Part 7

825 59 7
                                    

Inilah Steven saat sedang marah, mata merah itu berkilat, taring-nya keluar dan terlihat tajam. Kuku-nya ikut muncul dan jangan lupa tatapan mematikan yang sangat membunuh itu. Charlie, Bryant, Harry dan William tefleks melangkah mundur melihat Steven sekarang.
Jujur saja, mereka tidak pernah melihat Steven se-marah ini. Alice dan Anna terkejut dan ketakutan melihat perubahan pangeran ke-6 itu, sangat mengerikan namun tidak bagi Alexa, si bungsu Jung melangkah mendekati Steven yang berdiri membelakangi-nya. Alexa menyentuh pundak Steven membuat namja itu berbalik melihat ke arah-nya, Steven langsung berubah seperti semula dan tangan-nya bergerak mengelus rambut Alexa pelan.

"Thank you.. jika bukan karena-mu, mungkin aku telah membunuh saudara-ku sendiri"

Grep!

Steven berujar lirih dan memeluk Alexa erat hingga si gadis tersentak namun diam tidak membalas pelukan Steven.

"YAK AP--HMPP!!" Alice yang akan berteriak langsung di bekap oleh Bryant yang entah sejak kapan telah ada di samping-nya.

"Jangan ganggu mereka, kau mau melihat adik-ku marah lagi?" Bryant berbisik, Alice menggeleng cepat dan menyingkirkan tangan si pangeran.

"Dia benar, eonnie, aku tidak mau melihat pangeran itu berubah jadi monster lagi" gumam Anna ketakutan.

"Tapi aku bingung, kenapa adik kalian bisa membuat Steven seperti? Apa si bungsu itu memiliki kekuatan khusus?" Charlie bertanya. bingung.

"Of course not! she's our little baby, dia tidak punya kekuatan seperti yang kau fikirkan!" jawab Anna darar.

"Kau telah memancing singa yang terlelap, Will, kau harus bertanggung jawab" ucap Bryant menatap William datar, si adik menunjuk dirinya sendiri lalu menghela nafas pasrah.

"Ne, aku akan bertanggung jawab" ucapnya lemas.

"Lihat itu.. jujur saja ini pertama kali kita melihat Steven tersulut amarah dan juga berubah lembut dalam waktu yang bersamaan, bukan?" Harry menoleh pada adik-adiknya membuat ke-3 pangeran mengangguk cepat.

"That's right, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya" sahut Charlie melipat tangan di depan dada. Anna dan Alice menyatukan alis mereka bingung.

"Tidak pernah?" Koor Alice-Anna. Ke-4 pangeran mengangguk kompak.

"Ya, Steven selalu cuek dan dingin pada semua orang, baru kali ini aku melihat adik-ku bisa se-lembut itu"

Harry bersikedap memandangi Steven dan Alexa. Alice, Anna, Harry, William, Charlie dan Harry terus berbicara dan memandang Steven yang masih saja memeluk Alexa.

"Kau baik-baik saja, cantik? Apa tangan-mu masih sakit?" Steven melepas pelukannya dan menatap tangan Alexa yang masih tampak berwarna merah.

"No, sudah tidak sakit lagi" Alexa tersenyum, Steven ikut tersenyum.

"Jangan marah pada adik-mu, aku tahu dia tidak sengaja melakukan itu" ujar Alexa membuat Steven terdiam.

"Aku akan memaafkan dia untuk-mu, aku tidak akan marah lagi" sahut Steven, Alexa tersenyum senang.

"Kau terlihat sangat menyeramkan saat marah" gumam Alexa, Steven memandang-nya ragu.

"Really? I'm sorry, apa aku membuat-mu takut? Aku tak tahu apa yang terjadi ketika emosi-ku datang, i promise will never get mad again" Steven menggenggam kedua tangan Alexa.

"Hyung, aku minta maaf.." William bergumam seraya menunduk, Steven menghela nafas.

"Aku maafkan dan ingat, do not touch her! Ini berlaku untuk kalian semua" Steven berujar tajam sambil merangkul Alexa dan menunjuk semua saudara-nya.

[✔️] VAMPIRE DIARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang