09

2K 265 32
                                    

Somi melepas helmnya lalu disaat ia mau membuka jaket Daehwi, tangan pemuda itu menahannya.

"Pake aja dulu, sampai masuk rumah.." ujar Daehwi lembut, Somi kebingungan namun akhirnya mengangguk juga. Ia lalu masuk rumah setelah Bi Minah membukakan pintu untuknya.

"Ya ampun, muka Non pucet banget. Non sakit?" Bi Minah panik sembari menempelkan punggung tangan kanannya pada dahi Somi.

"Udah mendingan, Bi. Bang Wonu udah dateng??"

Bi Minah menggeleng lalu mengikuti Somi dari belakang, takut-takut kalau nona mudanya itu ambruk.

"Bibi buatin bubur, ya?"

"Somi langsung istirahat aja, bi.. lagi nggak mood buat makan" Somi menggeleng lalu menaiki tangga.

Bi Minah hanya menghela nafas dan menatap lekat punggung Nona Mudanya.

Somi memasuki kamarnya lalu segera merebahkan tubuhnya di kasur tanpa repot-repot mengganti seragamnya terlebih dahulu.

Ia mengambil ponselnya lalu segera mengetikkan pesan pada seseorang.

Somi
Dimana, Kak?

Wonu
Kelas.

Somi
Sampe malem?

Wonu
Kelasnya selesai sore, cuman mau ada rapat departemen.

Somi
Oh gitu.
Yaudah semangaaat!

Wonu
Iya.
Jangan lupa minum obatnya sama makan.
Bi Minah sama Daehwi bakalan ngurusin kamu sementara.

Somi
Iya cepet pulang makanyaaaa :(
Mau suap

Wonu
Ada Bi Minah, atau malah Daehwi.
Kalau Kakak udah pulang bakalan Kakak suapin.
Read

Somi merengut, ia kesal karena Wonwoo lebih mementingkan rapat departemen daripada dirinya. Bibirnya sudah mengerucut sejak tadi.

"Cemberut, mulu. Gue cium ntar tuh bibir.." celetuk seseorang membuat Somi hampir saja melemparkan Iphone miliknya.

Gadis itu menoleh dan mendapati Daehwi yang tengah tersenyum jahil dan jendela balkon yang terbuka lebar di belakang pemuda itu.

"Anjir, lo kalau masuk pake cara yang sewajarnya dong!!" gerutu Somi sembari meletakkan ponselnya lalu membuka lemari pakaiannya.

"Kan gue anti-mainstream. Gue masuknya dari situ, musti naik tangga dulu. Eh, bukannya disambut malah diomelin.." kekeh Daehwi lalu berbaring di kasur Somi.

"Bodo amat!!" setelah Somi memilih baju, ia membawanya lalu masuk ke kamar mandi.

Tak berapa lama kemudian Somi keluar dengan menggunakan kaos kebesaran warna putih serta legging selutut warna hitam. Ia lalu berbaring di samping Daehwi.

"Lo kagak takut ditimpuk pake batu sama kakak gue??" tanya Somi.

"Gue udah punya alesan buat ada di kamar lo..." jawab Daehwi kalem lalu memejamkan matanya.

"Alasan apa emang??"

"Ngerawat bayi gede yang lagi sakit..."

"Njir gue bukan bayi gede, ya!!!"

"Tapi bagi gue gitu..."

"Serah deh... Oh ya, Wi.."

"Hemm?"

"Kok Kak Wooshin aneh ya, ngapain gitu tiba-tiba ke sekolah gue. Padahal sebelumnya dia bilang berangkatnya sendiri-sendiri aja gegara dia ada kelas sebelumnya. Jangan-jangan..."

"Jangan-jangan apa?" kini Daehwi membuka matanya, menoleh ke samping. Ke arah Somi yang tengah bercerita sembari tersenyum.

"Berarti itu Kak Wooshin lagi berjuang ke gue ya? Cowok kalau berjuang gitu kan??" tanya Somi.

"Jangan gampang baper jadi cewek. Lagian lo kok bisa pede banget gitu, perasaan lo biasa aja deh disamperin sama banyak cowok di sekolah... Lo suka sama dia??" cecar Daehwi.

