~~
Jimin is calling....
Aku melirik ponselku yang berbunyi lalu tersenyum ketika mengetahui siapa yang menghubungiku.
Lalu aku menaruh snack yang sedang kumakan kemudian mengangkat telepon dari Jimin sembari merebahkan diri diatas kasur.
Rupanya Jimin mengajak untuk panggilan video.
Astaga.
Sudah berapa hari aku tidak melihat wajahnya. Dia masih sibuk di Jepang. Rasanya benar-benar sepi tidak ada Jimin.
"Halo?"
Sapanya sambil melambaikan tangan. Ia mengenakan baju bergaris warna merah dan hitam, rambutnya masih basah seperti habis mandi.
Wajahnya juga terlihat lebih segar.
Aku ikut melambaikan tangan pada Jimin.
"Aku baru kelar konser dan langsung mandi terus kesini."
Aku tersenyum.
Kemudian aku memiringkan badanku sambil memeluk guling.
"Jimin kapan pulang?"
Jimin terkekeh membuat matanya berubah menjadi segaris.
"Iya sayang. Kamu kangen ya?"
Aku hanya mencibir Jimin.
Kemudian kami terdiam. Ponselku masih kupegang menghadap wajahku. Jimin pun begitu.
Mataku melihat isi kamar hotelnya yang terlihat dilayar ponselku.
Lalu, Jimin beranjak dari tempatnya kemudian mengikuti posisiku.
Berada diatas kasur dengan memiringkan badan.
Aku tertawa ringan.
"Apaan sih ikut-ikut."
"Dih, orang aku mau siap-siap tidur."
"Yaudah sana tidur!"
"Gak mau! Aku masih pengen vidcall sama kamu."
(SHIET INI KNP GUE GELI PAS NGETIK)
Aku tersenyum tipis lalu kembali terdiam. Mataku sudah berat. Sesekali aku hampir sepenuhnya memejamkan mataku.
Kalau saja Jimin tidak menelpon aku pasti sudah tidur sedari tadi.
Dapat kulihat Jimin tersenyum juga.
"Ngantuk ya?"
Aku mengangkat alisku lalu mengangguk.
"Yaudah kamu tidur deh sana."
"Aku matiin ya Ji-"
"Jangan!"
"Terus ngapain?"
Jimin kembali tersenyum.
"Biarin aja. Aku mau lihat kamu sampe tidur."
--
AAAAAAAAAAAAA
liatin aq jg mz
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend -p.j.m
FanfictionHow is like to be Jimin's boyfriend. [written in Bahasa]