Jika takdir tak menjodohkan kamu dengan dia. Kenapa kamu masih menjaga takdir orang lain.
🌟🌟🌟Bill tengah mengendarai motor besarnya keluar dari area sekolah. Dia melihat seseorang yang tengah berdiri ketakutan ditengah jalan. Bill mengedarkan pandangannya. Sebuah mobil melaju dengan cepat seakan ingin menabrak seorang ditengah jalan itu.
Dia menajamkan matanya, merasa mengenali wajah orang yang tengah berdiri kaku ditengah jalan. Elyn. Tanpa menunggu lama bergegas turun dari motornya membuang helmnya asal dan berlari sekuat tenagannya. Dia menarik tubuh mungil Elyn agar menjauh dari sana. Dan
Brukkkk
Tubuh Bill jatuh di aspal. Kedua tangannya melingkar dipinggang Elyn. Elyn memejamkan matanya. Mungkin sekarang dia sudah berada di surga. Bertemu dengan para malaikat disana. Elyn memberanikan membuka matanya perlahan. Tubuhnya terpaku. Dia tidak percaya dengan keadaannya saat ini. Bahkan bibirnya kelu. Tubuh Elyn tepat di atas tubuh Bill yang tengah menatapnya lekat. Elyn memandang Bill dengan tatapan binggung.
Kenapa di surga gue ketemu dia sih! Nggak di dunia, nggak di surga gue ketemu dia. Eneg gue!
"Lo kenapa lihatin gue, berdiri cepetan!" ujar Bill. Elyn langsung berdiri dari posisinya merapikan pakaian dan rambutnya. Bill ikut berdiri membersihkan bajunya yang kotor.
"Kenapa lo berdiri ditengah jalan. Emang lo nggak lihat ada mobil. Lo mau cari mati ha!" bentak Bill. Elyn tersentak kaget. Ini pertama kalinya dia dibentak seseorang. Bahkan mamanya saja tak pernah membentaknya. Mungkin terkadang mamanya marah, tapi tidak membentaknya.
"Gue ngomong sama manusia bukan patung! lo kenapa berdiri di jalan, mau mati?!" Elyn menatap Bill kesal. Emang dia siapa bentak gue, apa pedulinya sama gue.
"Gue nggak tahu kenapa gue bisa ditengah jalan, gue nggak lihat ada mobil. Dan kalau gue mau mati mendingan gue langsung terjun aja dilantai 2 sekolahan kan lebih cepat gue matinya!" tegas Elyn tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya.
Bill menatap mata Elyn lekat. Tanpa terasa air jatuh perlahan dari langit. Bill dan Elyn bersamaan melihat keatas langit. Kemudian bunyi petir terdengar menggelegar.
"Aaahhh..." teriak Elyn sembari menutup kedua telingannya. Bill menoleh melihat Elyn. Bill menarik tangan Elyn menuju tempat untuk berteduh. Elyn menatap tanganya yang dipegang Bill.
"Eh Bill lo mau ngajak gue kemana? Bill tunggu!" teriak Elyn saat berada dibelakang Bill. Bill tidak mengubrisnya dan terus berjalan. Dia melihat ada sebuah tempat yang bisa untuk mereka tempati berteduh.
"Duduk" ujar Bill dingin. Elyn melirik Bill bingung dengan sikap Bill. Kemudian Elyn mendudukan tubuhnya. Bill duduk disamping Elyn. Tak ada yang mau memulai percakapan diantara mereka. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Kemudian hujan turun dengan derasnya. Menumpahkan semua air yang dibendung oleh awan.
Bill menatap kosong melihat hujan yang sangat deras "Sorry, tadi gue bentak lo" ujarnya. Bahkan dia tidak bisa mengatakan apa yang membuatnya memarahinya. Kejadian yang dulu menimpanya membuat dia trauma.
Elyn memalingkan wajahnya menatap wajah Bill "Nggak papa, tadi gue kaget aja lo bentak karena gue nggak pernah dibentak orang tua gue. Dan lo adalah orang pertama yang bentak gue" terang Elyn.
Bill hanya bergeming. Dia memilih diam karena dia merasa bersalah. Tapi apa yang harus dia lakukan sekarang, entah dia sendiri juga tidak bisa memikirkannya.
"Emang semua cewek itu penakut. Petir aja takut" ujar Bill. Elyn membulatkan matanya menatap Bill.
"Gue tadi cuma kaget aja dengernya. Makanya gue teriak. Gue nggak takut sama petir" ujar Elyn. Padahal dia sendiri takut dengan petir tapi apa yang dia katakan.
Hujan masih deras membuat Elyn menahan dinginnya hujan. Dia tidak ingin menunjukan rasa dingin menyengat tubuhnya. Dia tidak ingin dianggap lemah oleh Bill. Dan Bill akan beranggapan dia ingin memodusinya. Itu tidak mungkin terjadi. Elyn menoleh melihat Bill yang tengah menatap hujan dengan tatapan kosong.
"He Bill lo kenapa ngomong gitu tadi?" tanya Elyn.
Bill masih tak bergeming. Bill mengernyitkan dahinya bingung.
"Ngomong apa?"tanyanya.
"Ya tadi lo kenapa bohong?"Bill masih memandang hujan yang turun sangat derasn
"Gue juga nggak tahu. Sebenernya yang nyanyi tadi itu cuma lo, tapi kak Jezz yang nyuruh gue. Gue juga bingung. Katanya kalau gue duet sama lo pasti nanti donaturnya bisa ngasih lebih karena lihat penampilan lo sama gue. Nggak masuk akal" ujarnya dingin.
Elyn mengguk paham. Hujan berhenti turun menyisakan genangan air di sepanjang jalan. Elyn melihat sekitar dan berdiri dari posisinya.
"Hujannya udah berhenti gue mau pulang dulu" Elyn melangkahkan kakinya. Namun langkahnya tertahan.
"Tunggu, lo pulang bareng gue aja. Mau malem perempuan itu nggak boleh jalan sendirian kalau malem-malem" ujarnya datar.
Elyn menatap datar Bill "Bukannya lo nggak mau siapapun duduk di motor lo?" tanyanya. Bill menatap Elyn tak kalah datar.
"Nggak mungkin juga gue ngelarang karena lo udah ngambil kesempatan itu" jawabnya dingin. Bill menyalakan motornya. Elyn bergeming masih berada disamping Bill.
"Lo mau tetep berdiri disana atau mau naik. Buruan!" perintah Bill. Elyn menatap motor Bill bingung. Dia bingung bagaimana naik keatas motornya dengan pakaian yang dia kenakan saat ini.
"Ngapain lo malah lihatin motor gue. Buruan naik!" Elyn menatap Bill kesal.
"Gimana gue naiknya. Gue pakek rok tau nggak. Jadi binggung naiknya gimana? Kalau gue pakek celana ya gue naik dari tadi" gerutu Elyn. Bill menatap Elyn dan melepaskan jaket yang dia gunakan. Elyn melihat Bill bingung.
"Bukannya biasanya lo diboncengin sama kak Jezz pakek rok ya?" tanya Bill. Mata Elyn membulat sempurna. Dia menelan salivanya.
Gue kok bego banget sih! gimana jawabnya sekarang. Bukan Elyn melupakan itu, tapi sekarang beda yang bonceng bukan kak Jezz tapi Bill.
Bill memandang wajah Elyn bingung "Nggak usah banyak mikir, nanti otak lo habis buat mikir. nih pakek jaket gue buat nutupi kaki lo" Elyn membulatkan matanya menatap Bill bingung.
Elyn mengambil jaket Bill ragu "Pegangan ke pundak gue" Elyn hati-hati naik ke atas motor Bill. Meletakan tangannya dipundak Bill. Rasa canggung menyelimuti perasaannya.
Bill menjalankan motornya. 5 menit kemudian mereka tiba dirumah Elyn. Elyn turun dari motor Bill.
"Ini makasih jaketnya dan makasih udah anterin gue pulang" ujar Elyn sembari menyerahkan jaket Bill. Bill mengambil jaketnya dan menjalankan motornya.
Elyn menatap punggung Bill yang mulai menghilang "Duh ada apa sama diri gue. kenapa gue bego banget. Gue bilang nggak tau cara naik kemotornya padahal biasanya gue dibonceng kak Jezz. Dimana muka gue besok ketemu Bill!" pekik Elyn kemudian masuk kedalam rumah.
🌟🌟🌟
Akhirnya aku up juga. Lama banget nggak up.
Makasih yang masih nunggu in cerita aku. Jangan lupa vote and comment ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN
Teen Fiction[COMPLETE] Seorang gadis yang memiliki masa lalu yang membuatnya trauma akan cinta. Hingga suatu ketika bertemu seseorang yang akan merubah kehidupannya. Dan merubah segalanya. Merubah kebahagiaannya. "Gue nggak tau lo itu ternyata buruk. Dimata gue...