.Soal Chanyeol,aku bahkan tidak pernah memikirkannya lagi.Chanyeol seperti teralihkan oleh buku.

.
.
.

Aku menghela nafas lega setelah menyelesaikan ujian terakhir.Entah bagaimana hasilnya,tapi aku sudah berusaha semaksimal mungkin.Biar tuhan yang menyelesaikannya.Aku meletakkan tasku di kursi belajar,lalu menjatuhkan tubuhku di ranjang tanpa mengganti dulu seragamku.Aku berbaring di sana,menatap langit-langit kamarku.Rasanya beban yang di punggungku sudah terangkat,aku bebas sekarang.Aku sudah tidak perlu mengutamakan belajar lagi.Aku mengambil ponselku yang berada di laci meja nakas bahkan batrai ponselku sudah habis.Aku mengisi batrai dulu dengan charger dan meninggalkannya di kamar.

Aku mengganti seragamku dengan pakaian santai,lalu keluar dari kamarku.Aku duduk di meja bar.Tenang saja,aku bukan ingin meminum alkohol,tapi aku memesan jus strawberry pada bartender khusus di rumahku.Aku memikirkan apa yang harus kulakukan saat ini? Aku sudah bebas sekarang.Tidak perlu belajar keras lagi.Ah,tiba-tiba aku ingat Chanyeol.Aku mulai menanyakan kabarnya dan menjadi sangat merindukannya.

"Ini jusnya tuan muda".Ucap bartender itu padaku sambil menyerahkan jus strawberry padaku.Aku tersenyum dan menerimanya.Setelah ini aku akan menghubungi Chanyeol,kekasih yang sangat kucintai.

Baekhyun :
Chanyeolaaa~

Chanyeol :
Ya Baek?

Uhm,kenapa ini jadi sangat canggung? Apa karena sudah lama kami tidak berkomunikasi?

Baekhyun :
Apa yang kau lakukan eoh?

Chanyeol :
Nonton kartun.Kalau kau?

Baekhyun :
Tiduran di kasur sambil membalas pesanmu kkk.

Chanyeol :
Ah,begitu.

Aku mulai merasa tidak enak pada Chanyeol.Sekarang aku merasa jika kami tidak sedekat dulu.Rasanya seperti ada dinding pembatas di antara kita.Itu mengangguku dan membuatku tidak nyaman.

Baekhyun :
Chanyeol,maaf ya karena minggu kemarin aku tidak menghubungimu.Maaf baru membalas pesanmu sekarang.Aku sungguh sibuk belajar.

Chanyeol :
Baek,kau tahu? Selama itu aku merasa kalau aku tidak memilikki kekasih.

Kalimat itu berhasil membuatku tertohok.Senyum yang berada di wajahku ketika berkirim pesan dengan Chanyeol luntur seketika,tergantikan oleh wajah datar yang menyimpan kesedihan di sana.Aku mengalihkan tatapanku ke arah lain,lalu menghela nafas,entah kenapa aku melakukannya.Butuh beberapa detik lamanya untuk berpikir.Apa yang harus kulakukan? Aku harus membalas apa?

The Second BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang