American Music Award, Jimmy Kimmel, Ellen Show dan masih banyak lagi jadwal Bangtan Boys belakangan ini.
Tidak mudah bagi Jimin dan Hyera untuk sekedar bertemu dan melepas rindu.
Begitu pula Hyera yang belakangan ini juga sama sibuknya dengan Jimin.
Akhir pekan ini keduanya berusaha saling mengosongi jadwal masing-masing dan berjanji untuk bertemu.
Hyera memilih untuk bertemu disalah satu cafe yang biasa mereka kunjungi.
Sudah setengah jam lewat jam yang sudah dijanjikan tetapi Hyera masih sibuk memilih baju manakah yang cocok untuk ia pakai.
Sampai lima belas menit berlalu Hyera baru saja keluar dari rumahnya dan menuju ke tempat yang sudah dijanjikan.
Seoul di malam hari dengan salju yang turun membuat Hyera semakin erat memeluk dirinya.
Sweater tebal dibalut coat yang juga tebal ternyata tidak dapat menghilangkan rasa dingin yang terasa disekujur tubuhnya.
Ia buru-buru berlari menuju cafe yang sudah disebrang sana.
Kring~
Bunyi lonceng pintu cafe itu terdengar begitu Hyera membuka pintunya.
Matanya langsung mengedarkan pandangan ke seluruh isi cafe itu hingga ia menangkap seorang lelaki mengenakan baju serba hitam.
Hyera mengulum senyumnya dan berlarian kecil menghampiri lelakinya yang sudah lama tak jumpa dengannya.
"Jimin!"
Jimin menoleh begitu mendengar namanya dipanggil.
Refleks ia berdiri lalu mendekap tubuh kekasihnya dengan erat seakan-akan rasa rindu setelah tidak bertemu berminggu-minggu itu hilang begitu saja.
Jimin mengecup pucuk kepala Hyera sekali sebelum melepas pelukannya.
Tangannya masih melingkar dipinggang Hyera, bibirnya tersenyum lebar begitu Hyera malu-malu menyembunyikan wajahnya didada Jimin.
"Apa kabar, Ra?" Tanya Jimin seraya menyelipkan helai rambut Hyera ke telinganya.
Hyera terkekeh pelan lalu melepas pelukannya dan mendudukkan bokongnya pada kursi di cafe itu.
Tidak bertemu berminggu-minggu membuat Hyera sedikit malu untuk menatap kedua mata Jimin.
Rasanya seperti awal kali mereka menjalin hubungan dan pertama kali pergi berkencan bersama.
Jimin yang menangkap itu pun hanya bisa menahan senyumnya.
Perempuannya terlihat menggemaskan dengan rona merah yang menghiasi kedua pipinya.
"Ehm, apaan sih kok diem-dieman?" protes Hyera, yang masih belum dapat menatap kedua mata Jimin.
Dan Jimin yang masih berusaha menahan tawanya, "Aku kan udah nanya tadi ngga dijawab. Apa kabar, Ra?"
Hyera menghela nafas pelan lalu akhirnya dapat menatap kedua mata Jimin.
"Aku baik. Kamu?"
Jimin menggidikkan bahunya, "Seperti yang kamu lihat sekarang."
Sambil menyeruput Lattenya, Hyera menganggukkan kepala.
Lalu menopang dagunya pada telapak tangannya, "Coba tebak apa yang berubah dari aku?"
Dang! Pertanyaan tersulit bagi setiap laki-laki yaitu ini, menebak apa yang berubah dari penampilan kekasihnya.
Mungkin bagi perempuan, itu adalah pertanyaan yang mudah, tetapi jelas tidak bagi para lelaki ini.
Jimin berdehem gugup sambil berusaha mencari-cari.
"Ngga tauu, Ra," ujar Jimin menyerah setelah sepuluh menit memandangi Hyera tetapi tak kunjung menemukan apa yang berubah dari kekasihnya itu.
Hyera berdecak kasar lalu melepas jedai hitam favoritnya. Memperlihatkan rambutnya yang sudah sependek bahunya.
Dahi Jimin mengerut seraya tersenyum. Hyera terlihat semakin cantik. Itu yang ada dipikiran Jimin begitu melihat the new looks of her girlfriend.
"Cantik." Puji Jimin yang dibalas senyuman puas dari Hyera.
"Balik yuk, Ji?"
Jimin menaikkan alisnya bingung, "Loh, kenapa?"
"Aku lagi pengen main ke rumah kamu deh."
Duh, Hyera baru saja membuat Jimin menangkap omongannya dalam artian lain.
"Main?" tanya Jimin lagi.
Hyera yang menyadari apa yang baru saja ia katakan cukup ambigu langsung memutar bola matanya dan segera berdiri.
"Oh, jadi kamu sebegitu kangennya ya sama aku, Ra?" goda Jimin.
Perempuan itu tidak merespon Jimin, ia memilih untuk berjalan lebih dulu diikuti dengan Jimin dibelakangnya.
"Baju kamu ribet, Ra, ini bakal memakan waktu lama sih. Mungkin sampai pagi. Gimana?" goda Jimin lagi sambil menyikut bahu Hyera.
Jimin tertawa puas begitu melihat Hyera yang salah tingkah dan semakin mempercepat langkahnya.
"Gosh, it's unhealthy, Jimin."
--
HALO SEMUANYAAAA APA KABAAARR??????!!!!
Okay, sekali lagi sorry ya sudah membiarkan work ini tidak ada kabarnya..
gue ngga nulis2 krn gue di disturb nih sm sekolah, yaitu;tugas.:)))))
mungkin work semacem gini msh bisa gue tulis di sela-sela waktu gitu, ceilah.
kalo yg macem girl in the crowd sm director park itu, beuh.
harus dpt feel ceritanya kembali sebelum bisa lanjut nulis, thats why i needddd liburan:(
dan finally hari selasa besok gue uas jd bentar lg libuuuurrr!!!!!!
jadi org itu harus ber-positive thinking ya, jgn jadikan uas sebagai beban.
coba aja pikirin, uas, abis uas terbitlah liburan!
hehehe. yasudah, sampai jumpa lagi yaaa👋
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend -p.j.m
FanfictionHow is like to be Jimin's boyfriend. [written in Bahasa]