"Sembarangan, enggak lah! Ohya nanya lagi, emang cowok kalau lagi perjuangin cewek tuh gimana, Wi?"

"Kalau gue sih berjuangnya sepenuh hati. Walau diem-diem gitu sih, males aja kalau doi sampe tau bisa kegeeran banget disukain sama gue. Tapi untungnya yang lagi diperjuangin nggak peka sama sekali.."

Somi meringis, entah kenapa ada perasaan tidak suka saat Daehwi bercerita kepadanya tentang cewek yang ia sukai.

"Cieee, Daehwi udah mulai suka-sukaan nih..."

"Apaan? Kok jadi bahas gue? Oh ya Som.." sewot Daehwi.

"Apa?"

"Mending lo ati-ati deh sama Kak Wooshin itu.."

"Kenapa emang?"

"Ya, lo pikir-pikir aja sendiri. Ketahuan banget modusnya, apalagi dia anak band kan? Kalau emang ada jadwal manggung, harusnya band itu udah siap lah, ngapain nambah personil lagi..."

"Ya kan namanya variasi Daehwi, biar penggemarnya nggak bosen,"

"Iya juga sih, tapi kalau misalnya dia beneran mau perjuangin lo, seharusnya gak usah pake bohong segala. Bayangin aja, kalau saat di perjuangin aja lo udah dibohongin, apalagi kalau saat lo udah punya hubungan sama dia, bisa-bisa lo dikhianatin..." jelas Daehwi panjang lebar.

"Apaan sih? Kok jadi jelek-jelekin Kak Wooshin? Lagian dia bohong di sisi mananya sih?" sungut Somi sebal.

"Lah, gue kan cuma bilangin. Gue nggak mau lo sakit, udah, gitu aja.."

Hening sejenak.

"Wi?"

"Apalagi?"

"Omong-omong soal bohong, loo kan juga bohong ke gue? Katanya lo lagi jamkos, kok tadi katanya si Guanlin kagak ada jamkos di kelas lo..." jelas Somi panjang lebar.

Guanlin sialann...-Daehwi.

"Ya itu kan, gue nggak tega kalau lo sakit terus ngga ada yang nemenin.. Jadi daripada lo omelin buat balik ke kelas, ya udah gue bohong aja sama lo. Dan gue nggak ngerasa gue lagi merjuangin lo, harusnya nggak jadi masalah kan.." jelas Daehwi.

Somi terdiam, hatinya merasa sedikit tergores waktu Daehwi bilang begitu dengan santainya.

"Oi, kok diem sih? Kenapa?" tanya Daehwi.

"Nggakpapa, tiba-tiba pusing. Dan, oke kalah lo emang nggak lagi merjuangin gue, tapi kenapa lo sampai rela dihukum segala..."

"Kan lo sahabat gue.."

Cuma sahabat.... (?)

"Apaan sih? Jadi mellow gini suasanya. Intinya lo tuh sahabat gue, gue sayang sama lo... Jadi ya, gitu deh..." Daehwi mengalihkan pandangannya ke arah langit-langit kamar Somi yang didominasi warna biru muda.

"Emang lo se-sayang itu sama gue ya, Dew??"

"Iyalah.."

Hening sejenak.

"Kalau gue nggak sayang sama lo, lo udah gue tinggalin dari dulu..." sambung Daehwi.

Somi lalu memeluk tubuh Daehwi.

"Lah-lah, napa Som??"

"Bentar aja, kangen meluk lo.."

"Ya ntar gue ditimpuk abang lo gimana???"

"Bentar doang.." rengek Somi yang membuat Daehwi menghela nafas pasrah. Lalu balas memeluk gadis itu, membenamkan kepala Somi di dada bidang miliknya.

"Sooom, udah sembuh? Lah anjir, Lee Daehwi. Itu adik gue lo apain??!???" teriak Wonwoo di depan pintu kamar Somi yang menbuat keduanya segera memisahkan diri dan duduk di kasur dengan wajah tertunduk.

TTM | Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang