13 | Fear

26.2K 2.9K 426
                                    

Jungkook menggulingkan tubuhnya ke sisi kosong di atas tempat tidurnya. Dia menenggelamkan wajahnya di atas bantal di ikuti dengan helaan nafas berat. Pemuda itu bangkit lalu mengacak rambutnya dan duduk bersila di atas ranjang.

"Geurae! Itu keputusan yang benar. Jarhaesseo, Jungkookie," ucapnya menyemangati diri sendiri. (Benar! // Kerja bagus)

Pikirannya kembali melayang pada kejadian kemarin dimana dia menyatakan perasaannya pada Hye Sung. Entah apa yang merasukinya, yang jelas kemarin Jungkook benar-benar mengajak gadis itu berpacaran. Padahal kalau boleh jujur, belakangan ini Jungkook sendiri sedang tidak yakin dengan perasaannya.

"Oppa."

Jungkook mengangkat wajahnya begitu panggilan itu mengudara. Mata bulatnya mendapati Jung Mi yang kini tengah berdiri di ambang pintu.

"Ada apa, Jung Mi-ya?" tanya Jungkook lembut.

Jung Mi melangkah masuk. Senyumnya mengembang sampai gigi ompongnya terlihat.

"Kata eomma, tolong antarkan kue pie ke rumah Seo Yeon eonni," ucap Jung Mi sembari mendudukan dirinya di pinggir ranjang Jungkook.

Jungkook diam sebentar. Bibirnya hendak melayangkan protes sebelum otaknya bergerak lebih cepat. Bukankah ini alasan yang bagus untuk menemui gadis itu? Seharian ini memang mereka belum bertemu, Jungkook juga tidak tahu kenapa. Padahal biasanya Jungkook akan menghampiri Seo Yeon tanpa butuh alasan yang jelas. Bahkan hanya untuk sekedar minta dibuatkan makanan.

"Benarkah?" Jungkook mengacak pelan rambut Jung Mi.

Gadis kecil itu mengangguk.

"Kalau begitu oppa pergi dulu ya? Dimana kue nya?" Jungkook bangun dari posisinya dengan senyum yang mengembang.

Ya walaupun Jungkook yakin kalau malam-malam begini Seo Yeon tidak mau makan, tapi setidaknya dia memiliki alasan untuk menemuinya. Apa lagi sejak pertemuan terakhir mereka di taman, Jungkook tidak berbicara apapun padanya karena Hye Sung yang sudah lebih dulu minta di antar pulang.

"Di dapur. Di atas meja," kata Jung Mi sambil menautkan alisnya karena melihat kakak laki-lakinya itu melesat begitu saja.

Kedua tungkai kakinya melangkah dengan cepat. Tanpa mengganti pakaian rumah yang ia kenakan, Jungkook keluar dari rumahnya dan tanpa ragu mengunjungi rumah Seo Yeon yang sudah berdiri di samping rumahnya sejak mereka kecil.

Jungkook memencet bel yang terpasang di dinding. Dia memainkan jemari tangannya sambil menunggu si empunya membukakan pintu bercat putih itu untuknya. Sedekat apapun mereka, Jungkook masih punya kesopanan untuk tidak menerobos masuk begitu saja.

"Oh? Hyung? Ada apa?"

Seo Jin lah orang yang menyambutnya di depan pintu yang sudah setengah terbuka.

"Aku mengantar ini." Jungkook mengangkat kotak kue yang ia bawa. Matanya sedikit menerawang ke balik punggung Seo Jin. "Seo Yeon mana? Sudah tidur?"

Seo Jin menggelengkan kepalanya. "Noona ada di balkon, tapi sejak sampai di rumah tadi, dia cuma melamun saja. Saat aku tanya, dia malah bilang tidak apa-apa dan tidak mau diganggu katanya. Aneh sekali."

Jungkook mengernyit heran mendengar penuturan Seo Jin barusan. Tumben sekali, pikirnya. Ah dia baru ingat kalau sepertinya ada yang aneh dengan gadis itu karena saat mereka berpapasanpun kemarin, Jungkook melihat Seo Yeon yang sedang di peluk Taehyung.

Sebenarnya, apa yang Jungkook tidak ketahui tentang hubungan mereka berdua?

Pemuda itu melangkah masuk setelah Seo Jin menerima kue pemberian orang tuanya. Kakinya berjalan pelan menuju lantai dua. Jungkook sering ke sini, sangat sering malah sampai-sampai rumah ini sudah seperti rumah kedua baginya.

I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang