09 | Who Knows

26.3K 3.4K 311
                                    

Ruangan yang di dominasi warna abu-abu itu terasa sunyi. Hanya terdengar helaan nafas teratur yang merambat di setiap sudut. Tidak dari ketiga orang di dalam sana yang mengeluarkan suara. Yang mereka lakukan hanyalah menunggu pemuda yang terbaring lemah di atas ranjang untuk siuman.

"Aku masih tidak mengerti, kenapa kita malah membawanya ke sini? Bukannya ke rumah sakit," gumam Seo Yeon pada akhirnya. Gadis itu menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi belajar milik Taehyung yang sedang ia duduki, sementara Jungkook bersandar pada dinding. Mata mereka masih terfokus pada objek yang sama, yaitu Taehyung.

Jungkook menggeleng pelan. "Aku tidak tahu pastinya, yang jelas Tae hyung sangat membenci rumah sakit. Bisa gawat kalau dia bangun nanti, dan menemukan dirinya berada di sana."

Lagi-lagi Seo Yeon di buat heran dengan jawaban Jungkook. Apalagi tadi, setelah Taehyung tiba-tiba pingsan karena pelipisnya bocor terkena lemparan batu. Jungkook bersikeras untuk membawa Taehyung ke apartemennya dan memanggil dokter pribadi ke sini. Untungnya, Jungkook tau password apartemenn Taehyung karena sering kemari.

Ya walaupun sekarang dia sudah di obati, tapi tetap saja Seo Yeon tidak mengerti. Menurut Seo Yeon bagaimana pun juga mereka harus pergi ke rumah sakit.

Dan tadi Jungkook bilang bisa gawat? Gawat bagaimana? Apa Taehyung akan marah kalau dia berada di rumah sakit? Sepertinya tidak mungkin? Bahkan sampai detik ini Seo Yeon tidak pernah melihat Taehyung marah sekali pun.

"Jungkook-ah, lebih baik kau antarkan Hye Sung dulu pulang. Ini sudah larut, aku takut orang tuanya khawatir karena kau membawa putrinya pergi terlalu malam," bisik Seo Yeon ketika dia sadar kalau di ruangan ini tidak hanya ada Jungkook, dan Taehyung.

Gadis itu, Hye Sung kini tengah menjaga kesadarannya di atas sofa. Walau sejak tadi dia terus-terusan hampir limbung ke kanan atau kiri karena menahan kantuknya.

"Lalu bagaimana dengan kau? Lebih baik kau pulang juga. Biar aku nanti kembali lagi ke sini untung menjaga Tae hyung." Jungkook merubah posisinya, dia berjalan mendekati Seo Yeon dan berdiri di hadapan gadis itu sembari sedikit menunduk karena Seo Yeon duduk jadi dia hanya sebatas perutnya.

Seo Yeon menengadahkan kepalanya. Menatap Jungkook yang kini tengah menatapnya juga, lalu menggeleng pelan. "Aku tidak mau meninggalkannya sendiri. Dia tadi menolongku, Kookie. Aku takut dia kenapa-kenapa."

Mata Seo Yeon mulai berkaca-kaca. Apalagi ketika dia ingat kalau tadi Taehyung melindunginya.

Jungkook menghela nafas berat. Ini sulit karena dia harus meninggalkan Seo Yeon di sini sendirian. Masalahnya, dia takut peneror itu kembali lagi. Ya walaupun tadi Taehyung bilang kalau semua baik-baik saja, tapi tetap saja serasa ada yang mengganjal bagi Jungkook.

Di tatapnya manik terang Seo Yeon yang tertimpa sinar lampu. Jungkook berusaha memberinya ketenangan melalui sorot matanya. Dua detik kemudian ia merengkuh kepala Seo Yeon dan mengusapnya pelan.

"Tidak apa-apa. Dia akan baik-baik saja. Jangan khawatir," kata Jungkook menenangkan. Dia melepaskan pelukannya lalu membungkuk--mensejajarkan tinggi mereka, sembari mengusap pipi Seo Yeon menggunakan kedua ibu jarinya. "Aku akan segera kembali."

"Ehem."

Seseorang berdeham dan menginterupsi kegiatan Jungkook dan Seo Yeon. Oh siapa lagi kalau bukan Hye Sung? Entah sejak kapan dia sudah berdiri di sana, yang jelas ekspresinya seperti seseorang yang mendapati kekasihnya tengah selingkuh dengan wanita lain.

"Oh, Hye Sung-ah!" Seo Yeon terlonjak kecil. Dengan segera dia menepis tangan Jungkook. "Jangan salah paham, oke?"

Bagaimana pun juga, Seo Yeon perempuan, dan dia tahu betul bagaimana rasanya ketika melihat orang yang kita sukai bermesraan dengan gadis lain.

I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang