Part 21

531 41 5
                                    

Matahari belum keluar dari persembunyian, udara masih terasa dingin dan tidak berbahaya bagi vampire untuk keluar dari rumah mereka. Di rumah keluarga Jung, di halaman belakang rumah mereka ada si bungsu Jung yang duduk termenung sendiri sambil memeluk kedua lutut.

"Lupakan dia, Alexa.. lupakan.." gumam si gadis menundukkan kepala di antara kedua lutut.

"Jangan mencoba melupakan aku, sayang" suara seorang namja membuat Alexa mengangkat wajah.

"Kau.."

(Alice pov)

Aku memandang Alexa dari dalam rumah, adik bungsu-ku terlihat sedang memikirkan sesuatu. Sebuah bayangan melesat dengan cepat dan berhenti tepat di depan Alexa, aku memicingkan mata melihat sosok itu.

"Siapa itu.." aku terus memicingkan mata, tampaknya sosok itu adalah seorang namja.

"Steven?!" Seruan Anna membuat aku terkejut.

"Anna! Pelankan suara-mu!" Tegur-ku, Anna meringis.

"Eonnie, itu pangeran Steven! Kenapa eonnie tidak menghampiri mereka?" Anna berujar bingung, aku menghela nafas.

"Biarkan saja mereka" aku melangkah pergi.

(Author pov)

Anna memandang kepergian Alice dengan heran, tidak biasanya si sulung Jung bersikap acuh dan membiarkan Alexa dekat dengan salah satu para pangeran terutama pangeran Steven.

"Tapi aku merasa pangeran Steven bukan vampir yang jahat, dia selalu baik pada Alexa dan selalu menjaga adikku" gumam Anna melipat kedua tangan di depan dada memandang ke arah Alexa dan Steven.

"Aku tidak merasa khawatir jika Alexa bersama pangeran itu, benar-benar perasaan yang aneh.." sambung Anna dan beranjak pergi.

Steven berjongkok di depan Alexa, meraih kedua tangan si gadis dan menggenggam erat tangan putih itu. Si pangeran menatap Alexa lekat sambil tersenyum kecil.

"Jangan lupakan aku.." Steven memohon, Alexa terdiam menatap Steven dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Beri aku alasan kenapa aku tidak boleh melupakan-mu" gumam Alexa.

Steven bangun dan mendudukkan diri di samping Alexa, memegang kedua bahu Alexa membuat keduanya berhadapan.

"I have no reason for that" ujar Steven membuat Alexa membuang wajah ke samping.

"So i can do it" Alexa menyingkirkan tangan Steven dari bahunya.

"Alexa, aku tidak tau apa yang harus aku katakan, i won't lose someone that important to me" Steven menunduk, Alexa kembali memandang Steven.

"Important?" Alexa berujar ragu, Steven mengangkat wajah dan mengangguk.

"Important to your father, hm?" Alexa menaikkan alis.

"No.." Steven menggeleng cepat.

"Kau mendekat untuk bisa menculik aku, bukan? Why you don't do it now?" Tanya Alexa.

"Aku telah mengatakan bahwa aku tidak akan pernah melakukan itu" jawab Steven.

"Kau memang tidak melakukannya.. then how about your brothers? Apa kau akan bermusuhan dengan saudara-mu sendiri?" Alexa kembali bertanya.

"No, I don't" Steven menggeleng, Alexa tersenyum samar.

"Of course you don't" si gadis tertawa kecil.

"Alexa, jangan lakukan ini padaku" pinta Steven kembali menggenggam kedua tangan Alexa.

"Sebenarnya apa mau-mu? Jika kau ingin menculik aku, just do it! Jangan membuat-ku bimbang dengan semua sikap-mu!" Alexa menepis tangan Steven.

[✔️] VAMPIRE DIARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang