Dua minggu berlalu...
"Rioo.. Rioo.. Rioo!!"
Sorak-sorai dari tepi lapangan terdengar riuh. Jam istirahat yang biasa digunakan untuk
aktivitas menonton permainan Volly di lapangan adalah hal yang lumrah di SMA Bangsa.Meski hanya berselang lima belas menit, hiburan singkat itu mampu untuk
mengenyahkan pikiran dari mata pelajaran yang membuat kepala keliyengan."Alvin.. Alviin!!!"
Sahut menyahut memanggil nama jagoan masing-masing beradu bagaikan melodi penuh haru. Tak henti-hentinya lengkung di wajah nampak melihat permainan itu.
Ah, sepertinya bukan karena permainannya yang sedang berlangsung, melainkan
karena.. emm karena siapa yang bermain-yang lebih menjadi perhatian."Ayooo Alviinnn!!"
Pekikan tepat di telinga Ify membuat ia berjengit.
"Shilla! Ngga di telingaku jugaa teriaknya," gerutu Ify.
Shilla hanya nyengir kuda, "Lagian seru, Fy. Ini cuma permainan biasa udah kayak liga nasional aja!"
"Ga harus nyebut satu nama juga. Kan yang main banyak," protes Ify.
Shilla mendengus "Gadis ini benar-benar!" ucapnya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ia kembali berteriak menyebut nama pemain yang dikenalinya.
Dari sekian banyak laki-laki yang adu kekuatan tangan di sana. Mata Ify sedari tadi
hanya tertuju pada satu titik, satu titik yang sudah hampir tiga tahun ini tidak pernah ia
tinggalkan. Satu titik yang menjadikannya fokus akan satu hal.
Hati.Semangaat, Yoo!
Pekiknya dari dalam hati. Hihi nyatanya dia juga cuma nyebutin satu nama, kenapa harus marahi Shilla.
***-
"Sosiologi berasal dari dua kata, yaitu kata socious dalam bahasa latin yang berarti teman. Dan logos dalam bahasa yunani yang artinya kata, perkataan atau pembicaraan. Sedangkan
secara harfiah, sosiologi berarti..."Dua minggu menjadi siswa baru di SMA, dua minggu mendapat teman baru, dua
minggu berada di sekolah yang berbeda dan dua minggu kembali di pertemukan.
Siapa kira, dari puluhan sekolah di Bojonegoro, dari ratusan siswa yang mendaftar.
Takdir kembali mempertemukan. Tanpa sengaja, tanpa meminta atau pun memilih.Ify masih tidak habis pikir dengan takdirnya sekarang. Ketika berusaha memilih SMA yang jauh dari teman-teman SMP dan juga kenangan tentangnya, takdir memutuskan untuk ia kembali bersatu dengan teman-teman SMP-nya. Kembali dipertemukan dengan hal yang ingin ia lupakan dan ia singkirkan.
Sekaligus ia anggap tidak pernah terjadi.Pelajaran Sosiologi saat ini sedang berlangsung. Setelah seminggu sibuk dengan masa perkenalan diri yang melelahkan lidah. Setiap ganti mata pelajaran, kembali berdiri untuk memperkenalkan diri. Mulai dari nama lengkaplah, asal sekolah, alamat rumah, hobby hingga pertanyaan kacau „sudah punya pacar apa belum? begitu terulang selama seminggu ini.
Iya Ify ngerti ini adalah tahun ajaran baru, awal untuk bertemu kawan baru dan
lingkungan baru. Tapi tidak juga harus berdiri setiap mapel berganti untuk memperkenalkan
diri kan? Toh semua teman sekelasnya sudah tahu siapa dirinya. Lagipula, masuk SMA
Permata sama saja dengan pindah sekolah. Bagaimana tidak? Hampir separo dari SMP Angkasa masuk ke SMA Bangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran Utama
FanfictionIni lebih menyakitkan dari sekedar backstreet. Saling mencintai namun sembunyi. Sedangkan aku, semua ini nyata, rasaku tidak sembunyi, aku memiliki raganya, tapi tidak dengan hatinya. Membisu tanpa tahu dimana hatinya terbelenggu. Ini lebih gila dar...