Seberapa bahagianya kau dan dia. kau akan sangat bahagia saat kau tahu dia benar mencintaimu
🌟🌟🌟
Keesokan paginya Elyn bangun lebih awal. Dia berpikir akan berangkat tepat waktu kali ini. Bahkan Ratih heran dengan sikap anaknya. Saat akan pergi ponselnya berbunyi tangannya terulur mengambilnya.
Line
Jezz : Gue udah ada di depan rumah lo sekarang. Buruan keluar gue tunggu
Elyn tersenyum kecil dan bergegas turun. Di depan gerbang dia menghampiri Jezz yang tengah berdiri di samping motornya. Elyn mengamati Jezz dengan intens. Dia kagum dengan Jezz membuat matanya tak ingin melepaskan pandangan dari wajah sempurna itu.
"Lo kenapa lihatin kayak gitu? Ya emang gue ganteng, tapi jangan dilihatin kayak gitu entar naksir kan jadi repot" goda Jezz sembari menyisir rambutnya kebelakang dengan jarinya menunjukan kadar ketampananya.
Emang tuhan nyiptain lo nggak tanggung-tanggung-batin Elyn
Elyn tersadar, lalu mengerjabkan matanya pelan.
"Siapa juga yang lihatin" sewot Elyn.
"Lah tadi lihatnya sampe mulutnya ke buka" jawab Jezz. Elyn menelan salivanya."En-enggak ya" jawabnya.
Jezz menggulum senyumnya melihat tingkah Elyn. Emang ya wanita kadar gengsinya tinggi.
"Yaudah buruan naik" Elyn mengangguk dan naik keatas motornya. Cukup lama Elyn menunggu Jezz menjalankan motornya namun tak kunjung berjalan. Elyn memiringkan kepalanya memandang Jezz binggung.
"Kenapa nggak jalan? katanya mau berangkat?" ujar Elyn.
"Tangannya mana?" Elyn mengernyitkan dahi.
"Maksudnya? ini tangan gue" mengulurkan tangannya ke depan Jezz. Jezz menarik tangan Elyn merangkul dipinggangnya.
Elyn terkejut, tentu saja. Dia merasa keringat dingin membasahi badannya. Bahkan jantungnya enggan untuk berkompromi. Jezz menjalankan motornya. Dalam perjalanan Elyn hanya diam, mencerna perlakuan Jezz padanya.
Tiba di sekolah Jezz memarkirkan motornya dan tanpa sengaja bertemu dengan Bill. Bill melihat kakanya datar dan menatapnya dengan tatapan berbeda.
"Buruan gih turun masuk kelas entar telat" ujar Jezz melepas helmnya.
Elyn mengangguk "Makasih udah anterin gue kak" Elyn tersenyum ramah kearah Jezz. Kemudian menatap Bill sekilas lalu berlarian kecil masuk ke dalam sekolah.
Bill masih memandang kakaknya. Dia pun mendekat kearahnya.
"Lo jadian ya kakak sama dia?" tanya Bill dengan ekspresi masih sama datar. Jezz menyunggingkan senyum.
"Belum, tapi kayaknya akan" Jezz menepuk pundak Bill dan berlalu masuk. Bill menatap kakanya heran dan memilih masuk ke dalam kelasnya.
Elyn berjalan pelan masuk ke dalam kelasnya. Mendekat kearah Sila dan duduk disampingnya.
"He Sil, lo tau nggak?" Sila menolehkan wajahnya.
"Nggak"ujar Sila.
"Elah napa sih lo? lagi PMS lo galak bener. Gue serius Sil tadi gue di dianterin kak Jezz ke sekolah" jawab Elyn sepontan.
"WHATTT?! APA LO BILANG?! DIANTERIN SAMA KAK JEZZ?!" spontan suara Sila mengelegarkan satu kelas. Elyn membukam mulut Sila.
"Lo ya kalau ngomong dijaga" sambil tersenyum kecil kearah teman-temannya yang tengah memandangnya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN
Teen Fiction[COMPLETE] Seorang gadis yang memiliki masa lalu yang membuatnya trauma akan cinta. Hingga suatu ketika bertemu seseorang yang akan merubah kehidupannya. Dan merubah segalanya. Merubah kebahagiaannya. "Gue nggak tau lo itu ternyata buruk. Dimata gue...