Jangan melepas apa yang belum sempat kamu peluk. Jika pada akhirnya kau berusaha kembali memeluknya
🌟🌟🌟
"Mau pesen apa? Gue yang traktir" ujar Aji. Semua yang ada di meja itu menoleh menatap ragu kearahnya."Yaelah lo barusan ngimpi ketiban dosa?" ejek Leon.
"Yaudah lo nggak usah gue traktir. Bacot mulu"
"Kek punya duit aja tampang kek lo. Emang bisa nraktir?" gumam Leon yang setengah kesal dengan kelakuan Aji.
"Ya enggaklah. Lo pikir bokap gue pabrik duit" balas Aji yang langsung mendapat pukulan Leon.
"Bilang aja minta ditraktir" cibir Sila yang duduk disamping Aji.
"Neng Sila tau aja sih. Emang calon istri idaman ya gini" ujar Aji mencolek bahu Sila gemas. Sila menyentakkan tangan Aji dan melototinya yang hanya diiringi tawa Aji.
"Gue yang traktir" ujar Bill.
"Dari tadi kek. Gue capek ngekode mulu. Kasihan gue sama Sasa punya pacar nggak pekaan kek lo. Kalo aja hati gue bukan buat Sila, udah gue pacarin tuh" jawab Aji melempar tisu kearah muka Bill.
"Dasar kutu! Main-main sama gue!"
"Mamam tuh tisu. Yaudah semuanya sekarang pilih makanan sesuka kalian. Bill yang traktir!!" ujar Aji yang mendapat senyuman dari semuanya.
Aji berdiri menggandeng tangan Sila untuk mengikutinya kearah salah satu kantin. Leon juga berdiri mengikuti keduanya.
"Kamu pesen apa? Biar aku yang pesenin" ujar Sasa.
"Terserah kamu" Sasa tersenyum dan berdiri beranjak pergi menyusul ketiga temannya yang telah lebih dulu pergi.
"Lo nggak pesen?" tanya Bill kearah Elyn.
"Nanti gue pesen sendiri"
"Biar Sasa yang pesenin"
"Nggak usah" jawab Elyn datar. Bill diam menatap Elyn. Entah mungkin hanya perasaannya saja yang mengatakan jika Elyn telah berubah.
"He lo!" ujar seseorang yang tiba-tiba menarik tangan Elyn membuatnya berdiri dari posisi duduknya.
"Apaan sih!! Suka banget cari masalah sama gue!" balas Elyn menyentakkan tangannya dari genggaman seseorang.
"Lo emang dasar cewek kegatelan! Semua aja cowok disekolah ini lo deketin! Dasar nggak punya malu!" oceh Bella.
Elyn mendelik
"He yang nggak punya malu itu siapa?! Ngaca! Kalo nggak punya kaca bilang sama gue, gue beliin yang gede didepan muka lo!" teriak Elyn."Yang nggak punya kaca itu lo! Bisa-bisanya deketin cowok orang!" balas Bella yang sekarang mendorong bahu Elyn membuatnya terhuyung kebelakang.
"Elyn!!" teriak Bill mendekat memegangi badan Elyn. Semua anak yang ada dikantinpun kini beralih menatapnya.
"Lo emang keterlaluan Bel, gue selama ini nggak peduli sama lo tapi lo ngelunjak. mau lo apa?!" Ujar Bill menatap Bella membuat Bella juga ikut menatapnya.
"Gue cuma mau cewek ini pergi dari sekolah ini. Cewek pengganggu!" Elyn mengatur nafasnya. Jika saja ini bukan sekolah, dia bisa menjambak rambut nenek lampir yang ada di depannya ini hingga habis ditangannya.
"Seharusnya yang pergi itu lo bukan dia" sela Sasa.
Aji, Sila, Sasa dan Leon berdiri tak jauh dari ketiganya setelah mendengar keributan.
"Bella!!" teriak Sila mendorong bahu Bella kencang.
"Gue selama ini diem lihat lo ngejelek-jelekin sahabat gue. Tapi kali ini gue nggak bakal biarin! Sini lo sama gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN
Teen Fiction[COMPLETE] Seorang gadis yang memiliki masa lalu yang membuatnya trauma akan cinta. Hingga suatu ketika bertemu seseorang yang akan merubah kehidupannya. Dan merubah segalanya. Merubah kebahagiaannya. "Gue nggak tau lo itu ternyata buruk. Dimata gue...