Matahari sudah tak nampak begitu Taehyung menjauhkan bibirnya dari gelas kopi yang asapnya masih mengepul. Kedua netranya kembali terpaku pada sosok wanita cantik yang duduk berhadapan dengannya.
Senja yang biasanya memancarkan cahaya oranye di atas sana, kini tertutupi oleh kumpulan awan kelabu. Hingga tetes air hujan mulai turun membasahi bumi, tak ada kata yang keluar dari kedua insan itu.
Bagi Taehyung, dunianya kini hanya berpusat pada satu poros. Perhatiannya hanya tertuju pada gadis di depannya yang tak kunjung bicara. Mereka masih saling pandang dalam diam.
"Maafkan aku, Taehyung-ah."
Tiga kata yang mampu membuat hati gadis itu bergetar hebat kala bibirnya mengucapkan kata-kata itu. Apa lagi ketika ia tak mendapat respon apapun selain tatapan yang begitu datar.
"Aku benar-benar minta maaf, Taehyung."
Kini kedua netra gelapnya meredup. Juga tak mampu lagi menatap sosok di hadapannya itu. Ia menunduk. Memainkan jemari tangannya sendiri.
"Hyo."
Gadis itu bergeming.
"Min Hyo Rin."
Hingga terdengar helaan nafas berat dari sebrang sana, gadis yang dipanggil Hyo Rin itu mengangkat kepalanya. Menampilkan wajah sendu yang tak lagi secerah tadi. Air mata yang menggenang, bibir yang bergetar, menandakan bahwa ia tak baik-baik saja.
Kalau dulu, mungkin Taehyung sudah mengambil langkah maju untuk memeluk dan juga menghapus air mata gadis ini. Tapi, semuanya berbeda. Situasinya sulit. Terlebih lagi mereka baru saja bertemu kembali setelah hampir dua tahun lamanya.
Tatapan tajam Taehyung mulai melemah. Seiring dengan helaan nafas panjang, ia mencoba untuk menahan sesuatu dalam rongga dadanya yang ingin membuncah keluar.
"Jadi.. kenapa kau pergi begitu saja, Hyo? Kenapa kau pergi tanpa pamit? Sebegitu tidak sukanya ya padaku?"
Tubuh Hyo Rin sukses menegang. Dia menggeleng cepat. "Bukan. Bukan begitu, Tae. Ada suatu hal yang tak kau mengerti."
Sebut saja Hyo Rin adalah salah satu wanita jahat yang ada di dunia. Dulu, ketika Taehyung menyatakan perasaan padanya, ia tak memberikan jawaban apapun. Ia malah pergi begitu saja tanpa pamit, dan baru kembali setelah sekian lamanya.
Wajar jika sikap Taehyung saat ini terlihat berbeda padanya.
Hyo Rin berani taruhan kalau saja dulu ia menangis seperti ini, Taehyung akan buru-buru memeluknya dan membuatnya tenang. Tapi lihat sekarang, jangankan memeluk, memberi senyum pun tidak.
Di tengah intensitas hujan yang semakin lebat, Taehyung mengulum senyum tipis. Ia masih menatap Hyo Rin yang kini kembali menunduk.
"Tae Woo hyung."
Kepala Hyo Rin otomatis terangkat ketika mendengar nama itu. Kedua matanya membulat begitu saja. Dia menatap Taehyung tak percaya. Gadis itu terkejut.
"Semua karena Tae Woo hyung kan?" Kali ini Taehyung tersenyum lebih lebar, namun memancarkan kepedihan.
"Taehyung.."
"Kenapa kau tidak cerita padaku, Hyo? Kenapa? Sebenarnya kau anggap apa aku ini?"
Runtuh sudah pertahanan Hyo Rin. Air mata wanita itu luruh begitu saja bak sungai yang meluap. Suara tangisnya berbaur dengan riuhnya hujan di luar sana.
Hyo Rin saat ini sangat berbeda dengan Hyo Rin yang memeluknya ketika di depan lobi tadi sore. Kalau tadi Hyo Rin berani memeluknya dan berkata rindu padanya, sekarang gadis itu lebih banyak diam dan hanya bergumam kata maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here
Fanfiction[SUDAH DITERBITKAN] Park Seo Yeon dan Jeon Jungkook sudah bersahabat sejak kecil sampai Jungkook berubah menjadi si populer di kampusnya. Diam-diam Seo Yeon menyimpan perasaannya untuk Jungkook, tapi gadis itu hanya bisa menunggu dan mencintai dalam...