Jealous

2.9K 277 129
                                    

!!!

panjang.

( ͡° ͜ʖ ͡°)

Sejak tadi pagi Jimin sudah berada dirumahku. Dan sore ini, aku mengajaknya pergi ke Mall.

Aku mengajak Jimin pergi menemaniku untuk membeli kado untuk temanku.

Setelah selesai memilih kado, aku dan Jimin mengantri untuk membayarnya.

Baru saja giliranku membayar, Jimin tiba-tiba membisikkan sesuatu padaku.

"Mau ke kamar mandi, yang."

Aku terkekeh, "Yaudah sana."

"Tunggu ya." Jimin mengecup pipiku sebelum berlari ke kamar mandi.

Kutaruh barangku dikasir sambil mengambil dompet didalam tas.

"Halo?"

Aku mengangkat kepalaku saat mas-mas kasir itu mengeluarkan suara.

Aku tersenyum tipis dan mengalihkan pandanganku pada dompetku.

Kasir itu mengambil barang yang kubeli, "Milih barangnya pinter banget, ini bagus, mbak."

Lagi-lagi aku hanya tersenyum tipis, "Eh iya? Makasih."

"Namanya siapa ya, mbak?"

Duh, aku paling tidak suka dengan orang yang sok manis padahal tidak kenal seperti ini.

Aku mundur satu langkah ketika tiba-tiba aku menabrak seseorang lalu kurasakan tangan yang melingkar dipinggangku.

Aku menoleh dan mendapati Jimin berada disampingku.

"Pacar saya mas."

Kasir itu sepertinya terkejut ketika mendengar nada suara Jimin yang terdengar dingin.

Mata Jimin masih menatap kasir itu tidak suka.

Setelah membayar barang yang kubeli, Jimin buru-buru menarikku menjauh.

"Apaan banget sih mas kasirnya." Omelku sambil menggandeng tangan Jimin.

Jimin menoleh lalu mencubit hidungku pelan, "Resiko orang cantik."

-

Jimin dan aku memutuskan untuk pergi ke sungai Han ketika jam menunjukkan pukul sepuluh malam.

Kami duduk dikursi diujung sungai. Menikmati angin malam yang terasa dingin dikulitku.

"Ra, aku mau beli kesana dulu ya." Ujar Jimin sambil menunjuk mini market diujung sana.

Aku mengangguk lalu kembali menatap lurus pada air sungai yang bergerak pelan.

"Loh, Hyera?!"

Mataku membulat ketika melihat seseorang yang berdiri didepanku.

Refleks aku melirik Jimin yang sedang berjalan memasuki mini market disana.

"Hanbin ngapain disini?!"

Hanbin menyengir lalu duduk disebelahku.

"Olahraga malam." Jawabnya santai.

(jgn ambigoe( ͡° ͜ʖ ͡°))

Aku berusaha untuk bersikap biasa dengan Hanbin.

"Lo langgeng ya Ra, sama dia." Aku hanya tertawa mendengar ucapan Hanbin.

Ia mengajakku mengobrol sambil sesekali aku tertawa dengan ucapanannya.

"Ehm."

Kami berdua menoleh dan melihat Jimin berdiri sambil membawa kantong plastik yang berisi beberapa cemilan ditangan kanannya.

boyfriend -p.j.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang