25

128 13 1
                                    

Hope enjoy gaes😊
.
.
.

Sampai sekarang pun kau masih tetap terindukan

🌟🌟🌟


Di sini Elyn sekarang. Di dalam mall yang cukup ramai pengunjungnya.

"Mana Sasa? Belum dateng?" tanya Tion menatap Elyn yang duduk di sampingnya.

"Belum, katanya tadi otw" balas Elyn datar sembari memainkan ponselnya.

"Makanya tadi gue aja yang jemput, mungkin sekarang udah jalan-jalan dari tadi. Pake Sasanya nggak mau lagi" ujar Dion sok ngambek.

"He lo mau nganterin pakek apa? Ngesot?!" sewot Tion.

"Ya pakek mobil lah" jawab Dion.

"Mobil nyuri? Sok-sokan dasar!"

Tion memukul kepala Dion membuat sang pemilik kepala meringis memegangi kepalanya.

"Adohh.. Kepala gue copot lo mau tanggung jawab?!"

"Biar sekalian otak lo kebalik pinteran dikit"

Dion memalingkan wajahnya.
"Pinjem Sila kan bisa. Orang dia punya. Ya nggak Sil?" ujar Dion menaik turunkan alisnya kearah Sila. Sedang Sila hanya memutar bola matanya malas.

Tion menjitak kepala Dion lagi.
"Makanya punya otak digunain! Terus kita pada mau lo gimanain? Orang nebeng Sila."

"Emang gue pikirin!" jawab Dion memalingkan wajahnya membuat Tion ingin memutuskan kepalanya saat itu juga. Tion mengangkat tangannya ingin memukul kepalanya lagi.

"Eh lo pukul gue sekali lagi dapet piring cantik!" sewot Dion membuat Tion memutar bola matanya malas.

"Hai semua. Maaf lama" ujar seseorang membuat semua yang ada di sana menatap kearahnya. Elyn mengangkat kepalanya. Matanya bertemu dengan mata seseorang.

"Eh udah dateng Sa" ujar Dion tersenyum kecut melihat Sasa yang datang bersama Bill. Bahkan tangan Sasa bertengger manis memeluk lengan Bill.

Apes udah diduluin kan-gumamnya

"Nggak papa kan gue ajak Bill?" tanya Sasa menatap semua yang tengah duduk. Semua diam saling menatap.

"Santai aja Sa" jawab Elyn menghentikan aksi tatap.

"Yaudah kita jalan-jalan yuk. Nonton gimana?" tawar Sasa antusias.

"Boleh" jawab mereka bersamaan.

Semua berjalan beriringan. Elyn berjalan di belakang Bill dan Sasa yang sedari tadi asik mengobrol berdua lebih tepatnya Bill diam dan Sasa yang asik berbicara tanpa henti. Sila masih asik menatap sekitar. Dan Tion yang tengah asik menggoda Dion.

"Mampus kan lo diduluin" ujar Tion tertawa keras menatap wajah melas Dion.

"Bacot lo tai!" balas Dion memukul kepala Tion. Namun Tion berhasil menghindarinya.

"Kagak usah bales dendam!"

"Ck upil gajah!"

"Makanya jangan ngarep sama bidadari. Lo mah sama anakan jenglot pantes" ujar Tion lagi mengeraskan tawanya.

"Tai dasar!"

Elyn dan Sila hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya. Elyn bahkan Sila bahagia jika ada Tion dan Dion karena hanya mereka yang siap dan akan melakukan apapun untuk menghiburnya. Dua sejoli menguntungkan.

AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang