"Ah sakit Somiiiiiiiii.... Udah dong stop, anjir!?" protes Daehwi yang mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari gadis di sampingnya.
"Lah abis lo sih, ngomong lucu banget! Nih ya, kita ini sahabatan dari kecil, gue udah ngerti buruk-buruknya lo! Nggak mungkin lah kita jadi pasangan beneran!? Hahahah" ungkap Somi sembari menarik tangannya dari lengan Daehwi.
"Gini-gini gue punya banyak kelebihan ya! Banyak yang demen sama gue!" ujar Daehwi tak mau kalah.
"Yeeeee! Ngomong sama tembok sana, wkwkwkwkwkwk. Lo mah temen cewek aja banyak, yang beneran mau sama lo ada nggak?"
"Heh kurang ajar ya itu mulut, ada banyak... Apa perlu gue sebut sat-"
"Sssyuuuutttt..."
"Rame bener, emang ini cafe milik mereka apa?!"Bisikan-bisikan yang mulai terdengar di sekeliling mereka membuat Daehwi menghentikan omongannya lalu tertunduk sembari menggaruk tengkuknya.
"Ck, ah... Lo sih!?" tuduh Daehwi.
"Lah, lo yang mulai duluan!?" ucap Somi tak mau kalah.
"Ah, kesel gue. Udah yok balik, ntar gue digampar bang Wonu kalau nggak balikin lo sebelum jam 4" ungkap Daehwi.
"Ogah, hehe, masih kurang tiga puluh menit lagi. Disini aja dulu kenapa sih?"
"Heh nih ya, jarak cafe ini ke rumah lo lumayan jauh! Butuh waktu 25 menitan buat jalan di jam segini, macet dimana-mana. Yok ah, ntar gue nggak boleh ngajak lo jalan lagi!" omel Daehwi.
"Bodo amat, kan lo yang diomelin. Bukan gue"
"Somiiiiiiii~" rengek Daehwi.
"Iyaaaa iyaaaaa, ini gue lagi ngabisin jus gue duluuu"
"Ayoook,," ujar Daehwi sembari menarik Somi agar segera berdiri dan mengikutinya meninggalkan cafe.
••••••
Somi sedang memakan makan malamnya ketika Wonwoo tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuatnya kesal. Keduanya kini tengah memakan makanan yang disiapkan oleh Bi Minah.
"Dek, besok kamu berangkat sama pulang bareng Daehwi aja ya?"
"Lah, kakak napa emang?"
"Mau jemput gebetan," ujar Wonwoo secara singkat.
"Kok engga ngomong dari tadi? Somi kan belum ngomong sama si Daehwi, ntar kalau dia udah be-"
"Kakak udah ngomong sama dia."
"Oh, yaudah. Okey"
•••••
"Daehwi berangkat jam ber-"
"Somi-yaaaa!!!"
Perkataan Somi terpotong karena terdapat panggilan dengan suara yang sangat ia kenal.
"Tuh udah dateng" ujar Wonwoo yang hanya nyengir dan membiarkan Daehwi duduk di sebelahnya.
"Anjir, sarapan gue belum selesai" umpat Somi lirih namun Wonwoo masih dapat mendengarnya. Gadis itu dengan cekatan menyerahkan sepotong roti bakar rasa cokelat pada Daehwi.
"Somi, language" tegur Wonwoo yang ditanggapi cengiran oleh Somi.
"Udah ya, kakak berangkat dulu. Oh ya Wi, jagain adek gue"
"Iye-iye bang, siap"
"Somi doain gebetan baru kakak bakalan gak suka sama kakak" teriak Somi yang membuat bola mata Wonwoo membesar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TTM | Lee Daehwi
Fiksi PenggemarSebuah cerita remaja dengan tokoh utama seorang laki-laki bernama Lee Daehwi bersama dengan seorang perempuan dengan nama Jeon Somi. Keduanya terlibat dalam sebuah hubungan persahabatan yang sangat erat. Harusnya sama sekali tak ada rasa lain yang t...