Part 1

3.2K 100 7
                                    

Pagi menuju siang ini matahari telah menampakkan diri dengan gagah, semua manusia melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Ada yang ke kantor, ke sekolah, atau yang hanya sekedar berjalan-jalan di pagi yang beranjak menuju siang hari. Namun, pagi dan siang hari adalah saat dimana makhluk penghisap darah bersembunyi dari cahaya sang surya. Jika mereka terkena cahaya sang surya sedikit saja, kulit mereka bisa terbakar meninggalkan bekas yang sangat terlihat jelas. Rasa bosan menghampiri mereka, menunggu hingga matahari terbenam bukanlah waktu yang singkat. Ada 12 jam di sana hingga matahari benar-benar menutup diri. Ke-5 vampire putra-putri keluarga Jung berdiam diri dirumah, tepatnya di kamar utama yang mereka jadikan tempat untuk berkumpul.

"Eonnie-de, oppa-deul, i'm bored" ucap si maknae, mengeluh sambil menghentakkan kakinya.

"Eonnie juga bosan, Al" sahut putri sulung, Alice.

"Kenapa matahari itu lama sekali terbenam, eoh?"

Putri kedua -Anna- dengan kesal seraya berdiri dari duduknya lalu menuju ke jendela dan menatap matahari dengan matanya yang berkilat merah.

"Noona, jangan berdiri di dekat jendela dengan mata merah seperti itu, nanti ada yang melihat"

Putra kedua -Bobby- yang langsung menarik lengan Anna dan menuntunnya untuk duduk di sofa. Putra pertama -Sammy- mengangguk pelan lalu menoleh pada Alexa yang terlihat melamun.

"Kenapa melamun, Al?" Tanyanya, Alexa segera tersadar dari lamunan-nya.

"Aniya, tidak apa-apa" jawab Alexa tersenyum tipis dan menggeleng.

☘️☘️☘️☘️☘️🌸☘️☘️☘️☘️☘️

Masih di jam dan hari yang sama, putra-putra keluarga kerajaan vampire Kim juga merasakan hal yang dirasakan putra-putri vampire Jung, bosan. Ya mereka juga bosan terus berdiam diri didalam istana yang besar itu tanpa boleh keluar.

"Seandainya kita punya sesuatu yang bisa di pakai untuk menahan sengatan dari sinar matahari yang menyebalkan itu"

William seraya melipat tangan dan memandang cahaya metahari dengan geram. Ke-6 hyungnya geleng-geleng kepala mendengar celotehan si maknae.

"Kita harus meminta sesuatu yang bisa membuat kulit kita tahan dengan sinar matahari pada Ayahanda juga Ibunda" ucap Steven menyilangkan kakinya.

"Sesuatu apa? Penahan sengatan? Benar! Stev, kau memang pintar!" Seru James senang, Steven tersenyum miring mendengar pujian hyungnya.

"Ayo, kita tanyakan pada Ayahanda dan Ibunda"

Harry beranjak diikuti para saudara yang lain.
Mereka ber-7 berjalan dengan membusungkan dada dan terkesan angkuh, namun itu hal yang biasa mereka lakukan, melewati pelayan-pelayan begitu saja yang membungkuk sopan pada mereka. Menuju ke ruang aula istana, dimana ada Ayahanda juga Ibunda mereka disana.

"Putra-putraku, ada apa kalian kemari?" Tanya  Raja Niall -Ayahanda- mereka yang melihat mereka masuk ke aula.

"Ayahanda, bolehkah kami bertanya?" Robert membungkuk sopan.

"Tentu putraku, ada apa?" Raja Niall penasaran.

"Tidak adakah sesuatu yang bisa kami pakai agar kami bisa keluar di siang hari, Ayahanda?" Tanya Robert memandang Ayahandanya serius.

"Sesuatu? Maksud-mu penahan sengatan cahaya matahari?" Ratu Victoria menyahut.

"Benar, Ibunda, adakah? Kami bosan di istana terus" sambar William terlihat memohon. Raja Niall dan Ratu Victoria saling memandang lalu tersenyum miring.

"Ada"

Raja Niall mengangguk membuat ke-7 putranya tersenyum senang. Raja Niall memberikan mereka sebuah cincin seorang satu, cincin itu memiliki mata yang berbeda warna, Robert menerima cincin bermata Hitam, Harry cincin bermata Kuning, Bryant mendapatkan cincin bermata Hijau. Lalu James cincin bermata Ungu, sedang Charlie menerima cincin bermata Biru, si maknae, William dapat cincin bermata Putih dan terakhir Steven mendapatkan cincin bermata Merah.

[✔️] VAMPIRE DIARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang