Dua hari yang akan datang, Hyera akan dipertemukan kembali dengan hari dimana Jimin dilahirkan.
Hyera adalah tipikal perempuan yang paling handal jika disuruh untuk mengerjai seseorang yang berulang tahun.
Terlebih kekasihnya sendiri. Park Jimin.
Tanggal tiga belas oktober kali ini Hyera sengaja berpura-pura marah pada Jimin.
Berbeda dengan tahun lalu dimana ulang tahun Jimin full of sweetness, kali ini berbeda.
Kemarin Jimin yang seharusnya menjemput Hyera untuk pergi ke sungai Han di dini hari itu kedapatan terlambat menjemput.
Salahkan Hyera yang saat itu sedang siklus bulanan di hari pertama. Jimin lagi-lagi yang harus kena imbas.
Berakhir dengan Hyera diam disepanjang jalan sampai di sungai Han dan pulang tanpa mendengar suara Hyera sama sekali.
Perempuan itu hanya menggeleng, mengangguk, atau menggidikkan bahunya saat ditanyai sesuatu oleh Jimin.
"Kamu nggak sakit atau apa kan?" Tanya Jimin saat sudah sampai didepan apartemen Hyera malam itu.
Lagi-lagi Hyera menggeleng. Perempuan itu sudah bersiap untuk keluar dari mobil Jimin.
"Hati-hati, Ra." Kata Jimin sebelum Hyera benar-benar keluar dari mobil Jimin.
And plot twist.
Rencana Hyera untuk berpura-pura marah pada Jimin harus gagal dengan begini.
Hyera yang tiba-tiba flu dan harus berdiam diri di rumah membuat dirinya tidak bisa menahan untuk tidak menghubungi Jimin.
Hyera : lagi sakit bro
Hyera : temeninTepat setelah Jimin membalas pesan Hyera, seseorang masuk ke dalam apartemennya dan langsung membuka kamarnya.
"Sakit apa kamu?" Tanya Jimin lalu duduk ditepi kasur Hyera.
Hyera hanya menggelengkan kepalanya kemudian Jimin menaruh kantong plastik yang berisi makanan ringan untuk kekasihnya.
Jimin hanya menghela nafas setelah menempelkan telapak tangannya pada dahi Hyera.
"Udah minum obat belom?" Tanya Jimin lagi.
"Gini doang, tidur juga udah sembuh kali, Ji." Protes Hyera yang tidak mau untuk bersakit-sakitan.
"Ngaco kamu ah, minum obat ya, Ra?" Suruh Jimin dengan raut wajah yang sudah kelewat khawatir.
"Kamu obatnya, makanya aku nyuruh kamu kesini."
Jimin tertawa. Bisa-bisanya perempuannya itu berucap seperti itu ketika sedang sakit.
"Yaudah, makan deh ya?"
Setelah mendapat anggukan dari Hyera, Jimin bergegas ke dapur untuk memasak sedikit dan kembali dengan satu piring dan satu gelas air putih.
Jimin menyuruh Hyera untuk duduk dan mulai menyuapinya.
"Jangan sakit dong Ra." Kata Jimin seraya mengusap ujung bibir Hyera.
"Iya. Besok sembuh." Jawab Hyera singkat, membuat Jimin kembali tertawa.
"Jadiiiiii, ulang tahun besok kamu mau diapain?" Tanya Hyera to the point, karena rencana untuk mengerjai Jimin sudah sirna.
Jimin mengerutkan dahinya lalu menaruh piring sisa makan Hyera yang sudah habis.
"Ini kamu nawarin apaan nih?" Jimin balik bertanya.
"Tuh kan, mesum pasti ah, heran." Celetuk Hyera yang mendapat tawa dari Jimin.
"Ih padahal aku nggak maksud gitu. Kamu kali yang mesum."
Hyera rolling her eyes lalu menarik selimut untuk menutupi setengah badannya dan merebahkan diri.
"Ssst ah, berisik."
Jimin tersenyum kecil lalu duduk lebih dekat dan mengusap kepala kekasihnya.
"Tidur, ya?"
"Iya ini emang mau tidur." Kata Hyera datar. Masih sebal dengan tuduhan Jimin tadi.
Mendengar itu Jimin tersenyum dan berusaha menahan tawanya.
"Yaudah tidur." Kemudian Jimin mendekat untuk mengecup dahi Hyera. "Cepet sembuh ya, Sayang."
Hyera mengangguk pelan dan Jimin berdiri dari tempatnya.
"Aku mau ke dapur dulu. Cucian piring kamu banyak."
--
kesayanganku mau ulang tahun💓
and not long after that, me juga ulang tahun😳
^kode biar diucapin kalian.
coy
seriously guys? #90 in fanfiction bruh, thank you, i love you all❣
see you di ulang tahun jimin dan ulang tahun gue bcs gue akan update👋
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend -p.j.m
FanfictionHow is like to be Jimin's boyfriend. [written in Bahasa]