"Nih minum..." Daehwi menyerahkan sebutir pil dan teh hangat yang ia minta dari Kang Mina, anak PMR yang kebetulan berjaga di UKS.
Somi mengubah posisinya menjadi duduk lalu mengambil kedua benda itu dari tangan Daehwi. Ia meminum obat itu dengan tenang lalu kembali berbaring ketika Daehwi keluar untuk mencuci gelas.
"Nih, kata Bang Seokmin cewek kalau lagi sakit pas masanya suruh gelinding-gelindingin botol di perutnya. Udah gue isi air anget tadi," ujar Daehwi.
"Thanks," Somi dengan patuh melakukan apa yang dikatakan oleh Daehwi tadi.
"Tumben lo bisa sakit Som?" ujar Mina yang terkekeh di pinggir ranjangnya. Somi hanya mencibir lirih, tak berniat untuk membalas kakak kelasnya itu.
"Eh, Dew..."
"Sialan, udah berapa kali sih gue bilang? Nama gue Daehwi," sungut Daehwi.
"Halah, lo biasa aja dipanggil gitu sama Somi. Kok protes pas gue yang manggil gitu?"
"Suka-suka gue lah!?"
"Nggak sopan ya lo sama kakak kelas. Gue laporin komdis baru tau rasa" ancam Mina sembari tersenyum.
"Ck, mana ada orang ngasih ancaman sambil senyum. Nggak takut gue.." ujar Daehwi.
Mina reflek memukul kepala belakang Daehwi.
"Anjir ini kepala gue. Kenapa sih cewek suka main tangan?" sungut Daehwi mengelus belakang kepalanya.
"Halah, nggak sakit. Nggak usah pura-pura kesakitan kek gitu ya?!"
Daehwi hanya bersungut-sungut mendengarnya.
"Yaudah, Dew. Lo temenin Somi ya? Gue ada kuis mendadak nih, sekalian jaga UKS nya..." pinta Mina sembari memperlihatkan layar ponselnya.
"Ya udah sana, hushhh" usir Daehwi sembari mendorong badan Mina keluar UKS.
"Ck, beneran nggak sopan ya lo? Gue laporin Mark aja gimana?" Mina akhirnya menyebut nama ketua komdis di sekolah ini.
"Laporin aja, nggak peduli gue.." sungut Daehwi.
Mina hanya mendengus lalu pergi dengan menyentak-nyentakkan kakinya sehingga membuat Daehwi terkekeh.
"Lo beneran jamkos kan Dew?" tanya Somi pada Daehwi yang kini sedang memainkan game di ranjang sebelahnya.
"Iya, udah istirahat aja. Biar gue tungguin"
"Ntar kalau istirahat lo bangunin ya? Gue laper, rotinya tadi nggak berpengaruh apa-apa..." ringis Somi.
"Gue beliin aja sekarang, gimana? Lo gapapa kan di UKS sendiri?" tawar Daehwi.
"Nggak-nggak, ada Bu Taeyeon disana, denger-denger inspeksi mendadak. Mending tunggu istirahat aja daripada kena hukum.."
"Ya elah, gue bisa kucing-kucingan sama dia. Lo mau apaan? Gue beliin..." Daehwi kini telah berdiri menatap Somi.
"Ntar kalau lo ketangkep gimana?"
"Cie khawatir.."
"Ck, ah. Kan ntar kalau lo ketangkep, itu berarti gara-gara gue. Gue nggak mau merasa bersalah.
"Halah, lo kayak ke siapa aja sih anjir. Gue Daehwi, sahabat deket lo, udah cepetan bilang, lo mau apa??"
"Gado-gado..." lirih Somi akhirnya. Daehwi mengangguk lalu segera melesat keluar UKS. Somi hanya menghela nafas lalu mengetikkan pesan pada Xiyeon, memberi tahu kalau ia berada di UKS sekarang.
Lalu gadis itu memilih tertidur setelah memastikan ruangan UKS tengah tertutup.
***
Saat istirahat sekolah."Yuhhu, Som... akhirnya lo ke UKS juga, tadi gue tawarin nolak-nolak.." Xiyeon membuka pintu lalu segera berlari menuju ranjang Somi.
"Somi lagi tidur ogeb. Noh dia jadi kebangun.." gerutu Naeun sembari menjitak kepala Xiyeon.
"Aw, yang kamu lakuin ke saya itu, jahad.." ujar Xiyeon mendramatisir keadaan.
"Sok drama looo." Naeun mencibir.
Somi terbangun, memijit sebentar kepalanya yang mulai berdenyut ketika mendengar kedua sahabatnya malah bertengkar tidak jelas di sampingnya.
"Eh, Som. Lo mau apaan? Gue mau beli makanan nih sama Haechan..," ujar Jaemin membuat Somi membuka matanya. Ia mendapati Jaemin, Haechan dan Jinyoung bersama dengan Xiyeon dan Naeun.
Lalu dia tersadar bahwa Daehwi yang belum kembali dari kantin. Ia menggigit bibirnya dan mengusap kepalanya kasar.
Ia mengeluarkan ponselnya dan mengetik pesan dengan cepat.
Somi
Dew,
Lo dimana? Kok kagak balik"?Somi menghela nafas, chatnya sudah terkirim tapi belum terbaca oleh yang menerima pesan.
"Pusing Som??" tanya Jinyoung mendekat ke arah Somi lalu menempelkan punggung tangannya ke arah dahi Somi.
"Weits, ketua kelas kita motornya baru kali ye? Gasnya kenceng banget.." celetuk Haechan.
"Ogeb lu, khawatir lah. Gue ketua kelasnya.." sungut Jinyoung.
"Mana ada ketua kelas kayak gitu, ya nggak?" Jaemin gencar menggodanya.
"Ada, nih. Di depan lo pada..!"
"Selow Young, iye-iye gue percaya lo ketua kelas yang baik..." ujar Xiyeon terkekeh.
"Udah-udah, Som lo mau nitip apa?" lerai Haechan ketika Jinyoung telah memberi Xiyeon deathglare .
"Nggak deh, gue nggak laper" bohong Somi.
"Ya udah gue titip ya, roti coklat sama susu pisang.." ujar Naeun lalu menyerahkan selembar uang.
"Gue juga, sama kayak Naeun.." Xiyeon juga.
"Yang kita tawarin Somi, bukan lo-lo pada!" hardik Haechan.
"Halah gapapa, sama aja. Ntar juga gue bagi sama Somi.." elak Xiyeon.
"Ya udah. Lo kagak, Young?" tanya Jaemin.
"Gue ikut kalian aja ke kantin, ayok.."
"Oke sip.."
"Eh bentar, ntar kalau ketemu Daehwi suruh kesini ya?" pinta Somi.
"Oke.."
....
Tak berapa lama ketika ketiganya keluar UKS, Somi menerima pesan dari Jaemin yang membuatnya membelalakkan matanya.
JaeminNa
Dewi kena hukum Bu Taeng, Som.
Dia kagak bisa nyamperin lo. Nih gado-gadonya dititipin ke gue.
Seen 10.03
KAMU SEDANG MEMBACA
TTM | Lee Daehwi
FanfictionSebuah cerita remaja dengan tokoh utama seorang laki-laki bernama Lee Daehwi bersama dengan seorang perempuan dengan nama Jeon Somi. Keduanya terlibat dalam sebuah hubungan persahabatan yang sangat erat. Harusnya sama sekali tak ada rasa lain yang t...