1

550 64 61
                                    

Persahabatan itu memang indah tapi saat penghianatan itu datang. Persahabatan itu seperti sejarah tanpa arti.

🌟🌟🌟

"Dan sekarang kamu bersihin semua toilet yang ada disekolah ini sampai jam istirahat. Nanti bapak akan kesini lagi. Kalo kamu sudah selesai silahkan beritahu bapak" seru pak Adi. Kemudian berlalu. Elyn menatap datar kepergian pak Adi. Namun dalam dirinya kembali mengumpat.

"Lebih baik gue lari daripada harus menghadapi kotoran-kotoran manusia hina disini" celetuknya kesal.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰

"Yes, akhirnya selesai juga. Ternyata bersihin toilet capek juga ya" pikirnya sembari mengusap peluh di dahinya.

"Udah beres bersihinnya?" tanyanya.
Elyn tersentak dan membalikan tubuhnya.

"Eh iya pak sudah selesai. Kalau begitu saya masuk kelas dulu ya pak. Permisi" jawab Elyn sembari berlalu meninggalkan pak Adi.

Sebelum melangkah,langkahnya terhenti karena lengannya ditahan. Elyn berhenti dan berbalik menatap orang yang tengah memegang lengannya. Elyn mengernyitkan dahinya.


"Eh tunggu sebentar. Kamu udah bersihin semua toilet?" Elyn langsung cepat-cepat mengangguk.
"Kalau begitu kamu boleh kembali ke kelas, tapi nanti saya tunggu kamu di lapangan. Jangan lupa" peringat pak Adi sambil berlalu meninggalkan Elyn yang sedang berpikir mencerna perkataanya.

"Kenapa gue disuruh ke lapangan nanti?ah Bodoh yang penting gue udah selesai" ucapnya dan berlari pergi keluar.

Elyn berjalan masuk ke dalam kelasnya. Tiba dikelas ia berjalan dengan cepat ke bangkunya untuk menghilangkan rasa lelahnya. Elyn menjatuhkan tubuhnya dengan keras diatas bangku dengan wajah lelah dan kesal. Sila teman sebangkunya yang dari tadi asik memainkan ponsel milknya terkejut dan menoleh ke sumber suara.

"Eh, darimana aja sih loh jam segini baru nongol? lah tuh muka kenapa kusut kek gitu? habis ngapain sih?" tanyanya binggung sambil mengambil tisu dan membersihkan keringat yang ada di wajah sahabatnya itu. Elyn yang mendapat perlakuan dari Sila hanya tersenyum dan merasa bahagia karena mendapat perhatian dari sahabatnya.

Elyn mendesah "Ah gue kesel sama guru satu itu" jawabanya kesal sambil melipat kedua tangannya kedepan dada.

"Siapa sih yang bikin sahabat gue kayak gini?" tanya Sila dengan nada lembut yang membuat Elyn yang tengah kesal tertawa kecil dengan perkataan yang diucapkan sahabatnya.

"Ya siapa lagi kalau bukan pak Adi guru nyebelin banget" Sila yang paham kemana arah pembicaraan Elyn dia hanya mengangguk paham. Dia tahu tentang pak Adi. Guru yang masih muda, tapi ikapnya yang membuat anak-anak yang awalnya kagum langsung kesal dengannya.

"Sil, loh tau nggak kenapa gue kayak gini?"Sila menggeleng "Ya karena tadi gue telat dan nggak dibukain pintu gerbang, trus tuh orang datang dan ngancam gue. Jadi gue terpaksa nerima hukumannya. Dan loh tau kan pak Adi itu orangnya kayak gimana? tadi gue dihukum bersihin semua toilet Sil, lo bayangin deh" Elyn menjelaskan panjang lebar.

Sila yang mendengarnya tertawa keras sambil memegang perutnya. Dia tidak percaya bahwa sahabatnya orang yang cuek dan galak bisa disuruh bersihin toilet. Dan dia tidak habis pikir pak Adi bisa membuat sahabatnya bisa kesal seperti ini.

"Dan apa lo tau tadi dia bilang ke gue alasan gue telat apa? "makannya jangan kebanyakan nonton drama korea. Jadi lupa waktu kan" dia bilang gitu ke gue Sil, apa gue nggak kesal. Siapa juga yang nonton drama nggak jelas gitu" jelas Elyn meniru gaya bicara pak Adi. Sila yang dari tadi menahan tawanya hanya mengangguk.

"Tau aja sih pak Adi. Udah-udah ngomelnya emang lo gak laper dari tadi ngomel mulu. Gue aja yang dari tadi denger laper tau nggak dengar omelan lo"

"Ih, nyebelin banget si lo orang sahabatnya lagi kesal malah gitu. Udah deh cepet gue juga laper"menarik tangan Sila untuk pergi mengikutinya kekantin. Sila yang berada dibelakangnya hanya tersenyum kecil menahan tawanya melihat tingkah sahabatnya itu yang terkadang cuek dan kadang juga bisa galak.

Saat dikantin mereka memilih tempat untuk makan yang sepi. Sila yang melihat tempat yang dia inginkan langsung menarik tangan Elyn untuk mengikutinnya.

"Eh lo mau pesan apa gue pesanin cepet" tanya Sila

"Gue pesan nasi goreng sama jus jeruk deh GPL ya.. "Jawab Elyn sembari berlagak seperti majikan. Sila yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas karena terbiasa melihat tingkah sahabatanya.

Sila meninggalkan Elyn yang tengah menunggu pesanannya. Tak perlu waktu lama Sila datang dengan membawa pesanannya. Elyn yang melihatnya langsung meraih makanan yang dibawah Sila dengan rakus.

" eh Lyn lo ya laper apa nggak pernah dikasih makan sama nyokap loh sebulan sih. Rakus amat"Elyn yang dari tadi asik makan lalu menghentikan aktivitas makannya dan menoleh ke Sila.

"Eh gue laper tau nggak tadi tenaga gue abis buat bersihin toilet ditambah lagi tadi gue nggak sarapan" jawab Elyn sambil memegang perutnya. Sila yang dari tadi menatap tingkah sahabatnya itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Eh Lyn lo kalau makan biasa aja sampek belepotan gitu. Gak malu diliahatin banyak orang" sambil menunjuk bagian yang kotor disekitar mulut Elyn. Elyn yang menyadarinya hanya tekekeh kecil dan melanjutkan makannya.

Sila mengedarkan pandangannya. Dia merasa ada seseorang yang tengah melihatnya"Lyn loh nggak sadar kalau dari tadi dilihatin orang" Elyn mendongak melihatnya lalu mengangkat bahunya acuh. Tak lama seseorang yang dari tadi melihat keduanya mendekat. Sila yang melihatnya hanya memalingkan wajahnya acuh.

🌟🌟🌟

AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang