Besok adalah tanggal rilis album Bangtan Boys dan besok mereka juga akan melaksakan konferensi pers sekitar jam dua siang.
Sedangkan malam ini, Hyera berada di minimarket, sedang belanja beberapa makanan. Tiba-tiba saja ia ingin membeli banyak cemilan, maka dari itu disanalah Hyera.
They stopped texting. Semenjak awal pertekaran terjadi, sampai sekarang. Tidak ada pesan atau bahkan telepon lagi dari Jimin.
Memang, sebuah hubungan pasti ada kembang kempisnya juga. Dan ini pun bukan kali pertamanya mereka adu mulut sampai mengakibatkan komunikasi terlepas begitu saja.
Di sisi lain, Jimin malam itu masih berada di ruang latihan, sendirian. Member lain sudah lebih dulu kembali ke dorm mereka.
Kepala Jimin tidak bisa berhenti memikirkan perkataan Namjoon tempo hari.
Tentang pertengkarannya dengan Hyera yang bisa saja akan berdampak negatif pada comeback mereka yang sudah dinantikan semua orang.
Padahal besok sudah akan dirilis album mereka, tetapi hubungannya dengan Hyera masih belum membaik.
Jimin mengacak rambutnya frustasi, ia mengambil topi dan jaketnya lalu berjalan keluar.
Ia memutuskan untuk pergi ke minimarket untuk membeli minuman dingin.
Saat Jimin membuka pintu minimarket dan berjalan menuju ke barisan minuman-minuman dingin, matanya menangkap seorang perempuan yang sedang melipat tangannya didada dan matanya sibuk memperhatiakan deretan makanan disana.
Jimin menundukkan kepalanya, mencoba untuk menyembunyikan senyuman yang secara refleks mengembang.
Perempuannya ada disana.
Ingin saja rasanya Jimin berlari dan memeluknya. Tetapi, hubungan mereka saja belum membaik.
Jimin tetap disana, memperhatikan Hyera yang sepertinya masih bingung memilih makanan untuk dibeli.
Hingga saat Hyera selesai mengambil satu cemilan cukup besar, ia menoleh dan matanya bertemu dengan Jimin.
Dengan cepat Hyera mengalihkan pandangannya dan berjalan menghindari Jimin.
Jimin mengerti akan hal itu, jadi ia tetap diam untuk melawan ego dan sifat keras kepalanya. Ia berjalan mengikuti Hyera dari belakang.
Hyera sampai pada deretan mie instan. Kepalanya terangkat untuk melihat mie incarannya yang berada diatas sana.
Gosh, Hyera tidak akan sampai untuk menjangkau setinggi itu.
Hyera berdehem pelan, berusaha untuk menutup suasana canggung disana.
Ia tahu bahwa Jimin berada didekatnya, sedang memperhatikan dirinya yang akan berusaha untuk menggapai mie yang berada diatas.
"Hati-hati," ujar Jimin secara tiba-tiba. "Nyampe ngga ngambilnya?"
Hyera masih diam dan berusaha untuk mengira-ngira agar bisa mengambil mie instan itu.
"Ra, kamu denger aku, 'kan?"
"Denger." jawab Hyera singkat dan mulai berjinjit untuk mengambil mie instan itu.
Jimin tetap diam, tangannya ia lipat didepan dada dan terus memperhatikan Hyera yang mulai berjinjit dan berusaha untuk menggapai mie instan.
Jimin yakin sebentar lagi pasti Hyera akan meminta bantuannya.
Tetapi Jimin salah saat mendapati Hyera masih tetap berusaha untuk mengambilnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend -p.j.m
Fiksi PenggemarHow is like to be Jimin's boyfriend. [written in Bahasa]