Part 22

489 39 7
                                    

(Alexa pov)

Kami tidak berburu malam ini, entah mengapa. Sejak tadi aku duduk di balkon sambil memandang bulan berbentuk sabit di langit namun cahaya-nya sangatlah terang untuk ukuran seperti itu. Aku bersender pada kursi dan menaikkan kedua kaki. Seperti biasa, angin selalu menemani, sangat setia pada semua orang.

"Good evening" sapa suara seorang namja membuat aku menegakkan tubuh, adik dari pangeran Steven dan aku tidak mengingat namanya.

"Apa aku terlalu tampan?"

Kalimat tanya darinya membuat aku tersadar, entah sejak kapan dia telah berlutut di hadapan-ku.

"Kau tidak setampan yang kau fikirkan" aku menjawab cepat membuat dia tertawa.

Namja itu memiliki gigi kelinci yang terlihat manis saat dia tertawa seperti ini, tak terlihat bahwa pada realita dia adalah sosok yang tak punya belas kasih. Penyamaran yang sangat bagus.

(Author pov)

William tertawa mendengar jawaban Alexa.

"Of course i am, aku selalu berfikir bahwa aku lebih tampan dari Steven hyung" ujar William, Alexa hanya diam saja mendengar itu sambil menaikkan alis.

"Sepertinya kita tidak memiliki fikiran yang sama" sahut Alexa.

William beranjak dari hadapan Alexa dan duduk di samping si gadis, tangan William memegang kedua bahu kecil itu membuat Alexa kebingungan.

"Really? Pasti kau memilih Steven hyung, it's okay about it" William tersenyum maklum seraya mendekatkan wajah, Alexa bergerak memalingkan wajah.

"Look at me, pretty girl" William meraih dagu Alexa.

Chu

"Apa itu mengganggu-mu?" Tanya William setelah melepas ciuman-nya dan tersenyum miring.

"Sangat!" Alexa menepis tangan William dan beranjak namun William menarik lengan Alexa membuat si gadis terduduk di pangkuan-nya.

"Ap--hmmp!" William menyatukan bibir mereka kembali.

"Jangan menolak-ku, aku tahu kau memilih Steven hyung tapi biarkan aku bisa dekat dengan-mu juga" William membelai pipi Alexa.

"Jika Steven hyung bisa dekat denganmu mengapa aku tidak? Kau tidak keberatan, bukan?" Tanya William menangkup wajah Alexa.

Chu

"Aku tidak keberatan, stop kissing me" Alexa menahan bahu lebar itu, William tersenyum simpul.

"Okay"

Si bungsu Kim berbisik di telinga Alexa dan memeluk gadis itu erat. Alexa diam di peluk oleh William, tidak akan bisa lepas juga jika mencoba melepaskan diri. Apalagi vampire istana yang memiliki kekuatan sangat jauh di atas kekuatan keluarga-nya. Jadi inilah yang bisa dia lakukan, berdiam diri dan menerima apapun yang di berikan untuknya.

(Steven pov)

Kenapa gadis-ku tidak ada di balkon? Apa dia sudah tidur? No, that's impossible.

Tok tok tok!

"What are you looking at?" Tanya Alexa begitu membuka pintu dan terdengar heran, aku menggeleng cepat lalu menarik Alexa masuk.

Chu

Aku langsung mencium bibir mungil itu, aku sangat merindukan gadis ini namun aku segera melepas tautan-ku. Ekspresi Alexa terlihat kebingungan akan perbuatan-ku.

"Why?" Ia bertanya.

'I smell a familiar parfume from her, no.. it's not parfume, it's William's scent'

[✔️] VAMPIRE DIARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang